epilog

860 48 0
                                    

Lima tahun telah berlalu sejak penantian menunggu menyambut kedatangan anak pertama mereka. Sekarang, anak-anak yang ceria dan penuh semangat mengisi istana dengan keceriaan dan tawa. Pada suatu pagi yang hangat, ketika sinar matahari menyinari istana, kelima Dracoventis bersama alpha-alphanya menikmati momen indah bersama anak-anak mereka.

Pagi itu, Jooheon duduk di teras istana sambil menikmati secangkir teh. Anak-anaknya, tiga anak kembar yang lucu dan penuh semangat, mendekatinya dengan senyum ceria.

"Pagi, Papa Jooheon! Ini bunga untukmu." Ujar anak pertamanya, dia seorang gadis kecil dengan rambut sepundak. Ia menggenggam bunga liar yang indah di tangannya.

"Terima kasih, sayang. Bunga ini sangat cantik, seperti dirimu." Ujar Jooheon tersenyum menerima bunga dari putrinya.

"Pagi, Papa! Kami ingin main serigala hari ini!" Ujar anak keduanya berlari mendekat ke arahnya. Dia anak laki-laki dengan rambut coklat.

"Tentu saja, kita bisa bermain serigala nanti. Tetapi sekarang, ayo bersiap-siap untuk sarapan!" Ujar Jooheon tertawa.

Sedangkan anak ketiga hanya tersenyum lalu mencium sang papa.

Di ruangan permainan istana, Junkyu duduk di lantai bersama anak-anaknya. Mereka sedang asyik bermain blok dan menciptakan bentuk-bentuk yang unik.

"Baiklah, teman-teman, sekarang kita akan membuat istana dengan blok ini!" Kata Junkyu dengan penuh semangat.

Anak-anaknya bergembira dan mulai menyusun blok-blok tersebut. Suami-suaminya ikut serta, membantu membuat konstruksi istana dari mainan itu.

"Ini adalah istana terbaik yang pernah ada, Papa Junkyu!" Ujar anak perempuan Junkyu setelah mereka selesai membuatnya.

"Kalian adalah arsitek hebat! Kalian bisa membuat banyak lagi hal menakjubkan bersama-sama." Ujr Junkyu tersenyum lalu memeluknya kesembilan putranya.

"Ayah juga mau dipeluk." Ucap Jaehyuk pura-pura sedih.

"Sini aku peluk ayah." Ujar anak kedua mereka lalu memeluk Jaehyuk, aksi itu diikuti saudaranya yang lain, mereka juga memeluk ayah lainnya secara bergantian.

Saat kehamilan Junkyu karena dia hamil banyak sehingga dia lebih sering dalam wujud werewolfnya daripada dalam wujud manusianya, bahkan saat usia kandungannya sudah tua sangat jarang dalam wujud manusianya, namun dia tidak merasa aneh karena alphanya juga mengambil wujud werewolf mereka supaya sang omega tidak merasa sendiri.

Felix membawa anak-anaknya ke taman istana untuk sesi seni di bawah sinar matahari. Mereka duduk di atas tikar dan menggambarkan apa yang mereka lihat di sekitar mereka.

Anak-anaknya dengan semangat menggambar bunga-bunga yang berwarna-warni dan kupu-kupu yang beterbangan di udara. Suaminya yang juga ikut serta dalam kegiatan itu, memberikan bimbingan dan memberikan pujian pada hasil karya anak-anak mereka.

"Kalian  adalah seniman hebat! Karya-karya kalian akan kita simpan sebagai kenangan indah." Ujar Felix tersenyum melihat hasil karya anak-anaknya.

"Gambar ayah juga bagus." Ujar putra Hyunjin saat melihat gambar Seungmin.

"Gambar papa Felix juga bagus." Ujar anak kedua mereka yang merupakan anak dari Han.

"Semuanya bagus sayang." Ucap Chan karena mereka tidak akan berhenti kalau tidak ada yang menengahi.

Boemgyu dan ketiga suaminya membawa anak-anak mereka menjelajahi hutan yang indah di sekitar istana. Anak-anaknya penuh antusias menyusuri jejak-jejak di tanah dan mengumpulkan bunga liar.
Benar-benar hyper aktif seperti sang papa.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang