14.8K 1.1K 17
                                    

"Tumben Memanggilku?, Biasanya juga aku yang memanggilmu"

"Tidak, Aku hanya merindukanmu"

Irene dengan manja langsung memeluk erat Mark, Yang di balas tak kalah erat oleh Mark.

"Akhir-Akhir ini Kau sibuk sekali"

"Maaf, Tugas menjadi pangeran Mahkota memang banyak" Jawab Mark sekenanya.

"Kapan dirimu menjadi Raja?"

"Sebentar lagi setelah perayaan Lilin"

"Masih Lama"

"Kurang 4 bulan Lagi"

Tok

Tok

Tok

"Irene" Suara Ibu Irene terdengar.

Mark melepas pelukan mereka, "Ibu mu memanggilmu"

Irene Buru-buru membuka Pintu, mempersilahkan Ibunya Masuk.

"Ah ada Pangeran disini, Irene cepat sajikan Minuman"

Ibu Irene mendesak Irene seraya memberikan beberapa Kode kecil yang di pahami oleh Irene.

"Baik Ibu" Irene segera pergi ke dapur untuk membuat Minuman.

"Duduklah Pangeran"

Mark mengangguk patuh, duduk di Kursi panjang yang berada di kamar Irene.

"Bagaimana persiapan untuk pengangkatan Pangeran Mark menjadi Raja?" Tanya Ibu Irene Malu-malu.

"Sudah 80%" Jawab Mark sekenanya.

''Wah Bagus itu, Pangeran bisa langsung menikahi Irene" Seru Ibu Irene senang.

"Ini" Irene meletakkan Cangkir berisi Teh kesukaan Mark.

"Terimkasih" Ucap Mark.

Irene mengangguk Malu, lalu duduk di samping Mark.

"Kalo Begitu Ibu pergi dulu" Ibu Irene memberikan Kode kepada Irene yang di angguki oleh Irene.

"Baik Bu" Mark mengangguk pelan.

"Diminum Mark" Rengek Irene ketika Mark belum meminum Teh nya.

"Baiklah"

Mark mulai meminum Teh nya.

"Bagaimana?"


"Aku Sangat berterimakasih karena Telah mengantarkan Chenle pulang Pangeran" Hyuck berterimakasih sekali kepada Hyunjin dan Jeongin.

"ah Tidak masalah" Jeongin mewakili Hyunjin yang hanya diam menatap Kagum Hyuck.

"Sebentar" Hyuck masuk ke dalam Kamarnya mengambil kotak Makan.

"Ini Untuk Kalian berdua" Hyuck menyerahkan makanan yang baru ia Buat Tadi.

"Ah Tidak usah, ini pasti Merepotkan" Tolak Jeongin.

"Tidak, Ini Sebagai rasa terimkasih ku, untuk kalian" Hyuck menyerahkan 2 kotak makan kepada Jeongin, Yang sekarang di Terima olehnya.

"Terimkasih Ny.Hyuck" Jeongin membungkukkan badannya tanda terimakasih.

Hyuck mengangguk, ia mengalihkan pandangannya kepada hyunjin yang sejak tadi tak menoleh bahkan berkedip menatapnya.

"Eh- Dia kenapa?" Tanya Hyuck menunjuk Hyunjin.

"Eh Maafkan Pangeran Hyunjin, dia memang seperti ini bila berhadapan dengan Submissive Cantik' Menurutnya" Jawab Jeongin.

"Astaga" Hyuck bergumam pelan.

"Kalau Begitu, kami Pamit akan pergi ke penginapan" Jeongin menarik Tangan Hyunjin Pergi dengan susah payah.

"Ayen dia Cantik sekali" Gumam Hyunjin dari Jauh.

"Tuan Muda" Jeongin hanya geleng-geleng melihat Tuan mudanya.

"Jie"

Jisung yang sedang mengerjakan soal yang di berikan Oleh gurunya di sekolah.

"Ya Buna?" Tanya Jisung, mengalihkan perhatiannya menghadap Jaemin.

"Akhir-Akhir ini Jie jarang sekali bermain dengan Chenle, Jie Punya Masalah?" Tanya Jaemin pelan.

"Tidak Buna, Akhir-Akhir ini Guru di sekolah memberikan banyak Tugas, Mungkin itu sebabnya kami jarang bermain" Jisung memberikan alasan.

"Begitu Ya" Gumam Jaemin.

"Iya Buna" Jisung melanjutkan mengerjakan tugasnya.

"Chenle jarang terlihat di Istana sekarang" Gumam Jaemin yang dapat di dengar oleh Jisung.

"Ia sering keluar setelah Pulang sekolah, dan Pulang Sore" Gumam Jaemin.

"Mungkin Chenle punya teman Baru"

BRAKK

"Jisung!" Jaemin Terkejut ketika Sang anak baru saja Mengebrak Meja.

"Maaf Buna Ada Serangga" Jisung memberikan alasan.

"Kapan2 jangan di ulangi ya?"

"Iya Buna"

Jaemin beranjak pergi keluar dari Kamar sang anak.

"Chenle Punya Teman Baru Huh!?"

"Tidak Boleh, Ini Tidak Boleh Terjadi!!"

Destiny♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang