• 09 •

5.4K 432 127
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

100 KOMENTAR BISA YUKKK!

"Kenapa kau tidak membangunkan kami huh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau tidak membangunkan kami huh!"

Haechan menatap kesal Haejin yang kini ada di layar ponselnya bersama dengan Yuju, bayi kecil itu ternyata sudah bersama ibunya membuat Ahra dan Haechan panik karena bayi itu hilang.

Haejin tertawa "Kalian tidur sangat nyenyak, aku tidak tega membangunkan kalian" ucapnya.

"Lalu bagaimana dengan ibu mertuamu?" tanya Haechan.

"Saudaranya datang jadi, aku batal menjaganya malam ini dan menjemput Yuju," jelas Haejin.

"Kau benar-benar membuat kami panik!" Kesal Haechan lagi, sedangkan Ahra hanya diam. Dia tahu betapa paniknya Haechan tadi bahkan pria itu mengira Yuju merangkak ke balkon lalu jatuh ke bawah.

"Mianhae," ucap Haejin, wanita itu lalu mengarahkan kamera ponselnya ke wajah Yuju. "Yuju-ya, katakan maaf pada Samchon dan Ahra Imo."

"Haechan-na" panggil Haejin.

"Wae?"

Haejin tersenyum, "Kata Ahra dia kesepian di apartemen, cepat buat dia hamil!" ucapnya membuat Ahra membulatkan matanya sedangkan Haechan mendengus kesal.

"Ku tutup telfonnya!" Haechan segera mematikan panggilan video itu, dia lalu menoleh pada Ahra yang berdiri di belakangnya.

"S-saya akan ke kamar," ucap Ahra tergagap lalu berjalan cepat menuju kamarnya. Gadis itu menyentuh pipinya yang panas karena ucapan Haejin tadi yang menyuruh Haechan agar menghamilinya.

"Memangnya hamil semudah membalikkan telapak tangan? Haejin eonni ada-ada saja!" ucap Ahra.

Di ruang tengah, Haechan menghela napas kasar setelah memandang kepergian Ahra. Pria itu lalu masuk ke dalam ruang kerjanya untuk mencari sebuah berkas operasi pasien yang dia lakukan saat Dua tahun lalu karena berkaitan dengan operasi yang akan dia lakukan besok.

Lelaki itu mencarinya dalam lemari namun dia tertuju pada sesuatu di dalam lemari itu. "Kotak ini," Haechan mengambil sebuah kotak berwarna putih dari dalam lemarinya. Dia membuka kotak itu dan terdapat banyak barang di sana, barang yang sangat penuh dengan kenangannya bersama seseorang.

Haechan mengeluarkan sebuah bingkai foto, pria itu menatap nanar potret seorang wanita yang tersenyum di foto tersebut "Bagaimana kabarmu?" Tanyanya sembari mengusap wajah cantik wanita itu.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang