"Udahlah, Van, gue kan udah bilang kita gak pernah ada hubungan apa-apa," Anggraini Hazeline Deviana Bagaskara atau yang bisa dipanggil Anggi, saat ini sedang duduk di cafe sambil menatap pria yang baru tiga bulan dikenalnya, Anggi sudah bilang kalau dia tidak suka, tapi Revan—pria itu—bersikeras kalau mereka tanpa sadar sudah pacaran.
"Gi, loe gak bisa gitu!" Revan marah saat Anggi terus menyangkal hubungan di antara mereka, padahal selama tiga bulan terakhir, dia dengan gadis itu sudah sering jalan bareng, bahkan tidak jarang hang out di akhir pekan. Sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja, tapi beberapa menit yang lalu Revan berusaha menegaskan status di antara mereka, dia tidak mau kalau harus terus-terusan menjalani hubungan tanpa status.
"Gak bisa apa? Kita gak pernah jadian ataupun ada status selain sebagai teman," Anggi berkata santai, dia tetap duduk sementara Revan sudah mulai terlihat gusar, pria itu sudah berhasil menyita tatapan orang-orang yang ada di cafe tersebut."Jadi yang udah kita lewatin selama beberapa bulan ini apa?!" Revan mulai meninggikan suaranya, dan hal tersebut sontak membuat perhatian orang semakin banyak tercurah ke arah mereka.
"Ckck," Anggi berdecak, lalu dia menyesap minumannya untuk yang terakhir kali. "Loe udah bikin kita jadi pusat perhatian," lalu dia bangkit sambil menyampirkan tas ke atas pundak, "Kalau loe mau bersikap kayak gini terus, mendingan gue pulang. Bye!" lalu Anggi melangkah sambil diiringi tatapan orang-orang; termasuk Revan. Dia berjalan keluar lalu masuk ke dalam mobil, tapi sesampainya di sana, raut muka tenangnya segera berubah.
Anggi mengucapkan kata-kata kasar yang tidak pantas didengar oleh anak kecil, dia menundukkan wajah ke dekat stir. Ketegaran yang dia perlihatkan saat di cafe hanyalah kedok untuk menutupi sakit hatinya terhadap pria, dia kembali dekat dengan beberapa pria, dan sengaja memberikan harapan palsu karena ingin mencari ketenangan.
Satu-satunya pria yang dia suka mulai menjauh tanpa alasan yang jelas, Arka yang juga adalah sahabat Kakaknya Anggi, tiba-tiba saja menjaga jarak, pria itu selalu menghindar setiap kali diajak bertemu, bahkan setiap kali Anggi datang ke rumah sakit. Perawat atau security selalu bilang kalau dokter kandungan itu sedang ada pasien dan tidak bisa diganggu.
Sebulan penuh Anggi berusaha untuk menemui Arka, tapi sebulan itu juga dia mendapatkan hasil sisa-sia. Arka benar-benar menjauh, bahkan terakhir kali Anggi berpapasan dengannya di mall, Arka langsung menyampirkan tangan di pundak gadis yang sedang berjalan di sampingnya.
Karena hal itu juga Anggi kembali pada kebiasaan lamanya, dia memang dulunya suka berganti pacar, dan berhenti setelah Arka mulai memberi perhatian lebih. Namun selama tiga bulan ini dia sengaja menebar harapan palsu pada semua pria yang dekat dengannya. Revan bukanlah satu-satunya yang merengek seperti tadi, karena dua hari yang lalu ada Andi yang juga melakukan aksi yang sama, sementara Reza melakukan hal yang lebih ekstrim dengan cara mengenalkan Anggi sebagai pacar di hadapan teman nongkrong mereka; bahkan tanpa mengkonfirmasi pada Anggi terlebih dulu.
Anggi mengambil tindakkan tegas, selain dia tidak ada rasa sama mereka semua, dia juga tidak berencana untuk mengikat diri dengan orang yang tidak dia sukai. "Arka sialan!" Anggi memukul stir sambil berteriak, dia sudah berusaha untuk membenci pria itu, tapi rasa bencinya tidak sebanding dengan rasa cinta yang dia rasakan. Anggi memang sudah sejak dulu menyukai Arka, tapi saat perasaan itu tumbuh semakin dalam, dan Arka juga mulai memberikan sinyal harapan.
Dengan tidak berperasaan; Arka seolah melilitkan tali ke tubuh Anggi secara perlahan, sikap Arka yang menjauh terasa seperti tali yang membelit tubuhnya, pada awalnya hanya satu dua belitan, hingga akhirnya belitan itu menjadi banyak dan semakin keras. Membuat Anggi sesak dan kesulitan bernapas, sebenarnya Anggi bisa saja mengadukan sikap pria itu pada Angga, tapi Anggi sangat yakin kalau Kakaknya itu tidak akan setuju dengan perasaan dia untuk sahabat dekatnya itu."Gue cuman pengen ngebagi rasa sakit yang gue jalani," Anggi berkata sendiri, "Gue cuman pengen berbagi sama cowok-cowok itu," dia berusaha menepis rasa bersalah yang mulai bersarang dalam hatinya. Dia tidak mau merasa terbebani karena sudah membuat pria yang dekat dengannya jadi merasa sedih, atau mungkin yang lebih parah jadi sakit hati. Karena pada kenyataannya, ada pria lain juga yang membuat perasaan Anggi terus mengucurkan darah.
***
Selamat minggu pagi teman-teman, akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk memposting Arka dan Anggi juga, makasih ya buat dukungan dan tetap setia nunggu baca Angga sama Rina juga. *walaupun 100 halaman kemarin bikin galau*
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr And Mrs Players
RomanceAnggi Hazeline Deviana harus merelakan pernikahan yang dia impikan menjadi kepingan yang tidak berbentuk, dia tidak memiliki harapan lagi setelah salah satu mantan kekasihnya melakukan tindakan asusilah terhadap dirinya. Tapi di saat dia bersikeras...