• 22 •

4.8K 337 214
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

Haechan melangkah lebar masuk ke dalam rumah orang tua Ahra dengan membawa satu kantong plastik yang entah apa isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan melangkah lebar masuk ke dalam rumah orang tua Ahra dengan membawa satu kantong plastik yang entah apa isinya. Pria itu sampai di ruang tengah di mana Nyonya Choi dan Tuan Choi sedang duduk sembari menonton acara TV.

Selesai operasi, dia segera pergi dari rumah sakit saat mendapatkan telepon dari Ayah mertuanya yang mengatakan bahwa Ahra berada di rumah mereka. Bahkan, pria itu masih mengenakan pakaian scrub operasi.

"Annyeonghaseyo," sapa Haechan pada mertuanya itu.

Tuan Choi terkekeh melihat keadaan Haechan, sedangkan Nyonya Nyonya Choi menghela napas, ingin sekali dia mengomel pada menantunya itu namun melihat keadaan Haechan yang terlihat berantakan membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Ahra ada di kamar," ucap Nyonya Choi pada Haechan.

"Terima kasih Eommonim," ujar Haechan kemudian segera pergi menuju lantai dua di mana kamar Ahra berada.

Haechan masuk ke dalam kamar wanita itu yang untungnya tidak terkunci. Pria itu tidak menemukan Ahra lalu dia mendengar suara air yang berasal dari kamar mandi. Ahra mungkin sedang mandi, pikirnya.

Pria itu akhinya mendudukkan dirinya di sisi ranjang Ahra yang berantakan seperti bekas wanita itu tidur. Haechan melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas siang, ternyata dia menghabiskan waktu lima jam untuk operasi tadi.

Terdengar pintu kamar mandi terbuka, "Aku lupa membawa pembalut," terdengar juga suara Ahra. Wanita itu kemudian terkejut dengan keberadaan Haechan di dalam kamarnya.

"Apa yang Dokter lakukan di sini?"

"Tentu saja menjemputmu," jawab Haechan.

"Aku akan tidur di sini beberapa hari," ucap Ahra.

"Kalau begitu aku juga," kata Haechan kemudian berdiri dari duduknya lalu melangkah mendekati Ahra yang diam di posisinya. "Aku belikan pembalut, aku tahu kau tidak membawanya," ucapnya menyerahkan kantong plastik yang dia bawa tadi.

Ahra diam, kemudian mengambil kantong plastik tersebut setelahnya melewati Haechan untuk mengambil pakaiannya yang ada di dalam lemari. Ahra hendak kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian namun Haechan menahan lengannya.

"Kau tidak mau mendengarkan penjelasanku dulu?" tanya pria itu.

"Semua sudah cukup jelas untukku," sela Ahra menghempaskan pegangan Haechan pada lengannya dan kembali melangkah menuju kamar mandi.

"Aku mengenal Jeno sebelumnya."

Perkataan Haechan itu membuat langkah Ahra berhenti, namun dia tetap diam di posisinya tak berniat untuk berbalik menatap pria itu.

"Lee Jeno pernah bersekolah di sekolahku dengan Renjun dan juga Haerin," jelas Haechan kembali berbicara. "Dia dipindahkan dari sekolah karena hampir memperkosa Haerin." lanjut Haechan.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang