🗻TaGy-07🗻

4.7K 804 82
                                    

Sider babiq, beneran aku capek banget sama mereka ini, bayangin aja 106 cerita dalam 3 tahun, aku ngehadepin sider-sider babiq ini.

Udalah, vote doang anying, vote diawal atau diakhir juga gak papa kali yang penting kalian vote aja!!

Daripada kalian sider mulu, babiq emang.

Vote diawal atau diakhir chapter!

200 vote dan 70 komen, ayo!

🗻Rakta's Paranoid🗻

Gyna masih ada di rumah nya, masih sarapan dengan tenang bersama orang tuanya dan adik laki-laki nya, Naran.

"Oh ya, Gyna." Karin menatap kearah Gyna yang masih asik mengunyah makanannya menoleh ke arah sang Mami.

"Kenapa Mi?"

"Katanya kamu udah punya calon untuk jadi tunangan kamu, kapan mau dibawa kemari?" tanya Karin langsung.

Sebenarnya Karin juga gak yakin, soalnya mereka ini Dameswara, harus ada kutukan yang perlu dilewati, tapi Gyna terlihat santai-santai saja

Naran sendiri gak perduli, soalnya dia lagi pusing soal Ujian Semesternya yang akan datang.

"2 minggu lagi ya Mi," ujar Gyna tenang.

Rin dan Karin saling lirik, masih gak yakin juga kalau Gyna bakalan bawa calon ke rumah tanpa ada masalah Rumah Sakit Jiwa.

"Yakin, nak?" tanya Rin was-was.

"Yakin Pi, memang kenapa?"

Karin menghela napas pelan "Gyna, kamu tau jelas kalau kita ini Dameswara, kan? Jadi, kamu pasti juga tau kalau Dameswara ini punya kutukan tersendiri, kamu yakin kalau calon kamu ini mampu untuk di keluarga kita?" Karin berkata setenang itu.

Gyna mengangguk, ya, soalnya kan ini cuma tunangan palsu, jadi mana mungkin juga Rakta bakalan jadi suami Gyna.

"Mami tenang aja."

Yah, yasudahlah, kalau anaknya sudah berkata tenang saja, berarti memang tak akan ada masalah.

Gyna tersenyum kecil dan mengangguk, dia benar-benar merasa agak bebas karena Refton dan Velysa tak bisa menemukannya selama 1 bulan ini hahahha.

Dan lagi, Gyna harus segera pergi ke apartemen Rakta untuk mengawasi perkembangan belajar Rakta.

Naran sendiri hanya melirik kearah Gyna lalu mendengus "Nyingkirin 2 orang gila, malah nambah 1 orang stress," gumamnya.

Kenapa gak ada yang waras di rumah ini?

....

Saat Gyna sampai di Apartemen, dia melihat Rakta berjongkok di sudut ruangan dengan kaus oversize dan celana pendeknya, rambutnya di cepol asal.

"Kamu kenapa?" Gyna bertanya heran.

Saat Rakta berbalik, tatapan matanya begitu sedih, dan sesenggukan kemudian menjerit keras.

"Kamu kenapa baru dateng!?" tangisnya histeris kemudian melempar buku bahasa inggris ke arah Gyna.

Gyna menghindar "Saya sibuk," jawabnya tenang.

Rakta meremat rambutnya kuat dan menjerit kuat, terlihat sangat ketakutan, Gyna sampai heran pada Rakta.

"Kamu kenapa, Rakta?" Gyna berlutut disebelah Rakta dengan khawatir.

"Mereka..mereka bakal datang kalau aku sendirian! Kamu..kamu jangan pergi lama-lama!" Rakta meracau panik dengan mata yang menunjukan rasa Paranoid dan ketakutan.

Gyna agak panik, biasanya dia melihat Rakta yang selalu centil, ceria dan mesum, tapi sekarang Rakta terlihat sangat dipenuhi ketakutan.

"Hey, tenang, saya disini Rakta." Gyna memeluk Rakta perlahan dan membuat getaran di tubuh Rakta perlahan mereda.

"Mereka bakal datang...mereka bakal datang..mereka bakal datang.." racau Rakta tak henti-henti, dia menyembunyikan wajahnya dibahu Gyna.

Gyna mengelus punggung Rakta "Enggak ada yang bakal datang selain saya," ujar Gyna tenang.

"Enggak! Mereka bakal datang dan bawa aku pergi! Mereka..mereka JAHAAAAAAT!" Ketakutan Rakta semakin menjadi-jadi.

Gyna jadi semakin panik dan bingung, dia segera mengambil ponsel dan menghubungi Susan, sekretarisnya.

"Ya buk?"

"Susan, panggil Dokter pribadi saya ke Apartemen Rakta, sekalian sama Psikolog Pribadi saya, sekarang."

Walau bingung, Susan tak bertanya banyak "Baik buk."

Setelahnya Gyna mematikan sambungan dan menggendong Rakta ke kamarnya.

"Mereka bakal datang..bakal datang.." racaunya tak henti-henti.

Keringat bercucuran dari tubuh Rakta, dia tak melepaskan pelukannya di tubuh Gyna, dia takut, sangat amat takut.

Gyna sendiri masih mengelua punggung Rakta, tampknya Gyna perlu mencari tau sesuatu lebih dalam perihal Identitas Rakta.

Setelah 14 menit, Rakta pingsan sendirinya, mungkin dia lelah dengan rasa ketakutan kecemasan yang melanda pikirannya barusan.

Dan Gyna perlu mengecek Cctv dan melihat akar permasalahan kenapa Rakta bisa Paranoid dan ketakutan seperti tadi.

Ini bukan hal yang bisa abaikan begitu saja, terlebih Rakta ini adalah bagian dari rencana Gyna, jadi dia harus dalam keadaan yang baik.

Mau mental ataupun fisik.

🗻Bersambung🗻

The Contract [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang