• 21 •

5.7K 391 377
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!


"Akh! Pelan-pelan sayang," Haechan menyentuh luka di sudut bibirnya yang sedang di obati Ahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akh! Pelan-pelan sayang," Haechan menyentuh luka di sudut bibirnya yang sedang di obati Ahra.

Sepasang suami istri itu berada di ruangan Haechan yang pintunya terbuka lebar karena rusak di dobrak Jeno tadi. Tidak ada orang selain mereka berdua di dalam ruangan tersebut karena Jeno dan beberapa staff sudah pergi beberapa menit lalu.

"Jika Dokter memberitahukan hubungan kita yang sebenarnya pada Dokter Lee Jeno pasti Dokter tidak akan seperti ini!" kesal Ahra.

Wanita itu membuang asal kapas ke atas meja dan akhirnya mengeluarkan air matanya yang dia tahan sedari tadi. "A-aku sangat ketakutan melihat Dokter dipukuli seperti tadi," ucapnya dengan sesenggukan.

"Maaf sayang," ucap Haechan menarik wanita itu ke dalam pelukannya.

"P-pasti sangat sakit kan?" tanya Ahra membuat Haechan tertawa. "Kenapa Dokter tertawa!" kesal wanita itu memukul dada Haechan.

"Iya, iya aku tidak akan tertawa," ucap Haechan.

"Jangan melakukan hal bodoh lagi," lirih Ahra.

"Iya sayang, aku minta maaf."

Ahra menjauhkan diri dari tubuh Haechan, "Minta maaf juga pada Dokter Lee Jeno," ucapnya membuat ekspresi wajah Haechan berubah kesal.

"Kenapa aku harus minta maaf padanya!"

"Karena Dokter juga salah! Jika Dokter Lee Jeno tahu hubungan kita sejak awal, dia tidak akan salah paham seperti tadi," jelas Ahra.

"Kau mengasihaninya?"

"Aku hanya merasa bersalah padanya," jawab Ahra.

Haechan terkekeh, "Untuk apa merasa bersalah pada laki-laki yang jelas-jelas menggoda wanita bersuami!" ucap pria itu dengan nada suara yang cukup tinggi.

"Itu karena sejak awal dia tidak tahu hubungan kita, dia pasti tidak akan melakukannya jika tau bahwa aku adalah istri Dokter," jelas Ahra dengan suara lembut.

"Jadi kau menyalahkan aku?"

"Bukan begitu," ucap Ahra.

Haechan kemudian berdiri dari duduknya membuat Ahra menahan tangan pria itu. "Dokter, aku tidak-" ucapan Ahra terhenti ketika Haechan menghempas tangannya kemudian keluar meninggalkan Ahra.

Ahra menghela napas, " Apa meminta maaf sangat sulit untuknya?" monolog Ahra sembari membereskan obat-obatan yang dia gunakan mengobati luka Haechan tadi.

Di waktu bersamaan Renjun masuk ke dalam ruangan Haechan. "Di mana Haechan?" tangannya pada Ahra yang hanya sendirian di dalam ruangan itu.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang