Renjun membuka kamar nya dan jaemin dan mengambil canvas dan beberapa cat ia memilih untuk melukis di balkon dan memandang bintang-bintang dari bawah
Semuanya begitu berat untuk aku jalani sendiri ma, kalian tega meninggalkanku di sini, kau selalu bilang kepada ku bahwa aku adalah anak yang pintar,baik dan mandiri, tapi lihatlah ma, karena aku kehilangan kalian aku menjadi orang lain yang selalu kasar dan ingin membalas semua orang yang menyakitimu, aku bukan injunie yang dulu lagi ma, aku berbeda aku seperti tak mengenali siapa diri ku sebenarnya
Renjun menatap bintang disana, ia sangat yakin jika salah satu bintang itu adalah orang tuanya, ia mengusap jejak airmata di pipi gembilnya sambil tersenyum tulus, belum ada orang yang pernah melihat senyuman tulus dari wajah renjun mau pun itu Hendry atau pun chenle
Dia kembali fokus dengan lukisannya, ia melukis seseorang yang sedang berada di taman bunga yang indah dan memandang ke belakang sambil melihat dua orang yang berada di lukisan itu
"Indah" renjun memberi pewarna pada ibu jarinya dan meletakkan jarinya ke lukisan itu sebagai penanda "lihat lah ma, aku melukis diriku yang sedang memandangi kalian tapi aku tidak bisa dekat dengan kalian, aku rindu pada kalian berdua"
Renjun memejamkan matanya hingga ia membuka matanya ketika mendengar suara seseorang "lukisan mu sangat indah, apa kau ingin mendatangi pameran seni Minggu ini" renjun menatap jaemin yang berdiri di sebelahnya "itu tidak buruk"
Renjun bangkit dari duduknya dan berjalan masuk sambil membawa canvas lukisan dan pewarna yang ia pakai tadi, renjun menaruh lukisan itu di sebuah meja yang berada disana dan berjalan menuju tepian kasur dan duduk sambil memandang lukisannya dari jauh
"Lukisan mu akan sangat mahal jika terjual" renjun melirik jaemin jenga "berhenti mengagetkan ku dengan tiba-tiba berada di sebelah ku" jaemin tersenyum tak menghiraukan ucapan renjun
Renjun mendengus ketika melihat wajah jaemin seperti itu, perhatian jaemin beralih ke pergelangan renjun yang berbalut perban "ada apa dengan tanganmu" jaemin memegang tangan renjun
Renjun yang merasakan tangannya di pegang oleh jaemin langsung menarik tangannya cukup kasar "jangan menyentuhku" jaemin mendengus "mengapa kau melarangku untuk menyentuh tangan mu hah!! Bahkan aku bisa menyentuh apa pun yang ku mau dan bukan hanya lenganmu itu"
Renjun menatap jaemin datar tanpa ekspresi sama sekali "aku tidak akan membiarkan orang sepertimu menyentuh ku" jaemin mendengar kesal dan berdiri meninggalkan renjun tapi sebelum ia membuka pintu kamarnya ia menoleh ke arah renjun "aku sudah memesan makanan, kalau kau lapar makanlah"
Jaemin keluar kamar meninggalkan renjun yang menatap kesal jaemin
Aku benar-benar tak tahan dengan drama yang tuhan berikan ke padaku
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantastikrenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...