• 23 •

5.8K 358 183
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

🤏🏻🔞

Ahra kini berada di taman rumah sakit bersama Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahra kini berada di taman rumah sakit bersama Jeno. Wanita itu berdiri di hadapan pria bermarga Lee tersebut yang belum juga membuka suara sejak mereka sampai ti tempat tersebut.

"Apa yang ingin anda bicarakan Dokter?" tanya Ahra.

Lee Jeno menghela napas kasar, "Maaf," ucapnya menatap Ahra. "Kau mungkin sudah mendengar tentang masa laluku dari Haechan dan aku tahu aku memang brengsek saat itu bahkan mungkin juga aku belum berubah sampai sekarang," jelas pria itu melanjutkan ucapanya.

Ahra memilih diam, belum menanggapi perkataan Jeno. Wanita itu menunggu Jeno melanjutkan ucapannya.

"Tapi, aku hanya ingin kau tahu Ahra," Jeno tersenyum simpul, "Ini pertamanya kalinya aku menyukai seorang wanita karena kebaikannya bukan dari fisik ataupun nafsuku," lanjut Jeno.

"Menyukaimu adalah pilihanku, jadi senang ataupun sedih itu menjadi resiko ku karena aku telah memilihmu," ucapnya lagi dan Ahra terus mendengarkan pria itu.

"Aku tidak berniat sama sekali untuk merebutmu dari Lee Haechan karena mencobanya pun mungkin tidak akan bisa," ucap Jeno disertai tawa sumbangnya.

Ahra tersenyum, "Terima kasih karena sudah menyukai saya, Dokter." ucapnya. "Semoga Dokter mendapatkan wanita yang lebih baik di luar sana," lanjut Ahra membuat Jeno mengangguk dan tersenyum.

"Aku akan pindah ke rumah sakit lain besok, semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan yang lebih baik," ucap Jeno.

Ahra mengangguk dan mengulurkan tangannya lebih dulu pada Jeno, "Terima kasih dan aku senang bisa bekerja sama dengan Dokter," ucap Ahra.

Jeno tersenyum kemudian membalas uluran tangan Ahra lalu melepaskannya. Tanpa dua orang itu sadari, Lee Haechan berdiri dari balik jendela kaca yang menghadap langsung ke arah taman.

"Apa yang mereka lakukan?" tanya Renjun membuat Haechan terkejut bahkan hampir memukul wajah tampan sahabatnya tersebut.

"Mungkin salam perpisahan," jawab Haechan sembari melihat ke arah taman lagi pada dua orang yang masih berbincang tersebut.

"Kau tidak pergi menghampiri mereka?" tanya Renjun.

"Selama Ahra masih dalam pengawasanku dan pria itu tidak melakukan hal buruk aku hanya akan memantaunya dari sini," ucap Haechan.

"Kau yang melakukannya?" tanya Haechan pada Renjun.

"Apa?"

"Lee Jeno akhinya mengundurkan diri."

Renjun menaikkan satu alisnya dan tersebut miring, "Ya, hanya ancaman kecil yang bisa membuat karirnya hancur dalam sekejap," ucapnya.

"Terima kasih," ujar Haechan.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang