Chenle yang masih menangis, pergi menuju keluar istana, Ia memilih duduk di tepi sungai yang berada di taman uang tak jauh dari Istana."Hiks... Hiks"
Walaupun ia berusaha meredam Tangisannya, ia tetap mengeluarkan isakan kecil.
Kenapa dunia begitu jahat?, Anak mana yang ingin menjadi anak dari kesalahan?, Bahkan sang ayah kandung saja tak ingin melihatnya. -Batin Chenle.
Chenle memang anak yang periang, Namun seperti Hyuck, Ia juga memiliki kesedihan yang mendalam di hati kecilnya.
"Chenle?"
Chenle yang sedang menunduk langsung mendongak menatap siapa yang memanggilnya.
"Uncle?"
Alexanderrusli Jeno Jung Jeon.
"Kenapa Chenle menangis?"
Jeno mendekat ke arah Chenle yang masih duduk di pinggir sungai.
"Nggak papa Uncle"
Bohong
Jeno tau itu.
"Chenle tidak main bersama Jisung?"
Chenle kembali menunduk, Ia teringat Kata-kata Jisung tadi.
"Jie sibuk"
Jeno hanya mengangguk pelan, Ia sebenarnya tau Chenle sering kemari untuk menenangkan diri.
"Uncle"
"Ya?"
"Bagaimana menjadi anak Kesayangan?"
Jeno mengernyit bingung, Anak kesayangan?
"Anak kesayangan?"
"Seperti Uncle, Ratu Taeyong sangat menyayangi Uncle, Bahkan Uncle saat sakit dulu di rawat langsung oleh Ratu"
Jeno hanya diam.
"Dan waktu Uncle ikut peperangan di kawasan selatan, Uncle terluka dan Raja Jung langsung mengobati Uncle tanpa kenal dimana ia berada"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny♛
FantasyHaechan tiba-tiba terseret masuk ke dalam buku Kuno yang ia baca di dalam perpustakaan. Netra yang tertutup perlahan terbuka, Sinar mulai masuk ke indranya. Kepalanya merasakan pening, Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. "aku dimana?"...