🗻TaGy-29🗻

3.3K 423 10
                                    

VOTE VOTE VOTE VOTE!

🗻Berdamai🗻

Setelah malam itu, Gyna baru bisa merelaka Gany, dan menguburkan Gany dengan layak setelah hampir 7 tahun menahan Gany di peti es itu.

Setelah berdoa di makam Gany, Gyna mengenggam tangan Rakta lembut dan menciumnya lamat.

"Ayo, Tante May udah nunggu." Gyna mengelus pipi Rakta.

Rakta memakai kemeja biru gelap dan celana jeans, rambut perak panjangnya sudah dipotong pendek dan di cat menjadi warna hitam.

Dia ingin memulai lembaran baru bersama Gyna setelah dendam dan semua hama sudah disingkirkan.

"Hihi, ayo!" Rakta bergelayut mesra dilengan Gyna.

Gyna tertawa pelan, dia mengelus pipi Rakta kemudian membawanya kembali ke mobil.

Rencana nya hari ini Rakta mau bertemu dengan Tante May, yah, pastinya, mau tak mau Tante May sendiri adalah ibu kandung Rakta.

Walau suami Tante May yang sekarang bukan ayah kandung Rakta.

Benar, Ayah kandung Rakta sudah meninggal sebulan setelah Rakta dan Raki diculik.

Sesampainya di rumah Mami Karin, Rakta tersenyum manis pada Tante May dan memeluknya erat.

Tante May menangis sesenggukan, setidaknya May masih punya satu anak dari suami pertama yang sangat dia cintai itu, Rakta sangat mirip dengan suami pertama May.

Walau Rakta sudah diubah menjadi lebih feminim, tak merubah wajah asli turunan suami pertama May yang manis dan tampan.

Gyna membiarkan Rakta bersama Tante May, sebab Gyna harus menyiapkan sesuatu.

"Lo mau lamar dia?" tanya Naran tanpa tau tempat dan suasana.

Semuanya langsung hening dan menatap kearah Gyna.

Gyna sendiri menghela napas pelan, menatap sinis Naran "Berisik," ketus Gyna kesal.

Rakta sendiri langsung berlari kearah Gyna dengan senyum lebar "Kamu mau lamar aku!?" serunya semangat.

Gyna mendesah pelan "Iya, kamu mau nikah sama aku?" tanya Gyna seraya mengeluarkan kotak berisi cincin.

Rakta langsung jingkrak-jingkrak "Yeay! Tentu aku mau! Akhirnya bisa buat anak sama Gynaaa yeaaaaaay!" jeritnya bahagia dan meluk Gyna erat.

Semua orang hanya mampu menepuk jidat masing-masing.

"Haha, dia mirip sama papanya." May tersenyum haru, benar, Papa Rakta sikapnya plek ketiplek kaya Rakta, berisik, mesum, tukang goda dan sangat-sangat centil.

Rakta mencium pipi Gyna berulang kali karena kebahagiaan yang begitu membuncah.

Tentu bahagia, menikah dengan cinta pertama dan terakhirnya adalah hal yang paling membahagiakan bagi Rakta.

"Kapan kita kawin?" tanya Rakta semangat.

"Nikah dulu baru kawin!" sewot Naran yang mendusel diketika Zerana.

Rakta mengabaikan sewotan Naran dan tetap mencium-cium pipi Gyna bahagia.

Gyna membiarkannya, terserah Rakta aja yang penting dia bahagia.

Semua juga bahagia.

Hanya orang sirik yang enggak bahagia melihat orang bahagia.

Semua bermula dari sebuah Kontrak, dan berakhir pada kisah cinta berdarah yang nyata dan jelas.

Rakta dan Gyna, sudah terikat pada obsesi yang tak berujung.

🗻Bersambung🗻

The Contract [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang