Jaemin pulang malam hari karena pekerjaan dan dia juga habis bertemu dengan kawan lamanya Jeno
Jaemin melihat rumah yang begitu sunyi tak ada tanda kehidupan di sana, jaemin melangkahkan kakinya dan ia berhenti tepat di ruang keluarga
Jaemin melihat tv yang menyala "tv itu menyala? Siapa yang menyalakannya" jaemin berjalan ke arah sofa yang kebetulan berada di hadapan televisi tersebut
"Astaga aku melupakan sesuatu bahwa aku sudah membawa dua orang tinggal disini" jaemin dapat melihat renjun dan chenle yang sedang tertidur dengan cara tidur yang begitu lucu
Mereka berdua menghampar karpet berbulu dan meniduri diri mereka di sana dengan chenle yang tidur di paha renjun sedangkan renjun bertumpu pada kedua tangannya sebagai bantal
Jaemin yang melihat itu menggeleng "dua makhluk yang selalu membuatku merasa bersalah karena perbuatan appa" jaemin berjongkok ke arah keduanya
Dia mengambil bantal sofa yang berada di sofa dan mengangkat kepala renjun dan menaruh bantal itu di bawah kepala pria mungil tersebut
Jaemin melihat ke arah chenle yang tidur nyenyak di atas paha istrinya, ia mengangkat kepala chenle dan meletakkannya di atas bantal agar renjun tak kelelahan karena menumpu kepala chenle di pahanya
Jaemin tersenyum manis "aku menikahi mu karena aku merasa harus menjaga kalian berdua dari ayah ku, kalian hidup dalam kesedihan karena perbuatan keluarga ku, maaf kan aku chenle, renjunie aku berjanji akan melindungi kalian berdua" jaemin mengecup kening renjun dan mengusap lembut pipi chenle
Jaemin meninggalkan mereka berdua di sana jaemin tak tau bahwa sedari tadi ada seseorang yang belum sepenuhnya tertidur dan ia mendengar semua perkataan jaemin
"Jadi keluarga mu yang membuat hidup kedua orangtua ku dan hyungku menderita na jaemin!"
...
Pagi ini hari libur untuk chenle dan renjun sedangkan jaemin dia harus pergi bekerja karena ada meeting penting di kantor keluarga na
Chenle sedang bermain basket di taman rumah itu dan di temani renjun yang sedang duduk di gazebo di taman itu sambil memakan buah
Sejak kemarin pikiran chenle berantakan karena begitu banyak fakta yang baru ia ketahui, ia merasakan marah, sedih, kecewa, lega, dan juga dendam yang perlahan tumbuh di hatinya
Apa lagi setelah ia terus menyaksikan bagaimana renjun yang menahan sakit dan trauma yang menyelimuti dirinya sedari kecil
Chenle tak sadar melempar bola itu hingga jauh karena pikirannya yang benar-benar berkecamuk, dia membuang napasnya kesal dan mendatangi renjun yang masih asik dengan buah yang terus ia masukkan ke mulut dan handphone yang berada di sebelah tangannya
Chenle duduk di sebelah renjun dan mengambil buah dari tangan renjun yang akan masuk kedalam mulut Hyung nya, renjun menatap ke arah chenle aneh
"Kenapa kau?" Chenle menggeleng tapi raut wajahnya dapat memberitahu kepada siapapun bahwa saat ini ia benar-benar marah "jangan berbohong Chenle wajah mu menunjukkan semuanya"
Chenle menoleh kearah renjun dan menatap dalam mata hyungnya "Hyung, apa kau yakin dengan pernikahan mu?" Pertanyaan chenle membuat renjun tertegun sejenak dan menetralkan tubuhnya kembali dan renjun hanya menggedikkan bahunya tak tau
Chenle mendengus kesal dan berdiri meninggalkan renjun yang menatap bingung ke arah adiknya itu
Sebenarnya apa yang terjadi padanya ma? Dia sangat tidak bisa di tebak
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantasyrenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...