4

592 44 0
                                    

"dimana Liu renjun?"
"Dia sedang berada di toilet tuan na"
"Ouh panggilkan dia kasini ketika dia sudah selesai"
"Baik tuan na"

Hyunjin pergi meninggalkan keluarga itu di sana dan menuju kitchen untuk mencari renjun

Kebetulan renjun baru saja keluar dari toilet, hyunjin melihat mata renjun yang memerah,hyunjin menghampiri renjun. "Kau baik-baik saja pak ren?"

Renjun cukup terkejut karena kedatangan hyunjin dan hyunjin juga menatap matanya lekat "s-saya tidak apa, ada apa hyunjin?"

"Tuan na memanggil anda"
"Ouh baiklah kalau begitu saya akan kesana permisi"

Renjun melewati hyunjin tapi tangannya di cekal oleh hyunjin "ada apa renjun, kau habis menangis?"

Renjun tersenyum tipis "tidak, mata ku hanya perih karena terkena asap"
"Bohong, aku kenal kau dari lama renjun, aku tau kau habis menangis"
"Hyunjin, ini adalah masalah pribadi ku, dan masalah pribadi ku tidak harus semua orang tau bukan?,kalau begitu saya pergi dulu permisi"

Renjun meninggalkan hyunjin disana yang menatap nya "aku tau semuanya renjun"

....

Renjun meminta izin pulang lebih cepat karena hari ini ia akan berbelanja dan ia menyerahkan pekerjaannya pada hyunjin dan yang lainnya di sana

Renjun sedang berada di minimarket dan sedang memilih beberapa bahan makanan untuknya dan juga chenle

"Apa susu ini sudah naik harganya?mahal sekali" seru renjun ketika melihat harga susu yang biasa ia beli untuk Chanel

Ketika sedang memilih dia di tabrak seseorang "ah maaf, maaf kan aku"

Renjun berjongkok memungut belanjaannya "kalau jalan tolong hati-hati, untung kau menabrak diri ku, jika kau menabrak ibu hamil di sana mungkin dia akan melahirkan sekarang juga" renjun berkata Tampa melihat orang yang menabraknya tersebut

Renjun berdiri dan mengangkat kepalanya agar bisa melihat wajah orang yang menabraknya tadi
"Liu renjun?"

Renjun menautkan alisnya "apakah kita saling kenal? sepertinya tidak karena saya tak mengenal anda" renjun pergi dari sana tapi dia di kejar oleh pemuda yang menabraknya tadi

"Aku na jaemin, tidak mungkin kau lupa bukan?" Renjun membalikkan tubuhnya dan menatap jaemin dari atas sampai bawah "ouh kau na jaemin, kalau gitu permisi ternyata saya mengenal anda"

"Tunggu renjun, mengapa kau selalu ingin lari, tak mau kah kau berkenalan dahulu" renjun memutar matanya jengah sedari tadi ia di ikuti oleh pemuda na jaemin itu "saya sudah mengenal anda tuan muda na jaemin"

"Tapi aku belum mengenal mu" Renjun membuang napasnya malas "ok, saya Liu renjun, sudah terima kasih"

Renjun cukup kesal ketika jaemin selalu mengikutinya "apa kau bisa berhenti bicara dan berhenti mengikuti saya tuan muda na jaemin?!!" Renjun kesal karena sedari tadi di ikuti

Dan dia juga mulai Kembali mengingat masalalu pahitnya ketika mendengar dan melihat jaemin, tangan nya juga mulai bergetar hebat tapi ia sembunyikan di balik Hoodie yang cukup besar

"Maaf kan aku, aku hanya ingin berkenalan dengan mu" jaemin menunduk dan renjun membuang napasnya prustasi "kita sudah berkenalan jaemin, dan sekarang apa?, saya tak ada waktu untuk menjawab segala pertanyaan anda, walau anda adalah anak pemilik restoran tempat saya bekerja, tapi tetap saja saya punya waktu pribadi dan tak mau di ganggu anda mengerti?"

Jaemin mengangguk dan kembali menunduk "angkat kepala mu tuan, saya tak mau menjadi karyawan yang kurang ajar karena memarahi mu dan saya minta maaf"

Jaemin mengangkat kepalanya dan menatap manik coklat milik renjun "boleh kah kita berteman?"
"Tidak, maaf saya harus pulang, dan harus memasak untuk adik saya permisi"

Renjun meninggalkan jaemin di sana, ketika dia sudah keluar dari minimarket renjun menangis menahan rasa sakit yang tiba-tiba datang di kepalanya dan juga di hatinya ketika mengingat bagaimana tragisnya orang tuanya tiada

Tangan yang terus saja bergetar hebat dan keringat yang mulai bercucuran dari dahi dan wajah yang memucat membuatnya tumbang di depan minimarket

Jaemin melihat itu dan berlari kearah renjun untuk membantunya

...

"Hyung bangun lah" chenle terus saja memegang dan mengusap wajah pria manis di sebelahnya "bagaimana bisa Hyung ku pingsan tuan?"

Jaemin yang sedari tadi duduk bengkit dan berjalan menuju hospital bed renjun "aku menemukanmu Hyung mu pingsan di depan minimarket,dan maaf aku membuka handphone miliknya untuk menghubungi mu"

Chenle mengangguk mengerti "terimakasih sudah menolong Hyung ku" jaemin tersenyum dan ia mendapatkan pesan di handphone miliknya

"Ouh, saya harus pulang sekarang maaf tak bisa menemani kalian disini" chenle bangkit dari duduknya dan sedikit membungkuk "sekali lagi terimakasih sudah menolong Hyung ku"

"Iya, kalau begitu saya pergi permisi" jaemin meninggalkan renjun dan chenle di sana

"Hyung ayolah bangun" chenle membaringkan kepalanya di atas tubuh renjun "engg" renjun membuka matanya dan chenle mengangkat kepalanya dari tubuh renjun

"Hyung apa kau sudah sadar? Syukurlah" chenle tersenyum dan menatap renjun ,"dimana ini chenle?"

"Ini di rumah sakit Hyung, kau tadi pingsan dan seseorang membawa mu ke sini" renjun memegang kepalanya yang berdenyut dan chenle menatapnya khawatir "ada apa Hyung, apa ada yang sakit?"

"K-kepala ku chenle, kepala ku sangat sakit" setelah mengatakan itu renjun kembali pingsan dan chenle berlari keluar mencari dokter

.

.

.

.

.

.

確執 revenge  || JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang