"TABIB TOLONG OBATI PANGERAN CHENLE!!!"
Jisung dan yang lain baru sampai di malam harinya, Jisung masih menggendong Chenle yang sudah menutup netranya.
Teriakan Chenle sontak membuat Istana kembali Ramai, Beberapa Prajurit membantu Jisung yang sudah kelelahan, Mereka membawa Jisung dan Chenle menuju kamar mereka masing-masing.
Jaemin langsung memeluk anaknya Jisung yang sudah nampak sangat kelelahan, "Astaga Jie, Kau baik-baik saja nak?" Tanya Jaemin khawatir.
Jisung hanya mengangguk, ia menggenggam tangan Jaemin erat.
"Chenle bagaimana buna?" Tanyanya Lirih, Jaemin yang mengerti mengusap Kepala Jisung lembut.
"Semua akan baik-baik saja sayang" Ujar Jaemin lembut, Jisung memejamkan matanya, Beberapa Jam ia berlari demi bisa membawa Chenle ke istana yang jaraknya lumayan jauh.
"Jangan khawatir nak, semua akan berjalan baik-baik saja percaya pada buna" Ujar Jaemin kembali, Jisung perlahan menutup netranya.
Di sisi lain...
"Astaga Pangeran Chenle kehilangan banyak Darah"
para Tabib Menatap Ngeri banyaknya luka di badan Chenle, Mereka membersihkan luka terlebih dahulu sebelum di obati.
Tok
Tok
Tok
mereka mengalihkan atensinya ke arah Pintu, Yangyang dengan Tangannya yang membawa Sebotol Darah Naga.
"Untuk Ratu" Jelas yangyang, para tabib mengangguk, Salah satu dari mereka mengambil botol tersebut kemudian pergi menuju Kamar Sang Ratu.
Para Tabib kembali mengobati Luka Chenle yang sekarang sudah di bersihkan.
Salah satu Tabib yang Membawa Botol yang berisikan Darah dari Naga.
Ia mulai meminumkan darah Naga tersebut ke mulut Ratu, Hyuck mulai meminumnya dalam keadaan masih belum sadar sepenuhnya.
"Semoga ini cepat bekerja"
♛
"TOLONG!!, KEADAAN YANG MULIA MEMBURUK!!"
Beberapa perawat segera pergi mengambil banyak Obat di Tenda Khusus Perawat, Banyak Yang berlarian karena rasa Khawatir.
"Bagaimana Bisa!?" Hendery menerobos Tenda milik Mark untuk ia periksa.
"Kami tidak tau" Ujar Sang Perawat sambil menunduk.
PLAKK
Hendery menampar snag perawat.
"KALIAN YANG MENGAWASI KEADAAN RAJA!!, BAGAIMANA BISA KELIAN TIDAK TAU!?"
"Maafkan kami" Ujar mereka sembari menunduk dalam.
"SEGERA OBATI YANG MULIA!!"
Guanlin Pergi memanggil beberapa Prajurit untuk berkumpul.
"KITA HARUS MENETAP SEMENTARA, KEADAAN YANG MULIA RAJA MEMBURUK"
"TUAN DUKE!!, DETAK JANTUNG YANG MULIA BERHENTI!!"
♛
"YANG MULIA RATU!!"
Tabib yang bertugas menjaga Hyuck, terkejut ketika Tubuh Hyuck mengalami Kejang-kejang.
"Bagaimana ini!?" Ia Bergegas keluar untuk memanggil beberapa tabib Lain yang Masih berada di Kamar Chenle.
BRAKK
semua orang yang berada di kamar Chenle terkejut mendengar suara dobrakan dari Pintu.
"Ada apa!?" Tanya sang kepala Tabib.
"YANG MULIA RATU MENGALAMI KEJANG-KEJANG!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.5 Tahun kemudian...
"HIDUP PANGERAN MAHKOTA CHENLE"
"HIDUP"
"HIDUP PANGERAN MAHKOTA CHENLE"
"HIDUP"
Seluruh warga menyambut kedatangan Pangeran Mahkota Chenle dengan meriah, Chenle barusaja memenangkan Perang di usianya yang masih muda.
"KAKAK!"
Seorang bocah berusia 5 tahun berlari ke arah sang Kakak dengan perasaan bahagia.
"MINGRUI!!"
Yang di sambut pun tak kalah senang, ia ikut berlari dan langsung menggendong Sang Adik.
"KAKAK!"
"MINGRUI!"
Chenle memeluk Erat Sang adik, ia memutar badannya berputar membuat Sang Adik semakin senang.
"Mingrui Rindu kakak" Ujar sang adik di iringi dengan wajah sedihnya.
"Kakak juga merindukan Mingrui"
Chenle ia tumbuh sama dengan Remaja lainnya, Di umurnya yang ke 20 tahun, ia sudah banyak meraih Prestasi.
"LELE!!"
"MAMA!!"
Chenle berlari sembari menggendong Mingrui menuju Sang Mama.
Hap
Chenle memeluk Sang Mama dengan masih menggendong Mingrui.
"Lele sangat merindukan Mama"
Hyuck memeluk kedua putranya Erat seakan Chenle akan pergi darinya.
"Mama Juga merindukan Lele"
"Huuuu Hikss Mama" Chenle menangis.
Semua Warga hanya bisa tertawa gemas melihat Keharmonisan keluarga kerajaan yang satu ini.
"Chenle tidak Rindu dengan Ayah?"
Chenle melirik ke belakang Sang Mama, Terdapat Ayahnya yang menatap ia sendu.
"HUAAA AYAHHHH"
"LELE MERINDUKAN AYAH!!"
"Ayah Juga merindukan Chenle"
Mereka sudah merasakan sakit, biarkan mereka bahagia kali ini -Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny♛
FantasiaHaechan tiba-tiba terseret masuk ke dalam buku Kuno yang ia baca di dalam perpustakaan. Netra yang tertutup perlahan terbuka, Sinar mulai masuk ke indranya. Kepalanya merasakan pening, Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. "aku dimana?"...