♛(Problem)

6.2K 574 7
                                    

"Awasi semua prajurit, dan Para warga" Ucap Mark pada beberapa pelatih prajurit.

"Baik"

"Kita mempunyai berapa Prajurit?" Mark menatap banyaknya Prajurit yang sedang berlatih.

"800.000 Lebih Prajurit telah Siap untuk berperang" Guanlin menghitung para Prajurit.

Mark mengangguk, "Besok Kita akan berangkat".

Guanlin mengangguk, ia menatap para Pelatih untuk mengikuti intruksi dari Mark.

"Ada lagi?"

"ada yang mulia, seseorang mata-mata dari kami mengatakan bahwa mereka memiliki Sebuah Naga"

Ucapan Guanlin membuat Mark membeku, "Apa!? Naga!?".

Guanlin mengangguk, "Kabar tersebut di dukung dengan Bukti banyaknya Daging yang mereka punya, Padahal mereka tidak mengembangkan peternakan" Guanlin menyambungkan Informasinya.

"Ini Berat" Gumam Mark, Ia sedikit tidak percaya diri.

"Ini sangat mustahil yang mulia" Guanlin sedikit tidak yakin, Walaupun memiliki Banyak Prajurit tapi lawan mereka adalah Naga itu sepertinya akan sulit.

"Bagaimana kalau kita mengembangkan senjata?"

"Bagaimana?" Mark sedikit tak faham.

"Begini Yang mulia, Saya pernah melihat beberapa senjata di beri bahan seperti obat Tidur sampai Racun supaya bisa mengalahkan musuhnya"

"Kita Pakai Ketapel besar Untuk membuat Naga itu Mati"

Mark terdiam, "Benar, Kita Pakai Cara itu, Buat Bahan Racun sebanyak-banyaknya sekarang, dan Pastikan Prajurit menggunakan Senjata tombak yang ujungnya di beri Racun"

"Baik Yang Mulia"

Mark kembali melihat para Prajurit yang sedang berlatih, Tiba-tiba Suara Gaduh dari Luar Istana membuat Atensinya mengarah kesana.

"Yang Mulia!!!, Yang Mulia!!!" Seorang kepala Pelayan yang bernama Geun berlari menuju Mark.

"Yang Mulia!! Ratu! Hah Ratu Yang Mulia!!"

"Tenanglah Geun, Tarik Nafas dan Buanglah secara perlahan" Ujar Mark pelan-pelan.

Geun menurut, ia mulai mengatur nafas nya dengan perlahan, "Maafkan hamba yang mulia" Ujarnya menundukan kepalanya.

"Cepat katakan apa yang akan kau sampaikan Geun!"

"Yang Mulia Ratu tengah Di obati oleh Tabib, setelah memuntahkan darah Yang mulia"

Mark Langsung berlari keluar dari Area latihan menuju Istana.

"Hyuck Kumohon bertahanlah!" Ucap Mark berulang kali di dalam Hatinya, Tanpa ia sadari Sebuah Cairan Bening baru saja keluar dari Kedua matanya.

"Kerajaan kini sedang tidak baik-baik saja Jae"

Jaehyun yang tengah membaca buku, menghentikan Kegiatannya ,mengalihkan pandangannya pada Submissive cantik yang menjadi Pasangan hidupnya.

"Aku Tau, Mark pasti bisa mengatasinya" Jawab Jaehyun, Ia Sudah yakin Untuk memberikan Tahta nya kepada anak Sulungnya.

"Aku Khawatir" Gumam Taeyong lirih.

Tok

Tok

Tok

"Yang Mulia Ini saya, Lai Renjun"

"Masuklah" Ujar Jaehyun, Ia kembali membaca bukunya.

Ceklek

Pintu terbuka Munculah Lai Renjun, seorang Dukes kerajaan Alexander.

Destiny♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang