29

627 30 0
                                    

Malam ini adalah malam ulang tahun perusahaan milik Jeno, seperti yang di katakan jaemin semalam ia akan pergi bersama renjun

Di sini mereka berada di sebuah gedung yang cukup besar dan beberapa tamu yang tampaknya penting dan cukup terkenal

Banyak sekali orang-orang yang berada di sana, jaemin sekarang Tenga berbincang dengan beberapa orang dan renjun di tinggalkan sendiri di sana tanpa teman

"Huh~ menyebalkan aku di tinggalkan sendiri di sini awas saja dia!" Renjun mendudukkan bokongnya di sebuah kursi dan mengambil minuman yang di tawarkan oleh pelayan di sana

Renjun dapat melihat jaemin yang tertawa di sana dan renjun memasang wajah kesal karena tak di hiraukan "aku sangat bosan, coba saja tadi aku mengajak chenle"

Omong-omong tentang chenle tadi ia meminta izin untuk pergi kerumah temannya dan renjun mengizinkan chenle

Sudah cukup lama ia menunggu renjun merogoh sakunya untuk mengambil handphone miliknya, ia membuka benda persegi panjang itu dan membaca beberapa notifikasi di sana

Hyung cepat lah kembali kerumah, dapur kita terbakar

Renjun membolakan matanya sempurna membaca pesan chenle, apa-apaan ini? Mengapa bisa dapurnya terbakar dan bukannya chenle izin pergi keluar?

Renjun memasang wajah panik ketika tak melihat jaemin lagi di sana "ah sial~ dimana na jaemin? Mengapa dia menghilang di saat seperti ini?"

Renjun tak mau ambil pusing dengan jaemin ia langsung keluar dan pergi mencari taksi

Setelah ia mendapatkan taksi ia langsung pergi secepatnya ke rumahnya dengan terus mencoba menelfon chenle

"Ayo lah chenle angkat telpon ku" ucapnya panik dan terus menekan tombol telepon itu "pak tolong lebih cepat" renjun menyuruh Supir taksi itu agar lebih cepat ke rumahnya

Beberapa menit kemudian renjun tiba di depan rumah jaemin dan ia keluar dari taksi dan berterima kasih dan tidak lupa memberikan uang pada supir taksi tersebut

Renjun berlari ke depan pintu dan mencoba membuka pintu itu "ah sial~ mengapa susah sekali" tak mau lebih lama renjun menendang pintu itu

Brak

Hal yang pertama renjun lihat adalah kegelapan di dalam sana "CHENLE!! KAU DI SINI? MENGAPA RUMAH INI GELAP SEKALI!!" Renjun berteriak tapi tak dapat juga jawaban dari siapapun

Renjun berjalan perlahan hingga akhirnya lampu itu menyala sendiri, renjun memejamkan matanya untuk mencoba menetralkan cahaya yang masuk kedalam matanya

Tak lama kemudian renjun mendengar suara tepuk tangan seseorang, renjun perlahan membuka matanya dan ia melihat sosok pria yang sangat ia benci telah berdiri di hadapannya

Rahangnya mengeras dan tubuhnya menggang tapi itu hanya sementara karena pandangannya teralihkan oleh seseorang yang sudah berlumuran darah yang terikat di bawah sana

Renjun mendadak lemas melihat adiknya yang tak berdaya, renjun berlari ke arah chenle dan menangkup pipi adiknya "chenle a-apa yang terjadi?"

Mata renjun memanas menatap tajam pria di belakangnya yang Tenga tersenyum mengerikan dan memegang pistol di tangannya

"Huang renjun, bukan begitu Liu?" Renjun berdiri menatap tajam Siwon "apa yang kau inginkan na Siwon!!" Siwon tertawa nyaring "ahaha aku tidak menginginkan apa-apa Huang renjun, selain kematian Kelian"

Duar

Satu tembakan melesat ke arah lukisan renjun yang berada di sana "kau mencoba membodohi seorang na Siwon Huang renjun" Siwon mendekati renjun sambil memutar-mutar pistol di jarinya

確執 revenge  || JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang