19.8K 1.3K 44
                                    

_♛_

Tuk
Tuk
Tuk

suara ranting yang mengetuk² jendela kamar bernuansa Kuno yang di yakini bukanlah kediaman orang biasa.

Netra yang tertutup perlahan terbuka, Sinar mulai masuk ke indranya.

Kepalanya merasakan pening, Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan.

"aku dimana?"

hanya bergumam tapi jelas sekali, ini sangatlah membingungkan.

Srett

Pintu di geser oleh seorang Pria.

"Kau sudah Bangun?"

yang di beri pertanyaan hanya diam, sedikit meredakan peningnya.

"Bisakah sehari kau tak merepotkanku Hyuck?"

"H-Hyuck?"

Pria di depannya mendengus kasar.

"Kau merepotkan Hyuck"

"Siapa kau?"

"Aku?, Alexanderrusli Mark Jung"

"Dan aku?"

"Roselle Hyuck seo"

Roselle!?

Pria manis langsung melotot, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar.

benar, ini bukan perpustakaan, pintu terbuat dari kayu namun Kokoh, Cahaya matahari bisa masuk lewat celah-celah nya, Kamar bernuansa mewah ala² Jaman Kuno.

Aku masuk!?

Pria manis yang tak lain adalah Haechan

"Ba-Ba-Bagaimana bisa?"
gumamnya.

"Kau terpeleset dan jatuh sebab itu kau pingsan sekarang"

"ah begitu"

"bila tak ada lagi yang kau butuhkan, aku pergi"

Setelah mengatakan itu pria yang tak lain adalah Alexanderrusli Mark Jung pergi meninggalkannya.

"Aku masuk ke dalam buku Kuno itu?"

Haechan mengedarkan pandangannya, Apa ini benar?

"Mama!"

Haechan mendengar dengan jelas suara anak kecil yang berteriak keras.

"Tuan muda nyonya sedang sakit tolong jangan mendekati nya sementara ini"

"Mama!, Saya ingin bertemu dengan Mama ku!!"

Kelihatan seorang pelayanan dan yang di panggil Tuan Muda itu sedang berdebat.

Haechan berdiri dari baringnya menuju pintu.

Haechan membukanya, Seorang anak kecil yang wajahnya memerah hampir menangis itu menatap sang pelayan marah.

"Hiks tapi aku ingin mama ku"

Anak kecil itu mulai menangis dan si pelayan kalang kabut untuk menenangkannya.

Haechan yang tak tegapun keluar.

"Maaf Biar saya saja"

Haechan berujar sopan.

"Mama!!"

Anak kecil tersebut berlari menuju Haechan dan langsung memeluk kakinya.

"Hiks Mama, Maafkan Lele"
"Gara-gara Lele Mama terpeleset dan jatuh"
"Hiks Mama"

Kembali menangis segera Haechan menggendongnya.

"Sudah jangan menangis"

Haechan menepuk-nepuk pelan punggung anak kecil yang ia sebut Lele

Destiny♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang