Arka tidak pernah sekalipun merasa seperti saat ini, niatnya yang semula ingin tampil rapih dan mempesona, semuanya harus dia kubur saat pertama kali melihat Anggi muncul dari tangga teratas. Anggi terlihat luar biasa, sebenarnya pada hari-hari sebelumnya Anggi sudah terlihat cantik, tapi kebaya dan polesan make up yang hari ini dipakainya... membuat Anggi terlihat berbeda.
Arka merasa pendingin ruangan mendadak tidak berfungsi dengan baik, tubuhnya merasa kepanasan, bahkan tanpa enggan tangannya sudah melonggarkan dasi dan membuka dua kancing teratas kemejanya. Sementara matanya seolah tidak rela untuk mengalihkan pandangan dari wajah Anggi, saat dia sedang menikmati momen tersebut, suara Natha membuyarkan semua imajinasinya tentang Anggi.
"Ehm! Kepanasan, Bro?!" Apa yang harus dia lakukan? Tertangkap basah menatap calon istrinya dengan penuh minat. Bahkan dia melakukannya di hadapan semua tamu yang hadir, serta orang tua masing-masing. Dan yang Arka lakukan hanya bisa berdehem lalu memberikan tatapan membunuh pada Natha, sementara Arsitek muda itu hanya tersenyum jahil sambil menunjukan tatapan menggoda.
"Ugh! Gue rasa loe bakal kepanasan kayak gitu selama acara berlangsung," goda Natha. Sudut mata Arka melihat Angga yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Sahabatnya itu masih sedikit tidak terima dengan gelar baru yang harus disandangnya, 'Kakak Ipar' dua kata itu sudah sukses membuat Angga menjadi uring-uringan.
"Diem, Mbah!" Arka berkata pelan, namun dia tidak menghilangkan nada menegur dalan suaranya. Sementara Arsya yang biasanya ikut-ikutan, baru saja menepuk bahunya—dan Arka anggap itu sebagai dukungan—tapi perkataan Arsya berikutnya malah membuat Arka ingin membenturkan kepala selebritis chef itu ke tembok terdekat.
"Selamat menikmati siksaan selama acara berlangsung!"
Arka hanya bisa berusaha menenangkan perasaannya, saat ini Anggi sudah duduk bersebrangan dengannya. Pemimpin acara memulai prosesi, semuanya berjalan lancar tanpa kendala apapun, saat acara pasang cincin, Arka dengan senang hati menikmati rona merah yang menghias wajah calon Istrinya itu.
Satu minggu lagi, sayang. Kamu akan resmi jadi milik aku seutuhnya. Gumam Arka dalam hati, tepat setelah dia memasangkan cincin di jari manis Anggi.
***Dikit dulu ya, soalnya next bab lumayan panjang aku mau sharenya. Makasih udah baca, kasih vote dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr And Mrs Players
RomanceAnggi Hazeline Deviana harus merelakan pernikahan yang dia impikan menjadi kepingan yang tidak berbentuk, dia tidak memiliki harapan lagi setelah salah satu mantan kekasihnya melakukan tindakan asusilah terhadap dirinya. Tapi di saat dia bersikeras...