Renjun sebenarnya takut tapi ia malu jika harus berteriak ketika menonton film yang menampilkan hantu itu
Chenle sialan, apa dia ingin membuat ku tidak bisa tidur malam ini?
Renjun menutup matanya kuat ketika film itu menampilkan sosok yang menyeramkan dan renjun tak sadar menggenggam erat tangan seseorang di sebelahnya
Jeno hanya menatap renjun sambil menahan sakit karena kuku-kuku renjun yang menempel pada kulitnya "apa kau takut?" Jeno bicara dengan berbisik dan hanya renjun yang dapat mendengarnya
Renjun membuka matanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat jeno "aku tidak takut" Jeno tersenyum dan mengangkat tangannya yang terluka karena renjun "lalu apa ini?"
Renjun membulatkan matanya ketika melihat tangan Jeno yang terluka "ap-apa aku yang melakukannya? Maaf" renjun mengambil tangan itu dan menggosoknya perlahan dan meniupnya
"Apa kau selalu seperti ini?" Renjun dan Jeno sudah tak fokus untuk menonton dia malah asik berdua tanpa tau ada dua orang yang memperhatikan mereka dengan intens "maksud mu"
"Maksud ku apa kau selalu lucu seperti ini?" Jeno tersenyum membuat matanya membentu sabit renjun yang mendengar perkataan Jeno langsung melepaskan tangan Jeno dan kembali kemode awal datar
"Ehem sepertinya jisung, Hyung mu sangat cocok dengan Hyung ku, ap kau ingin menjadi saudara ipar ku?" Chenle tertawa terbahak-bahak melihat interaksi ke duanya dan jisung pun sama dia juga tertawa tapi tak sekeras chenle
"Diam lah chenle, kalian semua membuat mood ku tambah buruk" renjun berdiri dan pergi meninggalkan mereka bertiga disana dengan tawa yang masih terus terdengar
...
Renjun sedang bersiap untuk bekerja tapi ia malah mendapatkan pesan dari hyunjin
Hwang hyunjin
Renjun, apa hari ini kau pergi bekerja?Renjun
Ya, ada apa?Hwang hyunjin
Apa aku boleh meminta tolong untuk memberikan aku izin hari ini?, aku baru saja kecelakaan karena di tabrak seseorang tapi aku tidak apa-apa hanya sedikit bocor di kepalaRenjun
Dasar bodoh, kepala mu bocor dan kau bilang tidak apa-apa, baiklah aku akan mengizinkan mu dan sepulang bekerja nanti aku akan menjengukmuHwang hyunjin
Terimakasih renRenjun
Read
Renjun berjalan ke arah halte bus yang biasa akan lewatTin
TinSeseorang membuka kaca mobil dan renjun melihat orang itu dengan malas "ouh renjunie kau ingin pergi bekerja? Ayo ikut lah dengan ku" jaemin menampilkan senyuman yang selalu saja membuat renjun jengah
"Tidak terima kasih, saya akan naik bus" jaemin turun dari mobilnya dan menarik tangan renjun "ayo lah kita satu arah" renjun memberontak dan ingin melepaskan diri dari jaemin "berhenti lah melawan renjunie, atau semua rahasiamu akan ku buka"
Renjun pasrah ia hanya mengikuti pria licik di depannya dan menjalankan mobil itu
Sudah lama ia di mobil itu tapi kenapa tak sampai-sampai "kau membawaku kemana jaemin" jaemin menoleh dan tersenyum kembali "diam lah Huang, ikuti saja aku" renjun membuang napasnya prustasi ia tak tau dengan jalan pikir anak dari pembunuh orang tuanya itu
Tak berselang lama mobil itu berhenti di depan mansion yang sengat besar dan beberapa maid yang bertugas di sana
Jaemin turun dan berjalan kesebelah untuk membuka pintu renjun "turun lah"
"Tapi ini di mana jaemin, kau membawa ku kemana, aku mau bekerja yakk na jaeminnn!!!"Jaemin menggendong renjun seperti karung beras yang di taruh di bahu, renjun memukul punggung pria itu dan terus memberontak "diam lah Huang, ini adalah mansion keluarga na jadi jaga lah perilaku mu itu"
Jaemin menurunkan renjun di depan pintu utama dan memperbaiki beberapa helai rambut renjun yang berantakan "kau harus menjaga penampilan di hadapan mertuamu" renjun membola kan matanya
Apa tadi katanya? Mertua? Cihh
Jaemin memasuki mansion milik keluarga na itu sambil menggandeng tangan mungil renjun yang sedari tadi sudah meminta untuk di lepaskan
Ouh ayo lah aku tak lupa aku harus balas dendam tapi kenapa aku malah masuk di permainan bodoh anak nya
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantasyrenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...