🗻TaGy-19🗻

2.8K 456 23
                                    

VOTE! VOTE! VOTE! VOTE! VOTE!

Gak pake target, cuma ya wajib vote!

🗻Trending topic🗻

Jam 5 pagi, Gyna sudah bangun dan bersiap untuk mandi dan berangkat ke kantor, dia berjalan kearah dapur, membuka kulkas dan mengambil botol berisi air putih.

Duduk di kursi bar dan meminum air putihnya dengan tenang.

"Pagi, Gyna sayang~" Gyna menoleh kebelakang begitu mendengar mendayu milik Rakta, dia menghela napas melihat keadaan Rakta.

Gyna segera beranjak dari kursi bar dan berjalan kearah Rakta "Sudah selesai?" tanya nya seraya mengambil pisau buah berlumuran darah dengan sisa kulit manusia di pinggirannya, Gyna mengambilnya dari tangan Rakta.

Rakta terkikik pelan "Udah dong, dia gak bakal bisa ngomong, muka dia jadi jelek, buruk, hehe."

Gyna mengangguk, dia meraih tisu di meja bar kemudian menyeka percikan darah di pipi Rakta.

"Mandi, biar nanti aku yang beresin sisanya," titah Gyna pada Rakta.

Rakta bergelayut mesra dilengan Gyna kemudian mencium pipinya.

"Okey~" jawabnya patuh kemudian berlari riang kearah kamarnya.

Seperginya Rakta, Gyna tersenyum "Gany, gak sia-sia aku beli Rakta dari rumah bordil, dia benar-benar, sesuai untuk balas dendam ini," gumam Gyna senang.

Dia menatap pisau berlumuran darah ditangannya lalu menyimpannya.

Gyna berjalan kearah dapur lagi guna melanjutkan minun air putihnya yang sempat tertunda barusan.

......

Pagi hari, jam 7 pagi, televisi langsung digemparkan dengan berita penemuan Model tersohor bernama Velysa yang ditemukan mengenaskan.

Wajah penuh sayatan dengan bibir robek sampai bawah mata, banyak bekas melepuh seperti terbakar namun polisi tak menemukan adanya bekas bakaran atau api disekitarnya.

Hanya sisa-sisa aroma parfum yang akan polisi cari keberadaannya, dan lagi, banyak sekali bekas sayatan dipaha, sayatan dalam yang permanen dan pastinya akan membekas.

Polisi tak bisa menemukan Cctv, dikarenakan Cctv pada jam kejadian ditemukan mati seluruhnya, tak ada tanda-tanda pendobrakan, dalam artian pelaku adalah orang yang korban kenal.

Karena korban membiarkan pelaku masuk dengan cuma-cuma.

Dan tidak ada barang yang hilang, korban ditemukan di lantai dekat pintu, tidak berbusana, dan seluruh tubuhnya penuh sayatan serta bekas melepuh yang jelas nyata.

Itu adalah kasus yang sulit dicerna, tapi polisi berusaha mencarinya.

Gyna hanya menatap datar Televisi yang menampilkan berita tersebut.

Pelaku yang polisi cari saat ini sedang tertidur lelap di kamarnya sendiri.

Gyna meraih ponselnya kemudian menghubungi Susan.

"Susan,"

Susan yang tadinya lagi menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, langsung sigap.

"Ya buk?"

"Arahkan pihak polisi untuk mencurigai Refton, kirim beberap saksi palsu untuk merunjuk pelaku pada Refton," suruh Gyna.

"Baik buk, siap."

Susan emang the best.

Setelah selesai, Gyna meletakan ponselnya dan menyesap kopi nya dengan tenang, para maid sedang menyiapkan sarapan di meja makan, jadi Gyna menunggu saja di ruang Tv selagi mereka menyiapkan makanan.

Gyna ini Dameswara, koneksi lebar yang tak bisa diragukan, jadi, dia bisa melakukan apapun selagi uang dan koneksi berbicara.

Tak heran, membalikan fakta serta keadilan itu mudah, hanya satu yang tak bisa Gyna lakukan.

Yaitu, menemukan pelaku yang sudah membunuh Gany, menemukan siapa yang sudah merusak dan menyiksa Gany.

Karena pada saat itu Gyna masih sangat muda dan remaja, dia tak berpikir untuk menggunakan koneksi keluarganya.

Dan saat inilah, dia sudah merancang rencana untuk menemukan siapa pelakunya, dengan Rakta, sebagai alat dalam rencananya.

Seringai diiringi tatapan gelap Gyna ulas "Semua ini terasa semakin mudah," gumamnya senang.

Para maid dan butler tak berani melirik kearah Gyna, mereka tau, Nyonya mereka itu sangat pendiam, tapi, dia sangat amat gila dalam memperalat orang-orang yang dia rasa berguna.

🗻Bersambung🗻

The Contract [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang