Sudah beberapa hari berlalu dan sekarang adalah hari penting bagi semua orang
Hari pernikahan dua manusia yang akan selalu bersama hingg maut memisahkan
Renjun dapat melihat raut sedih dan gembira dari wajah chenle dan hyunjin yang mengantarkannya ke altar "jangan bersedih, kalian membuat ku ingin melempar sepatu ini kepada calon suami ku"
Chenle menghapus air matanya "tidak Hyung aku tidak bersedih, hanya saja aku bahagia melihat beberapa wanita yang menatap ku terpesona" bisiknya kepada renjun
"Jangan memuji dirimu sendiri chenle, wajahmu masih sama seperti monyet"
Renjun telah tiba dan berdiri di sebelah jaemin "kau sangat cantik sayang"
"Berhenti berbicara atau aku akan melempar mu keluar"Setelah memakan waktu yang panjang dan hari sudah menjadi malam
Jaemin membawa renjun dan chenle ke rumahnya, Yap chenle ikut karena dia terus merengek dan memeluk hyungnya seperti bayi
'ini kamar mu chenle, beristirahatlah" jaemin meninggalkan chenle di sana dan beralih ke arah pria manis yang sudah menjadi pasangannya tersebut. "apa kau akan terus berdiri disini?"
Renjun menatap malas jaemin dan mengikuti jaemin yang berjalan di depannya"ini adalah kamar kita" renjun menatap sekeliling kamar dengan intens
Apa ini? Warna dindingnya berwarna pink dan putih?
"Jangan mempermasalahkan warna catnya, aku belum sempat menggantinya" jaemin berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhnya di sana
Renjun menyusul tapi ia mendudukkan bokongnya di tepian kasur "aku ingin mandi, apa kau ingin ikut mandi bersama ku" tawaran itu membuat renjun mencabik "jangan bermimpi"
Jaemin terkekeh dan berjalan memasuki kamar mandi
Sepertinya aku sekarang sudah gila dengan masuk menjadi keluarga yang membuatku menderita
Ceklek
Jaemin melemparkan handuk kepada renjun "pergilah mandi dan cepat buatkan aku makan malam, aku sangat lapar" jaemin keluar kamar dengan menggunakan kaos oblong dan celana selutut
"Ah jaemin Hyung, dimana Hyung ku?" Chenle melihat jaemin yang Tenga bersantai di rumah tengah "Hyung mu sedang mandi, ada apa chenle"
"Ah tidak, aku hanya ingin memberikan ini" chenle memberikan sebuah kotak ke pada jaemin "aku memberikan ini untuk hadiah pernikahan kalian hehe" senyum jahil dapat di lihat dari wajah chenle
Apa yang akan di lakukan bocah ini?
"Terimakasih, seharusnya kau tak perlu repot-repot seperti ini" chenle tersenyum dan duduk di sebelah jaemin " Hyung, apa Hyung ku sudah menerima mu seutuhnya? Aku tau Hyung ku sepertinya tak suka dengan pernikahan ini"
"Masih proses chenle, aku yakin Hyung mu akan menerima ku dan akan sangat memuja ku" chenle tertawa "ahah, jangan terlalu berharap pada Hyung ku jaemin Hyung, aku tau bagaimana Hyung ku itu"
Jaemin menyunggingkan senyum "apa kau ingin bertaruh?" Chenle menghentikan tawanya dan mengganti dengan senyum meremehkan "baiklah aku mau, kita lihat saja apakah Hyung ku itu akan jatuh ke tangan mu atau tidak jaemin Hyung"
Mereka berjabatan tangan dan tertawa bersama, renjun yang baru turun menatap bingung ke dua manusia yang sepertinya sudah akrab
Sepertinya aku akan menambah beban hidup lagi karena membiarkan dia menikahi ku, dia gila sama seperti adikku
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantasyrenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...