part 11

838 80 5
                                    

BRAKK

Keluarga Heliosius dikagetkan dengan suara dobrakan pintu rumah mereka saat mereka semua duduk di ruang tengah.

"Wah...wah..., Keluarga yang hangat."

"Dimana Sopan santun mu memasuki rumah orang seperti perampok." Sindir manusia tertua yang ada di ruang itu.

"Hahaha, perampok? Bukankah itu cocok untukmu nyonya Helena." Seokjin mendekat ke arah Helena.

"Adikku Taeyong, sudah lama sekali tidak menghubungi kakak, apa kau tidak merindukan kakakmu ini." Seokjin memutar badannya menghadap Taeyong.

"Dracoventis Seokjin, apa yang kau lakukan di kediaman kami?" Seokjin berdecak mendengar pertanyaan dari Jaehyun.

"Adik ipar, menurutmu apa yang harusnya aku lakukan disini?" Seokjin tidak menjawab, dia mendekat ke arah sofa dan duduk di sana.

"Wah mereka bertiga pasti keponakanku." Seokjin menatap intens tiga pemuda yang berdiri di sofa seberangnya.

"Cukup tampan, tapi pengecut." n
Nilainya dengan muka sinis.

"Apa yang kau lakukan disini, aku baru tahu kalau keluarga Dracoventis ternyata tidak tahu malu sepertimu, datang ke rumah orang seperti seorang bajingan." Sinis Helena.

Brakk ...

Semua orang di ruangan itu terkejut melihat Helena terlempar dan tubuhnya menabrak meja.

"Apa yang kau lakukan? Apa keluargamu tidak pernah mengajarkan etika? Kau tiba-tiba datang dan sekarang menyerang ibuku." Teriak Jaehyun kepada Seokjin.

Seokjin akan kembali melempar Helena yang sudah dibantu Taeyong dan ketiga anaknya untuk berdiri, namun dia tunda karena melihat semua keluarganya sudah ada disana, entah kapan mereka sampai.

"Cih kau bertanya soal etika? Keluargaku mengajarkannya namun aku menggunakannya hanya untuk orang yang pantas." Decih Seokjin.

"Tuan Jaehyun yang terhormat boleh aku bertanya? Bukankah kau punya satu anak lagi seorang omega?" Seokjin bertanya namun wajahnya terlihat seperti mencela.

"Hahh aku lupa, ternyata kalian membuangnya." Lanjutannya.

"Dracoventis Boemgyu, kesini sayang." Panggil Seokjin, Boemgyu yang dipanggil awalnya ragu namun dia diyakinkan oleh Chanyeol.

"Sayang perkenalkan dia pamanmu namanya Heliosius Jaehyun, dan disana adalah bibimu  namanya Heliosius Taeyong dan mereka bertiga adalah sepupumu." Seokjin memperkenalkan Jaehyun dan Taeyong juga ketiga putranya kepada Boemgyu.

"Sapa mereka sayang." Suruh Seokjin.

"Halo paman, bibi senang bertemu dengan kalian, saya Dracoventis Boemgyu." Ujar Boemgyu dengan senyuman yang sedikit dipaksakan.

Mendengar anaknya  memanggilnya bibi membuat Taeyong meneteskan air matanya, juga Jaehyun Merasakan hatinya sakit mendengar panggilan paman dari anaknya sendiri.

"Tadi kau bertanya kenapa aku datang bukan, salah satunya aku ingin memperkenalkan anakku, dan tentu saja membunuh...

brakk...

...dia." Ujar Seokjin kembali melempar Helena ke dinding.

"Nenek!" Teriak Mark melihat neneknya kembali terlempar.

"Apa yang kau lakukan apa kau sudah gila." Bentak Jaehyun.

"Sekarang kau mengataiku gila, tapi setelah ini kita lihat saja apa kau masih membelahnya." Ujar Seokjin tersenyum remeh.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang