7

406 46 1
                                    

Malam ini adalah malam yang membuatnya ingin meledak karena amarah, pasalnya ia akan bertemu dengan na jaemin

"Ouh, injunie kemari" renjun mendengar dan melihat lambaian tangan dari jaemin dan jangan lupakan senyuman yang membuat renjun kesal

Renjun berjalan mendekati meja tersebut dan menarik kursi di hadapan jaemin "jadi apa yang kau inginkan na jaemin?"

Jaemin memperbaiki duduknya dan menatap renjun  "ouh ayo lah Huang, jangan langsung masuk ke intinya biarkan kita makan malam dulu dan berbincang sebentar setelahnya baru kita masuk ke inti" renjun dapat melihat tatapan dan senyuman meremehkan jaemin yang mengarah padanya

"Baiklah kalau itu mau mu tuan na jaemin" mereka berdua makan dengan tenang tapi renjun dapat melihat jaemin yang terus menatapnya selama makan

Renjun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah jaemin yang masih melihatnya. "mengapa kau menatap ku seperti itu?" Jaemin menggeleng pelan dan tersenyum

Renjun yang melihat itu ia hanya mengangkat bahunya

Dasar gila

Mereka sudah menghabiskan makanan mereka dan renjun mulai memperbaiki duduknya dan menatap kearah jaemin "saya tak mau membuang waktu lama untuk berbincang dengan anda di sini, karena saya mempunyai waktu yang sangat berharga"

Jaemin meneguk minuman yang tadi ia pesan "menikahlah dengan ku dan rahasia mu aman bersamaku"

Uhuk

Uhuk

Renjun tersedak oleh ludah ya sendiri karena mendengar ucapan dari jaemin, dia meraih air yang di berikan oleh jaemin dan meminumnya hingga tandas

Renjun menaruh gelas itu dengan kasar dan menatap jaemin tajam "apa kau gila, tidak mungkin aku menikah dengan anak pembunuh seperti mu na jaemin!!"

Renjun berdiri dan membuat semua pelanggan di sana menatapnya "tenang lah Huang, apa kau tak malu di tatap seperti itu oleh orang-orang, silahkan duduk dulu"

Renjun menarik kursinya dan kembali duduk dengan wajah yang menahan amarah, saat ini jika ia tak berada di keramaian mungkin dia akan menghajar jaemin

Jaemin tersenyum melihat wajah merah renjun karena menahan amarah "kau hanya perlu menjawab pertanyaan ku dengan ya atau tidak, kalau ya berarti aku menganggap semuanya selesai dan status mu tak akan ku beri tau ke orang tuaku, kalau kau menjawab tidak aku tak tau apa yang akan terjadi pada adik mu, mungkin saja ia akan seperti orang tuamu"

Renjun mengeraskan rahangnya hingga membuat giginya saling bergesekan "kau sama bajingannya dengan ayah mu na jaemin" jaemin tertawa cukup keras di hadapan renjun "aku anaknya, jadi pantas jika aku memiliki sifat bajingannya itu Huang"

"Ya, aku setuju tapi kau jangan pernah menyentuh adikku walau hanya sedikit, dan kau juga sudah mengatakan bahwa kau akan menyimpan rahasia ku" jaemin masih melayangkan senyuman di wajahnya

"Kau anak yang penurut Huang, orang tuamu pasti bangga melihat anaknya dari neraka" renjun berusaha untuk tak mendengarkan itu tapi ia terlanjur sakit hati jadi tanpa sadar ia menyiram jaemin menggunakan air yang pelayang bawa ketika melewati meja mereka

Byurr

Jaemin hanya diam menatap renjun yang pergi dengan amarah dari sana, jaemin meninggalkan beberapa uang dan pergi mengejar renjun

"Berhenti Huang"
"Apa lagi mau mu na jaemin, aku sudah menerimanya bukan, jadi pergilah dari hadapan ku!!"

Renjun pergi meninggalkan jaemin di sana yang masih berdiri menatap punggung renjun yang menghilang

.

.

.

.

.

.

確執 revenge  || JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang