28

358 35 0
                                    

Mereka kini berada di sebuah restoran untuk makan siang "kalau begitu tunggu sebentar tuan" ucap seorang waiters

Renjun duduk sambil memakan makanan yang tadi ia sempat beli di luar sedangkan dua pria lainnya sibuk dengan handphone mereka masing-masing

Mereka semua sibuk dengan kegiatan mereka sampai makanan sampai terhidang di atas meja "silahkan tuan" renjun tersenyum simpul dan mengangguk

Mereka bertiga memakan makanannya dengan diam tanpa obrolan tapi keheningan itu tak berangsur lama karena seorang pria tiba-tiba duduk di sebelah renjun

"Jeno hyung?" Chenle melihat pria bermata sabit itu Tenga tersenyum di sebelah renjun "kalian sedang makan siang, apa aku boleh bergabung?"

"Tanpa kita bilang kau sudah duduk di antara kita Park Jeno" renjun berucap dengan malas "heheh maaf" renjun memutar bola matanya jenga

"Jadi Hyung, apa kau sedang menemui seseorang di sini atau apa?" Tanya chenle yang membubarkan lamunan Jeno yang Tenga memandang renjun "ah itu aku sedang ada meeting di sini kebetulan sekali meeting nya di undur dua jam lagi"

Ucap Jeno tersenyum, hyunjin yang melihat itu menggedikkan bahunya acuh pada situasi di hadapannya ia memilih menghabiskan makan siangnya

"Eumm renjunie"

"HM?"

"Apa kah besok kau kosong?"

"Kenapa?"

"Aku ingin mengundang mu ke pesta ulang tahun perusahaan ku"

"Tidak!!"

Bukan renjun yang menjawab melainkan sosok jaemin yang baru saja tiba entah dari mana "jaem kau juga ada di sini?" Jeno bertanya dengan wajah gugup

"Aku tidak mengizinkan istri ku pergi ke mana pun!!" Jeno meneguk ludahnya kasar ketika melihat jaemin yang memandangnya tajam "m-maksudku kau dan renjun jaem"

"Baiklah kalau seperti itu, aku dan juga istri ku akan menyempatkan waktu untuk datang" ucap jaemin dengan senyuman tipis dan tangan nya yang berada di atas meja menggenggam erat tangan renjun

Sakit tapi aku bukan siapa-siapa~

Jeno tersenyum dan berdiri dari duduknya "kalau begitu aku permisi ren,jaem aku akan meeting sebentar lagi" Jeno meninggalkan mereka semua Disana rasanya Jeno ingin menangis dan marah tapi ia sadar bahwa ia bukan siapa-siapa di sana

"Bukannya tadi ia berkata bahwa dia meeting dua jam lagi?" Hyunjin menatap punggung Jeno yang perlahan menghilang dari pandangannya "mungkin meeting nya di percepat lagi Hyung"

Mereka semua melanjutkan acara makan mereka kalau jaemin ia hanya memesan coffie untuk ia minum

...

Mereka kini sudah berada di rumah jaemin "kalian belanja banyak sekali" jaemin melihat banyak sekali paper bag yang di bawa oleh hyunjin dan juga chenle

Hyunjin berniat langsung pulang tapi jaemin melarangnya katanya ia akan makan malam bersama malam ini hanya keluarga kecil mereka saja

"Ini hanya pakaian ku dan hyunjin Hyung dan juga kau jaemin Hyung, kalau renjun Hyung hanya membeli dua pasang sepatu dan baju yang ia pilih tadi" ucap chenle yang mendudukkan bokongnya di sofa dan di susul oleh hyunjin

"Itu benat tuan na, renjun sangat bersemangat memilihkan kami baju dan sepatu yang bagus, tapi aku terkejut dengan harganya tuan na, Harga satu pasang baju bisa untuk aku makan satu tahun tuan na"

Chenle tertawa mendengar hyunjin yang sepertinya mengadu pada jaemin "ahahah hyunjin Hyung kau memang benar, Hyung ku selalu membuang uang untuk ku tapi dia sangat irit ketika untuk dirinya sendiri, itu sebabnya aku sangat menyayangi Hyung ku"

Chenle melirik sekilas jaemin di akhir katanya dan kembali tertawa bersama hyunjin

Sedangkan renjun yang sedari tadi di bicarakan hanya bisa mendengus kesal

"Sudah jangan terus menggoda istri ku chenle, lihat lah tanduknya sudah mulai kelihatan" jaemin tertawa dan di sahuti oleh hyunjin dan juga chenle yang semakin menertawakan hyungnya

"Kau benar tuan na, tanduknya sudah mulai terlihat kita bisa mati jika terus menggodanya ahah"

Bugh
Bugh
Bugh

Tiga bantal berhasil mengenai wajah tampan ketiga pria yang sedang tertawa itu "berhenti menertawakan ku bodoh!! Kalian sangat menjengkelkan!!" Renjun mendudukkan bokongnya di sebelah chenle yang masih terkikik pelan melihat wajah renjun

"Jangan marah sayang, kita hanya bercanda" jaemin duduk di ujung sofa menghadap renjun "berhenti memanggil ku dengan panggilan itu na jaemin aku tak suka!!"

Hyunjin berdiri dan berjalan ke depan renjun "kenapa?" Karena sudah terlalu gemas hyunjin mencubit pipi renjun hingga memerah dan mengusak rambut renjun

"Kau sangat lucu injunie" renjun menatap kesal hyunjin

Hyunjin yang tau renjun akan memukulnya ia pun berlari "yakk!!! Hwang hyunjin kemari kau bodoh!! Aku akan membunuh mu sekarang juga!!" Hyunjin berbalik dan menjulurkan lidahnya

"Bunuh aku jika kau bisa wlee"

"Hati-hati Hyunjin Hyung, renjun Hyung akan membunuhmu dan membuatmu menjadi soup jika tertangkap, hyungku itu hampir smaa dengan penyihir"

"Yak!! Kemari kalian berdua, kalian membuatku marah aku akan mematahkan tulang kalian!!! Jangan kabur Huang chenle, Hwang hyunjin!!!"

Jaemin hanya tersenyum melihat renjun yang terus mengejar chenle dan hyunjin

Aku menginginkan kau selalu seperti ini renjun, aku rela memberikan hidupku untuk kebahagiaan mu dan melupakan masalalu keluarga ku, maafkan aku renjun maafkan semua kesalahan ku~

.

.

.

.

.

.

確執 revenge  || JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang