AYO VOTE VOTE VOTE VOTE!!
🗻Makan malam bersama🗻
Gyna saat ini ada di kantor bersama Rakta yang juga ada di ruang kantornya, Rakta sedang asik duduk dan mendusel di dada Gyna.
Gyna sendiri sibuk mengerjakan pekerjaannya di komputer.
"Hmm, empuk banget." Rakta meremat pelan dada kiri Gyna dan kembali mendusel.
Gyna tak merespon, dia terlihat fokus pada pekerjaanya ketimbang meladeni kemesuman Rakta.
Rakta menunduk menatap dada datarnya, kemudian mendusel lagi di dada besar Gyna "Mimi sungguh cinta Pipi, cuma pipi, pipi jangan main-main~" dia kembali menyanyikan lagu yang dia dengat entah darimana.
Gyna membiarkannya saja, itu lebih baik daripada Rakta sibuk merengek minta perhatian atau sibuk minta ciuman.
Ini bisa dikatakan setahun sejak kontrak dimulai, tak terasa mereka sudah satu tahun bersama.
Untung saja Gyna tak pernah membahas perihal kontrak itu, jadi kan aman-aman saja.
"Gyna, kita kapan jalan-jalan ke Italia?" tanya Rakta mesra.
"Italia? Nanti deh, soalnya aku lagi sibuk banget."
"Enggak asiiiik!"
"Kamu liburan sendiri aja."
"Ih enggak mau, kalau aku diculik gimana? Kamu enggak takut aku diculik? Aku yang segemoy, secantik, dan seseksi ini gampang banget jadi korban penculikan, harusnya kamu khawatir dong." Rakta mulai mengoceh lagi.
Gyna hanya menepuk punggung Rakta dan membiarkannya mengoceh sesuka hatinya.
Tak lama Susan masuk ke ruangan Gyna, memberikan kabar mengejutkan.
"Buk, tadi Nyonya Karin nelepon, Nyonya bilang nanti malam ada makan malam besar, jadi nyonya mau semua anak Nyonya Karin untuk datang," tutur Susan sopan.
Gyna merotasi matanya malas "Iya, saya bakal datang." ujar Gyna pelan.
Susan mengangguk dan undur diri dari sana.
"Aku bakal ikut kan?" tanya Rakta semangat.
"Boleh, kalau kamu mau."
"Mau lah, pasti mau!" seru Rakta semangat.
Gyna mengangguk dan melanjutkan pekerjaanya di komputer.
Disisi lain, Mami Karin menyambut kedatangan saudaranya, Tante May dan Om Karion.
Om Karion adalah saudara kembar Mami Karin, Tante May adalah kakak Mami Karin.
"Kecepatan datangnya," celetuk Mami Karin.
Om Karion mendecih kemudian menjitak dahi Mami Karin "Sopan dikit lo," sinisnya.
"Apaan sih!?" Mami Karin hendak menendang Om Karion tapi Papi Rin segera menenangkan Mami Karin.
Sementara Tante May hanya diam "Lo bener tau soal anak gue kan? Ini udah 10 tahun lebih mereka ngilang," ujar Tante May pada Mami Karin.
Mami Karin mengangguk "Tenang, gue udah selidiki asal usul tunangan Gyna, dia berasal dari rumah bordil, diselamatkan pemilik umah bordil itu saat panti asuhan terbakar,"
"Ternyata panti asuhan itu tempat praktek jahat, dan lagi karena kejadian itu, ada wanita yang mengaku sebagai ibu nya tunangan Gyna, tapi tunangan Gyna tau dia ada darah Dameswara hanya saja karena trauma, dia melupakan lebih jelasnya siapa orang tuanya," Mami Karin menjelaskan.
Tante May terlihat sedikit senang "Terus, yang satu lagi mana? Anak gue yang hilang itu ada 2."
"Nah, kalau itu gue enggak tau deh, nanti tanya langsung sama tunangan Gyna."
Tante May menghela napas dan mengangguk, kemudian memilih duduk di sofa ruang tamu bersama suaminya.
"Dan lagi, kematian Gany, kembaran Gyna, itu juga karena panti asuhan tempat anak lo diculik, padahal lo tau anak gue diculik cuma kurun waktu 1 hari, tapi anak gue udah disiksa dan dijadiin boneka seks kaya gitu.." Mami Karin menghela napas pelan.
"Lo tau tapi kenapa enggak ngasih tau Gyna?" tanya Om Karion.
Mami Karin diam "Sengaja, jadi karena gue enggak ngasih tau kebenarannya, Gyna jadi ketemu sama tunangannya. Yang notabene adalah anaknya si May." Mami Karin melipat tangannya di dada.
Om Karion ber oh ria "Iya juga, masih licik juga lo." Om Karion menepuk bahu Mami Karin.
Mami Karin mengibas pelan "Iya dong, enggak kaya lo, makin tua makin dongo," ejek Mami Karin.
Om Karion segera menampol kepala mami Karin dan mereka berakhir bertengkar dan berdebat kembali.
🗻Bersambung🗻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Contract [End]
RomantizmDia cantik, tapi kecantikannya itu membunuh. Gyna sengaja membeli seorang Pria dari rumah bordil untuk menjadi tameng agar 2 orang gila itu tidak mengusiknya, tapi, Gyna salah, ternyata pria itu lebih gila dari 2 orang sebelumnya. "Aku milikmu, Gyna...