3

619 51 0
                                    

"Huang chenle!!" Chenle terlonjak kaget ketika mendengar suara yang ia takuti, chenle menengok kebelakang dan tersenyum kikuk "Hyung, apa yang kau lakukan tengah malam belum tidur, ap-"

"Berhenti bicara Huang chenle, dan bau mu..hemm bau alkohol, apa yang ku katakan tentang alkohol Huang?, dan lihat lah jam di dinding itu sudah menunjukkan jam 3 pagi dan kau baru pulang!!"

Chenle ciut dia menunduk dengan mata yang terpejam menahan takut "lihat aku Huang chenle!"
Renjun menarik dagu chenle agar menatap dirinya "apa kau ingin menjadi berandal chenle?apa kau merasa menjadi yang terhebat jika kau mengonsumsi minuman itu?"

"Ti-tidak" renjun menatap chenle dingin dan datar, renjun sudah tak habis pikir dengan adiknya yang selalu saja melakukan kesalahan "kau tau chenle, aku berjanji pada mama agar menjaga mu dan membesarkan mu menjadi anak yang baik tapi kau malah seperti ini"

Renjun tak dapat membendung air matanya ketika melihat chenle yang seperti ini, chenle menggeleng dan ikut menangis "maafkan aku Hyung, aku berjanji tak akan melakukannya lagi hikss"

Renjun menghapus jejak airmata nya dan beralih ke pipi adiknya "aku tak butuh maaf dan janji mu chenle, aku hanya mau kau keluar dari apapun itu yang membuat mu rusak, aku hanya memiliki mu saat ini chenle"

Chenle memeluk dan menangis pada renjun "berhentilah menangis, maafkan Hyung karena selalu membuat mu merasa terkekang, Hyung hanya ingin kau selalu baik-baik saja, Hyung tak mau kehilangan lagi, Hyung sangat menyayangi mu, hanya kau yang Hyung miliki"

Chenle mengangguk di dalam dekapan renjun "pergilah ke kamar mu, Hyung memaafkan mu kali ini" renjun melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil menghapus air mata adiknya

"Hyung maaf kan aku" chenle menatap punggung renjun yang pergi meninggalkannya di sana

...

"Oh ayo lah, chenle bangun kau akan telat" seperti menjadi kegiatan setiap pagi renjun selalu membangunkan adiknya

Tapi hari ini ketika membuka pintu kamar adiknya renjun tak melihat keberadaan chenle di kasurnya tapi ia malah mendengar suara gemericik air dari arah kamar mandi

Renjun tersenyum tipis "chenle cepat lah bersiap" setelah mengatakan itu renjun pergi meninggalkan kamar chenle

Renjun sudah memasak dan kini ia sedang memasuki makanan ke dalam kotak bekal milik chenle

"Hyung, apa kau sudah pergi berbelanja?" Chenle menghampiri renjun yang sedang berdiri "belum, Hyung akan belanja nanti"

"Hyung, aku akan pergi ke rumah jisung kalau Hyung mengizinkan" chenle duduk di kursi dan mulai menyendok makanan yang sudah siap

"Boleh, tapi kau harus pulang sebelum jam 9 malam, apa kau mengerti?" Chenle tersenyum dan mengangguk "terimakasih Hyung"

Setelah sarapan mereka pergi ke tempat yang Mereka tuju hari ini

Renjun Sekarang sudah berada di kitchen memasak beberapa menu untuk pelanggan hari ini

"Hyunjin, tolong kau ambilkan beberapa beef di belakang dan berikan kepada saya" renjun memerintahkan hyunjin salah satu teman renjun yang berada di restoran

Hyunjin pergi untuk mengambil daging yang di suruh oleh renjun

"Chef, keluarga na ada di depan" renjun tak menghentikan acara memasaknya tapi ia hanya menoleh pada karyawan itu "ouh sudah datang rupanya, bisa saya minta tolong untuk melanjutkan ini?"

Orang itu mengangguk dan mengambil alih masakan renjun, renjun pergi keluar untuk mencari keluarga na

"Ah..tuan na selamat datang, ayo ke meja VIP agar makan kalian tak merasa terganggu" renjun berusaha untuk tersenyum

"Lihat lah ma,pa bagaimana dia hidup di atas penderitaan kalian, tapi ini tak berjalan lama aku akan menghancurkan mereka" renjun berkata dalam hati dan tersenyum di wajahnya yang manis

"Ouh tidak apa, biar di sini saja, ouh ya perkenalkan ini istri dan anak saya" renjun tersenyum manis dan menjulurkan tangannya pada anak dan istri Siwon

"Perkenalan nama saya Liu renjun, saya kepala chef di sini" tersenyum manis dengan hati yang terus memendam benci kepada mereka

Renjun mengetahui orang yang sudah membunuh orang tuanya adalah suruhan dari keluarga na, renjun mengetahui itu sejak lima tahun yang lalu, dan sekarang dia bertemu dengan keluarga na yang sekarang juga adalah pemilik restoran tempat ia bekerja

"Saya na jaemin, saya putra tunggal dari na Siwon dan na Irene" pemuda yang sepertinya seumuran dengan renjun itu mengenalkan dirinya kepada renjun

"Baiklah tuan na, saya akan memberikan makanan khusus untuk keluarga khusus" renjun meminta izin untuk pergi dan meninggalkan keluarga itu

"Tidak sekarang, tapi nanti lihat saja aku akan membuat mu menderita"

"Hyunjin tolong bantu saya menyiapkan makanan untuk tuan na dan keluarganya"

Renjun dan hyunjin memulai acara masaknya dan tak butuh waktu lama mereka berdua dapat menyelesaikan makanan yang cukup menggoda selera

"Hyunjin antarkan ini kedepan, saya ingin ke toilet sebentar" hyunjin mengangguk dan meninggalkan renjun yang ingin ke toilet

Renjun memasuki toilet khusus untuk pekerja di sana, ia membuang nafasnya panjang dan menjambak rambutnya sendiri "dasar bodoh, kau terlalu lemah untuk ini renjun, kau terlalu lemah, bahkan ketika kau berjabat tangan dengan mereka tangan mu bergetar hebat dan keringat sialan itu mengucur dan ingatan yang mengerikan itu kembali muncul, kau bodoh renjun bodoh, hikss...hiks..."

Renjun memukul kepalanya yang terus memutar memori kelamnya. "lupakan itu renjun, lupakan dan lihatlah mereka semua berdiri di hadapan mu sekarang, bermain lah dengan pintar renjun agar semua yang kau rasakan bisa terbalas renjun, kau bisa melihat keluarga mereka menderita seperti mereka membuat mu menderita"

Renjun tertawa yang membuatnya seperti orang gila

.

.

.

.

.

.

確執 revenge  || JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang