part 16

661 71 1
                                    

Di alam Werewolf situasinya jauh lebih parah daripada alam lainnya, banyak bangunan yang rusak, beberapa omega dan anak-anak juga dievakuasi karena serangan antek-antek kegelapan yang sangat ganas, para werewolf sedikit kewalahan menghadapi mereka bahkan para kesatria alam werewolf juga beberapa terkena cakaran.

"Papa mereka semakin banyak saja dan kuat." Felix berujar kepada Seokjin yang ada di sampingnya.

"Sepertinya mereka selama 1000 tahun ini banyak berlatih." Jawab Seokjin kemudian kembali melompat dan mencambukkan cambuk petir yang ada di tangannya.

"Felix hati-hati." Mitys memperingatkan cucunya.

"Nenek juga." Jawab Felix.

Felix kembali memanggil naga yang sebelumnya dia tunggangi, yang masih terbang membakar para bayangan yang semakin banyak saja.

"Nenek lindungi anak-anak dan omega yang butuh perlindungan." Ujar Felix lalu naik ke punggung naganya.

Felix terbang menunggangi naganya dan melemparkannya petir kepada segerombolan bayangan yang datang seperti gelombang air laut.

Bersamaan dengan itu saudaranya yang lain juga berdatangan.

"Sialan mereka tidak ada habisnya." Umpat Minho yang sedang membasmi para bayangan yang menyerang.

"Apa tidak ada cara lain menghabisi mereka semua?" Jeongin bertanya saat melihat gelombang lain yang baru datang.

Mereka semua mulai kelelahan menghadapi para bayangan yang tidak ada habisnya.

"Kenapa mereka bisa menghindari cahaya?" Gumam Boemgyu saat beberapa kali bayangkan yang dia serangan menghindar.

"Berkumpul di pusat cahaya." Chanyeol bertelepati pada mereka semua, lalu dia mengangkat tangannya dan tercipta cahaya yang sangat terang.

Mereka semua yang mendengar dan melihat cahaya yang terang itu segera menuju kesana.

"Ayah apa yang terjadi?" Jake bertanya saat mereka semua sudah berkumpul, Keluarga Heliosius, Nightshade, shadowthorn juga ada disana.

"Beberapa dari bayangan itu hanya ilusi yang diciptakan kegelapan, mereka yang terbakar oleh cahaya adalah yang asli dan yang dapat menghindari cahaya ada ilusi." Jelas Chanyeol.

"Ciptakan cahaya yang terang untuk menghabisi yang asli, setelah semuanya sudah habis maka ilusinya juga akan menghilang." Ujar Seokjin.

"Siapa yang akan jadi pusat cahaya?" Soyeon bertanya, karena jika mereka membutuhkan cahaya yang terang makan mereka butuh seseorang untuk jadi pusat energi itu.

"Biarkan aku." Ujar Jooheon menawarkan diri.

"Tidak." Jawab Mitys cepat.

"Kedua penjaga dan Helix yang akan jadi pusatnya." Ujar Seokjin.

"Tapi siapa yang bisa memanggil mereka?" Taeyong bertanya, pasalnya kedua penjaga atau kedua serigala raksasa itu tidak pernah berhasil dipanggil oleh siapapun selama ini, sedangkan Helix sendiri mungkin semua alam sudah tahu selama hidupnya naga itu tidak pernah mau diperintah oleh siapapun.

"Aku akan memanggil kedua penjaga." Ujar Seokjin.

"Felix, nak panggillah Helix untuk datang." Lanjutkan.

"Papa, bagaimana?" Ujar Felix ragu.

"Kau bisa sayang " Ujar Seokjin tersenyum kemudian dia berganti shif menjadi serigala putih.

"Kau pasti bisa memanggilnya, aku percaya padamu." Ujar Han yang berdiri di samping Felix sambil menggenggam tangan Felix.

Beberapa saat kemudian serigala Seokjin mulai melolong dengan sangat keras dan pada lolong yang ketiga dia berhenti.

Yang Tertinggi (Το υψηλότερο) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang