🗻TaGy-22🗻

2.7K 443 27
                                    

VOTE AJA! VOTE WAJIB!

🗻Naran ketemu Rakta🗻

Sebulan setelah kejadian Rakta menyiksa Velysa, polisi masih belum menangkap Refton sebab dari pihak Refton memberikan kesaksian yang pasti hanya saja para saksi juga memberikan saksi, jadi, polisi semakin bingung.

Terlebih Velysa tak bisa ditanyai, dia seperti orang idiot pasca kejadian itu, tak mampu berkomunikasi layaknya orang normal lagi.

Hari ini Rakta sudah bisa keluar mansion, tentu dengan beberapa pengawal yang menyebar disekitarnya, Rakta lagi asik belanja di mall.

Gyna enggak bisa nemenin, soalnya Gyna lagi di Korea, dia ada pekerjaan disana, jadi Rakta enggak ikut.

Soalnya Rakta takut naik pesawat.

"Iih lucu." Rakta hendak mengambil gelang couple yang terbuat dari emas putih, namun saat dia hendak meraihnya, ada tangan lain yang juga meraihnya.

Tangan itu adalah tangan Naran, adik bungsu Gyna "Eh? Naran," Rakta tersenyum formal.

Sementara Naran menatap datar Rakta "Lo mau ambil gelang itu?" tanya Naran langsung.

"Iya, kamu juga?" tanya Rakta.

Naran mengangguk "Suit aja," ajak Naran.

Rakta mengangguk dan mereka melakukan suit gunting batu dan kertas, dan berakhir Naran menang.

Naran mengeluarkan gunting sementara Rakta kertas.

Dengan senyum kemenangan Naran mengambil gelang couple itu "Punya gue," ujarnya songong.

Rakta berdecak pelan "Yaudah ambil," cibir Rakta.

Setelahnya Naran berjalan ke arah kasir, di kasir sana ada seorang wanita mengenakan jeans hitam dan hodie biru gelap.

"Kak Zer, Naran beli ini yah~" Rakta mengedip pelan, agak shock saat mendengar nada suara Naran saat bicara pada wanita itu.

"Boleh sayang, beli, biar aku yang bayar." wanita itu mengelus pucuk kepala Naran.

Naran menunduk saat wanita itu mengelus kepalanya, seperti anak kucing, lucu.

Rakta bergumam pelan "Kirain Naran enggak bakal bisa kaya gitu, tunduk juga sama pawangnya," gumam Rakta kemudian mengambil gelang couple yang lain.

Baru setelahnya Rakta membayar ke kasir.

Disisi lain, Gyna, yang ada di Korea tengah menghadapi hama lainnya, setelah 1 hama bernama Velysa sudah berhasil dilengserkan, muncul hama lainnya.

"Kita disini hanya membahas soal pekerjaan, saya enggak akan terima topik selain hal itu," tutur Gyna tenang.

Orang itu, Ziftam, Direktur dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan Gyna, mantan teman sekelas Gyna semasa SMA.

"Enggak asik ah kamu, mentang-mentang udah tunangan sama pria itu," goda Ziftam seraya memainkan dasi hitam Gyna.

Gyna diam, kok Ziftam bisa tau kalau Rakta itu pria.

Seolah bisa membaca tatapan mata Gyna, Ziftam mengelus pipi Gyna.

"Aku tau semuanya Gyna, kan udah pernah aku bilang, sejauh apapun kamu atau sejauh apapun rencana kamu, aku bakal dapetin kamu, dan, nyingkirin semuanya," bisik Ziftam berat.

Gyna menepis tangan Ziftam dari pipinya kemudian berdecak pelan "Susan," panggilnya pada Susan.

"Ya buk," Susan si sekretaris serba bisa menjawab.

"Batalkan kerja sama," perintahnya sebelum berjalan keluar ruang meeting, tatapan Gyna begitu tenang dan gelap.

Susan mengangguk kemudian mengejar Gyna keluar dari ruangan.

"Gyna, Gyna, pesona kamu itu terlalu kuat, aku bakal singkirin pria itu sama seperti aku singkirin orang-orang yang deketin kamu selama ini," bisik Ziftam diselingi seringai tipis.

Ini orang gila mah..

Dulu, teman sekelas Gyna juga tau kalau Ziftam itu sudah sangat gila, tapi karena Ziftam adalah anak dari orang berada, pihak sekolah tak berani meng skors Ziftam.

Dulu Gyna aman sebab ada Refton dan Velysa, Ziftam tak suka melawan orang yang sama-sama kaya seperti dirinya.

Dia suka menyiksa orang-orang kalangan bawah yang berani bicara tau berdekatan dengan Gyna.

Dia orang gila mah.

🗻Bersambung🗻

The Contract [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang