Kemarin renjun tak bekerja karena jaemin tapi sekarang ia memaksa untuk bekerja kembali karena khawatir dengan cuti yang terlalu banyak ia ambil
"Pak ren, ada yang mencari mu di depan" renjun menoleh ke pelayan dengan mengangkat satu alisnya "siapa?"
"Saya tidak tau pak, dia hanya ingin menemui anda, dia bilang dia mengenal anda" renjun mengangguk dan memberikan pekerjaannya kepada orang yang membantu renjun di kitchen
Renjun keluar dan berjalan ke sebuah meja disana dan berdiri memandang punggung pria tegap yang belum ia lihat wajahnya "maaf, apa anda ingin bertemu dengan saya?"
Pria itu membalikkan tubuhnya menghadap renjun, dan renjun cukup terkejut melihat siapa itu "Park Jeno?" Jeno tersenyum di wajahnya "ah renjun, ayo sini duduk"
Renjun menarik kursi di hadapan Jeno dan meletakkan bokongnya di sana "mengapa kau mencari ku?" Renjun menatap Jeno yang sedari tadi memandangnya dengan tersenyum "tidak, aku mencari mu hanya karena aku sudah lama tak melihat mu"
Renjun mengerutkan dahinya "kita baru sekali bertemu Park Jeno" wajah renjun tak menunjukkan ekspresi apapun tapi Jeno menunjukkan senyuman manis yang membuat matanya menghilang "tidak aku hanya bercanda renjun, aku kesini ingin menawarkan suatu pekerjaan bagus?"
Renjun menaikkan alisnya "tapi aku sudah memiliki pekerjaan bagus disini, dan juga apa pekerjaan yang akan kau tawarkan dengan ku Park, sehingga kau yakin itu adalah pekerjaan bagus untuk ku?"
"Aku menawarkan pekerjaan yang banyak sekali orang yang menginginkan pekerjaan itu" renjun membuang napasnya kasar "tidak usah bertele-tele Park Jeno, langsung ke intinya"
"Jadilah sekretaris pribadi untuk keluarga Park, atau bisa dia sebut kau menjadi sekretaris pribadi ku" renjun berdiri dari duduknya. "aku membuang waktu berharga ku hanya untuk mendengan penuturan bodoh mu itu, sangat tidak berguna"
Renjun pergi meninggalkan Jeno di sana "jika kau tertarik hubungi saja aku" renjun membuang napasnya kasar
Mengapa aku terus saja bertemu dengan orang-orang yang membuat ku hampir gila
"Hyunjin apa ada tamu spesial malam ini? Jika tidak aku akan pergi kerumah malam ini untuk mengambil barang-barang ku" renjun kini sedang beristirahat dan kebetulan juga di sana ada hyunjin yang sedang memakan bekalnya "ah tidak ada... apa kau ingin mengambilnya, houh padahal aku sudah berniat membakar semuanya"
Renjun menatap sebal ke arah hyunjin yang menertawakan dirinya. "jika aku melihat sedikit saja barang ku rusak, aku akan mematahkan tangan mu"
Hyunjin semakin tertawa"huuuhh takut""KAU INI!!" hyunjin menopang kedua tangannya di depan wajah renjun "maaf nyai saya salah" renjun membuang wajahnya kesal "houh aku sangat sial sehingga hidupku terus bertemu dengan orang-orang gila seperti kalian"
...
Renjun sekarang berada di rumah lama miliknya yang sekarang di tempati oleh hyunjin "barang-barang mu masih berada di kamar mu ren, dan barang-barang chenle juga masih ada pada tempatnya" hyunjin berujar dan pergi begitu saja meninggalkan renjun
Renjun melangkahkan kakinya ke kamar miliknya dan membuka pintu itu ia dapat melihat banyak lukisan buka dan boneka kegemarannya. "aku berjanji akan selalu kesini untuk melihat rumah kalian"
Setelah membereskan barang-barangnya dan juga barang-barang chenle dia turun dengan Kardus datangnya tapi tidak lupa dengan hyunjin yang membawa dua kardus dan dua koper di tangannya dan ada satu ransel di punggungnya
Hyunjin meletakkan itu semua dengan napas kelelahan"huh, apa barang mu yang akan kau bawa sebanyak ini? Kau hampir membunuhku dengan menyuruhku membawanya turun"
Renjun memandang hyunjin yang ngos-ngosan. "kau yang sudah tua jadi tubuhmu sudah tak kuat lagi membawa barang-barang itu, dasar tua"
"Renjun mengapa ucapan mu itu tidak sepadan dengan tubuh mu yang mungil" renjun menatap tajam hyunjin "apa!! Aku tidak mungil, kalian saja yang terlalu besar" hyunjin berjalan ke arah renjun dan mencubit gemas pipi renjun
"Ouh... renjunie kau sangat menggemaskan, pantas saja anak dari tuan na menikahi mu, kau sangat cantik dan menggemaskan" renjun melepaskan tangan hyunjin kasar dan tak lupa memberikan tatapan tajam "aku tidak menggemaskan ataupun cantik, aku ini tampan dan menyeramkan asal kau tau"
Hyunjin tak sanggup menahan gemas dia malah mengacak rambut renjun dan membuatnya berantakan "hei apa kau lupa saat dulu kita pergi ke rumah paman mu, Kuta bertemu dengan gadis kecil disana dan gadis itu memanggil mu dengan sebutan Noona, ahahah aku masih ingat itu renjunie"
Renjun mendengus kesal "itu ketika rambutku masih panjang, makanya dia mengira ku sebagai wanita kau tau" hyunjin tertawa "terserah kau saja renjun, tapi bagi semua orang kau itu tidak menyeramkan tapi sangat imut" hyunjin mencubit kembali pipi renjun dan berlari kabur
"YAK HYUNJIN AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!"
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantasíarenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...