part 12

805 74 1
                                    

Semua orang masih menangis, dengan Seokjin yang memeluk tubuh Boemgyu, keempat yang tertinggi juga dari tadi duduk menangisi saudara mereka yang sudah tidak bernafas.

"Jangan menyentuh putraku!" jerit Seokjin mendorong Taeyong sekali lagi.

"Kakak biarkan aku menyentuh anakku." Mohon Taeyong di bawah kaki Seokjin yang sudah berdiri.

"Apa kau bilang putramu? Heliosius Taeyong dia bukan lagi putramu, apa kau bodoh!! Dia bukan putramu lagi,  kau orang tua yang gagal."

"Kalau bukan karena kalian anakku tidak akan pergi, apa kau tahu saat dia pertama memanggilku 'papa', meskipun dia bukan anak kandungku, tapi saat itu aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, akan menganggapnya seperti anak kandungku sendiri."

"Dan perlu kau tahu Taeyong aku adalah papa yang kejam jika seseorang menyakiti anak-anakku." Ujar Seokjin dingin lalu tiba-tiba dia sudah dikelilingi dengan sihir berwarna ungu cenderung hitam mengikuti warna matanya.

BRUKK

"Bubu...!!/Sayang!!" Teriak ketiga putra Heliosius dan Jaehyun disana saat melihat papa mereka terlempar.

Sungchan segera berlari membantu papanya berdiri,  Jeno dan Mark juga Jaehyun menghalangi Seokjin yang akan mendekat ke arah Taeyong.

BRUKK

BRUKK

Seokjin melemparkan Jaehyun dua kali saat dia menghalanginya.

Melihat masih ada Mark dan Jeno yang akan menghalanginya Seokjin hanya bersmirik lalu mengangkat kedua tangannya diatas kepalanya dengan jari-jarinya membentuk suatu pola.

Dalam waktu sekejap semua Heliosius yang ada disana seperti kesulitan bernafas, melihat itu Dracoventis yang ada disana dibuat terkejut.

"Papa hentikan, Bomie tidak akan senang dengan semua ini " pinta Junkyu masih dengan air matanya.

"Papa kendalikan diri papa!!" Felix juga ikut meminta papanya berhenti.

"Dia saat ini tidak bisa mendengar apapun, dia sedang dikuasai amarahnya." ucap nenek.

"Bagaimana kita menghentikan papa, dia akan membunuh mereka semua?" Ucap Jooheon dia sudah panik melihat Taeyong dan Jeno yang sudah terbaring di lantai kesusahan bernafas.

"Ayah hentikan papa." Jake meminta kepada ayahnya, karena ayahnya hanya diam saja melihat semuanya.

"Nak hentikan matemu, ibu tahu kau juga marah tapi jangan sampai ada nyawa lain yang ikut menghilang, ingat nak kau dilahirkan untuk membimbing istrimu, kau adalah cahayanya dan hanya kau yang bisa menghentikan kemarahan omegamu." Ujar nenek pada Chanyeol.

Mendengar itu Chanyeol mendekat ke arah Seokjin dan berdiri di depan istrinya lalu menariknya kedalam pelukannya.

"Sayang kendalikan dirimu, putra kita tidak akan senang melihat ini hm. Sayang dengarkan aku, ayo berhenti." Chanyeol membisikkan tepat di telinga Seokjin, lalu memeluk isteri semakin erat.

Mendengar bisikan suaminya Seokjin membuka matanya lalu menurunkan tangannya.

"Tidak apa-apa sayang." Chanyeol mengelus rambut Seokjin yang sudah menenggelamkan kepalanya di dadanya sambil menangis.

"Aku gagal melindunginya." Lirih Seokjin.

"Ssst, itu bukan salahmu sayang." Ucap Chanyeol mengecup kepala isterinya.

Di sisi lain keluarga Heliosius sudah berdiri, meskipun Taeyong masih dibantu oleh Mark.

keempat Dracoventis yang melihat papanya sangat terpukul merasa bersalah karena tidak bisa melindungi saudara mereka.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang