Keluarga new born itu baru saja selesai dengan makan malamnya
"Chenle apa kau ingin tidur sekarang?" Chenle mengangguk dan mengambil handphonenya di atas meja makan dan pergi ke kamarnya "anak itu sepertinya nanti akan menikahi handphone itu"
Renjun menggeleng dan menuju wastafel untuk menyuci piring kotor yang tadi mereka gunakan makan "ah.. mengapa piring ini sangat banyak padahal di rumah ini hanya tiga orang"
Jaemin yang mendengar renjun yang terus saja berkomentar hanya bisa menggeleng, tiba-tiba dari atas chenle berlari sambil membawa handphonenya
"Hyung, hyunjin Hyung menelpon" renjun menoleh dan mengelap tangannya di apron sebelum mengambil benda pipih tersebut. "ada apa Hyunjin?, kenapa kau tak menelpon di handphone milik ku saja?"
"Aku sudah menelpon berulang kali tapi tak juga di angkat jadi aku menelepon nomor chenle"
"Astaga maafkan aku hyunjin, aku menaruh handphone ku di kamar"
"Aku menelepon mu hanya ingin memberitahu lukisan mu ini harus ku buang atau ku bakar? Dan boneka badak dan buku-buku mu ini harus ku berikan ke yayasan atau tidak"
Renjun menggeleng cepat "jangan apa-apakan barangku, aku akan mengambilnya besok, kalau ada sedikit barangku yang rusak aku akan membunuh mu Hwang hyunjin"
Seseorang di sebrang sana terkekeh "aku hanya bercanda injunie, jadi besok kau akan mengambilnya? Baik lah, kalau kau kemari tolong bawa kunci cadangan rumah ini, agar jika aku tak di rumah kau bisa masuk kerumah ini"
"Kalau begitu aku tutup ya injunie selamat malam"
Tut
Hyunjin menutup telponnya dan renjun memberikan handphone itu kembali ke pemiliknya "besok kau pergi mengambil barang-barang ku dan juga barang mu"
Chenle menggeleng. "tidak bisa Hyung, besok aku ada janji dengan seorang wanita" renjun mwmbolakan matanya "kau berpacaran chenle"
Renjun menunjukan aura gelapnya menatap chenle tajam, chenle yang melihat itu bersembunyi di balik badan jaemin yang sedari tadi diam di tempat memerhatikan dua orang di depannya"ayolah Hyung aku hanya bercanda, lagi pula apa salahnya jika aku berpacaran?"
"Tidak!!, kau tidak boleh berpacaran sebelum umur 20 tahun"
"Apa, tidak tidak tidak aku tidak mau menjadi jomblo sampai tua"Jaemin membuang napasnya panjang "berhentilah bertengkar, kalian berdua membuatku pusing"
Ah apa keputusan ku benar dengan menikahi makhluk mungil itu?
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
確執 revenge || JAEMREN
Fantasyrenjun kecil menyaksikan bagaimana tersiksa dan bagaimana sakitnya orang tuanya kerena perbuatan seseorang yang sama sekali tak ia kenal renjun tumbuh dengan balas dendam,perih, kehilangan, amarah, dan trauma yang ada di dirinya Namun dia terpaksa...