part 07

1K 104 9
                                    

"Dia adalah mateku." Ujar Jeahyuk senang setelah mengerti apa yang barusan dia lihat, meskipun dia masih belum mengerti sepenuhnya.

"Tapi tanda mate kami juga ada pada tandanya." Celetuk Jihoon.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Bingung Junghwan.

"Dia adalah omega kita." Jawab Asahi yang membuat semua saudaranya melihat ke arahnya.

"Apa maksud kak Asahi?" Tanya Jeongwoo yang diangguki lainnya.

"Apa kalian tidak pernah melihat tanda mate bungsu Heliosius?"

"Ada apa dengan tandanya?" Tanya Hyunsuk.

"Bukankah dia dibully siswa lainnya karena matenya adalah saudaranya sendiri, meskipun itu bukan alasan utamanya tapi karena mereka iri." Jelas Asahi.

"Tanda matenya adalah gabungan tanda dari semua alphanya, sama seperti milik Junkyu." Lanjutnya.

"Jadi maksud Kak Asahi Junkyu juga adalah mateku?" Tanya Haruto dengan ekspresi yang antusias.

"Iya." Jawab Yoshi.

"Lalu bagaimana, siapa yang akan dipilih." Ujar Jihoon.

"Aku juga tidak tahu, tidak mungkin kita semua menikah dengannya, tapi lebih baik kita diskusikan dengan ayah dan papa." Jawab Hyunsuk.

"Dimana kak Doyoung?" Tanya Junghwan karena tidak melihat kakaknya yang satu.
.
.
.
Sementara di tempat lain keempat Dracoventis yang menjadi pusat perhatian pagi ini duduk di taman belakang academi setelah mereka melewati banyak siswa yang menatap penasaran ke arah mereka.

"Aku sedikit tidak nyaman dengan tatapan mereka." Keluh si bungsu Jake.

"Aku juga." Ucap Junkyu.

"Tidak usah memikirkan mereka, lebih baik pikirkan mate kalian, kakak lihat mereka semua tadi melihat pembaharuan profil siswa." Ujar Jooheon.

"Entah mengapa aku sangat gugup sekarang." Ujar Felix.

"Kyu-ahh." Panggil seseorang dari arah belakang mereka yang membuat keempat bersaudara itu menolehkan kepala mereka.

Orang itu pun mendekat sampai berhenti dihadapan Junkyu, masih dengan senyumnya yang tidak hilang dari bibirnya.

"Aku mencarimu tapi ternyata kau di sini." Ucapnya.

"Astralios Doyoung, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jooheon kepada pemuda yang ada di depannya.

"Kak Jooheon aku ingin bicara dengan Junkyu, bolehkah?" Minta Doyoung.

"Ti..."

"Silahkan." Ucap Felix sebelum kakaknya melarang.

"Kyu ikut sebentar ya." Ucap Doyoung kemudian menarik pelan tangan Junkyu untuk mengikutinya.

"Tidak usah melarangnya kak." Ucap Felix.

"Lix, kakak hanya takut."

"Dia tidak akan menyakiti kak Junkyu." Ucap Felix meyakinkan kakaknya.

"Sepertinya bukan hanya Kak Junkyu yang akan dibawa pergi." Ucap Felix tersenyum setelah melihat keenam Nyxaris mendekat ke arah mereka.

"Lihat apa yang akan mereka katakan untuk berbicara dengan si bungsu." Ucap Jooheon kepada Felix.

Setelah mereka berenam sampai di depan ketiga bersaudara yang tertinggal Jooheon dan Felix menyambut mereka dengan senyuman, sedangkan Jake masih sibuk memakan ice cremnya yang dia beli di kantin academi.

"Kak Jooheon, Felix boleh kami bicara dengan Jake?" Pintah Heeseung mewakili saudara- saudaranya.

Jooheon menoleh ke Jake yang seolah tidak peduli dengan orang lain karena masih menikmati ice creamnya, lalu menoleh ke arah Felix yang kemudian diagguki Felix.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang