part 09

912 94 1
                                    

Akibat serangan itu Fangwood academi meliburkan semua siswanya karena terjadi kerusakan yang lumayan besar, semua siswa diminta untuk pulang ke rumah mereka karena academi akan melakukan pembenahan.

"Bomie kau tidak pulang?" Tanya Felix pada Boemgyu yang hanya duduk di balkon asrama sedangkan siswa-siswa lain sibuk merapikan barang mereka juga ada yang mengemas barang yang akan mereka bawa pulang.

"Aku tidak tahu mau pulang kemana kak, mungkin aku akan tinggal di asrama saja atau sedikit membantu pembenahan." Ucap Boemgyu berusaha tersenyum.

"Bagaimana kalau kau ikut denganku." Ajak Felix.

"Iya dan seharusnya begitu, aku sudah mengemas barangmu." Celetuk Junkyu yang yang datang dengan dua saudaranya yang lain.

"Tapi kak aku tidak mau merepotkan." Sungkan Boemgyu.

"Tidak ada yang kau repotkan, apa kau lupa kalau kau juga adik kami sekarang." Ujar Jooheon merangkul pundak Boemgyu.

"Dan kak Bomie juga kakakku sekarang." Timpal Jake.

"Baiklah lebih baik kita berangkat sekarang." Ucap Jake.

"Sepertinya kakak dan Boemgyu harus duluan ke mobil, masih ada yang menunggu kalian." Ucap Jooheon melihat mate-mate adiknya menunggu, sepertinya mereka menunggu kelima bersaudara itu untuk selesai dulu.

Setelah Jooheon dan Boemgyu pergi mereka bertiga yang masih tinggal menghampiri mate mereka masing-masing.

"Kalian akan kembali sekarang?" Tanya Sunghhon pada Jake setelah mereka sampai di satu ruangan yang sudah kosong dari keramaian siswa-siswa.

"Iya kami akan kembali, papa menyuruh kami cepat kembali ke rumah." Ujar Jake.

"Apa kau mau diantar?" Tawar Jongseong.

"Tidak perlu kak, ayah sudah mengirim orang untuk menjemput kami." Tolak Jake dengan Senyumnya.

"Baiklah aku akan kangen." Ujar Ni-ki yang membuat Jake tersenyum juga pipinya sedikit bersemu.

"Aku akan menghubungimu." Ujar Heeseung lalu menarik Jake dalam pelukannya, saudaranya yang melihat perilaku kakak tertua mereka hanya bisa mendengus cemburu, sedangkan Jake sendiri sudah gugup luar biasa.

"Kak sekarang giliran kami." Ucap Jungwoon menarik Jake dari pelukan Heeseung kedalam pelukannya.

Begitu seterusnya sampai mereka semua selesai memeluk Jake.
.
.
"Kak Junkyu apa kau mau aku mengantarmu?" Tawar Jeongwoo, saat ini mereka semua ada di taman.

"Tidak perlu Woonie." Tolak Junkyu menggelengkan kepalanya dengan Bibirnya yang sudah maju.

"Kak Junkyu kenapa kau sangat lucu." Ungkap Haruto melihat ekspresi Junkyu.

"Kak Junkyu boleh wawan mencium kakak?" Izin Junghwan, namun belum Junkyu menjawab dia sudah merasakan bibir lain mengecup bibirnya, saudaranya yang melihat itu tentu saja terkejut dengan tindakan si bungsu namun hanya sebentar  sebelum Haruto dan Jeongwoo juga melakukannya.

Karena yang lainnya juga ingin mencicipi bibir si manis jadi adegan tersebut berhenti saat semuanya sudah selesai mengecup bibir Junkyu, kecuali Jihoon yang mungkin bisa dibilang melumat bibir mungil itu karena merasa tidak cukup hanya dengan menempelkan bibirnya.
.
.
"Felix maaf baru menyadarinya sekarang." Ucap Han, mereka masih di balkon tempat Felix dan saudara-saudaranya tadi.

"Tidak apa apa Han, lagipula aku yang menyembunyikan tanda mateku, jadi bukan salah kalian jika sulit menemukannya." Jawab Felix.

"Kenapa menyembunyikannya?" Tanya Chan yang duduk di sebelah Felix.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang