• 33 •

2.8K 280 17
                                    

Untuk yg gak pernah vote cerita ini, bisa yuk divote dari chapter 1 sampe chapter 32.

TYPO BERTEBARAN!
SPAM KOMEN GAISSSSS!
selamat membaca😁

Setelah menyuruh Ahra pulang, Donghyuk kembali ke dalam rumah dan tidak menemukan keberadaan sang Nenek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyuruh Ahra pulang, Donghyuk kembali ke dalam rumah dan tidak menemukan keberadaan sang Nenek. Suara isakan lalu terdengar dari kamar Neneknya membuat pria itu terdiam.

Pria itu segera berjalan menuju ke depan pintu kamar Nenek Kim dan isakan itu terdengar jelas. "Halmeoni, aku akan masuk."

Kim Donghyuk membuka pintu kamar sang nenek, pria itu duduk di depan Nenek Kim yang sedang menghapus air matanya. "Halmeoni," pria itu menggenggam tangan yang penuh keriput tersebut.

"Mianhae, Donghyuk-a," ucap wanita tua itu lalu kembali menangis"Mianhae," ucapnya.

"Kenapa Nenek meminta maaf? Aku yang harusnya meminta maaf karena sudah membawa wanita itu kemari tanpa izin Nenek," ucap Donghyuk.

"Aku meminta maaf bukan karena hal itu," ucap Nenek tua tersebut. Wanita itu kemudian membuka lemari lalu mengeluarkan sebuah kotak dari dalam dan menyerahkannya pada Donghyuk.

"Ini untukmu."

"Apa ini?" Kim Donghyuk membuka kotak tersebut. Pria itu terdiam ketika melihat isinya yang berupa jam tangan, serta kemeja yang robek dan setelan jas berwarna hitam dan juga sebuah dompet kulit berwarna coklat.

Donghyuk segera membuka dompet tersebut, di dalamnya berisi beberapa lembar uang yang sudah lusu serta beberapa kartu, termasuk kartu bertuliskan Seoul Medical. Center dan juga kartu Identitas.

"L-lee Haechan?" pria itu membacanya dengan suara bergetar. Kim Donghyuk menatap sang Nenek, "H-halmeoni, apa maksud semua ini?" tanya pria itu.

"Semua ini adalah barang-barangmu saat aku menemukanmu enam tahun lalu," jawab Nenek Kim.

"A-apa? J-jadi aku Lee Haechan? Aku benar-benar adalah suami dari wanita itu?" tanyanya.

Nenek Kim mengangguk, "Maafkan wanita tua ini karena sudah membohongimu selama ini. Nenek melakukannya karena takut kau akan pergi meninggalkan Nenek."

Haechan mengusap wajahnya dengan kasar, pria itu menghela napas kasar dan mengerjabkan matanya berulang kali untuk menahan air matanya. Namun, pada akhirnya dia tidak bisa menahannya.

Haechan menangis, juga Nenek Kim. Pria itu lalu teringat dua anak laki-laki yang begitu bahagia setelah melihatnya sehingga membuatnya. Dua anak kembar iitu ternyata enar-benar adalah anaknya.

"Sekarang mungkin sudah waktunya kau kembali bersama keluargamu yang sebenarnya. Sekali lagi maafkan Nenek," ucap wanita tua itu.

"Aku seharusnya berterima kasih kepada Nenek karena sudah menyelamatkan nyawaku, terimakasih kasih sudah menjagaku dan memperlakukan aku dengan baik," ucapnya.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang