15.2K 1.1K 41
                                    

*Another Day

"Aunty Hyuck"

Hyuck alias Haechan sedang membereskan barang-barangnya terkejut mendengar suara seseorang di balik Pintu kamarnya.

ia sontak berjalan menuju pintu.

"Oh Jisungie"

Ya jisung yang telah memanggilnya.

"Maafkan Jisung karena telah mengganggu waktu Aunty"

"Ah tidak, ada apa Jie?"

"Jisung hanya ingin bertanya, Chenle ada Aunty?"

"Ah Chenle selalu pergi setelah pulang sekolah Jie"

Memang benar, Setelah pulang sekolah Chenle akan Izin kepada Hyuck untuk pergi bermain dan akan kembali saat Sore hari.

"Ah begitu"

"Aku kira Chenle bermain bersamamu Jie"

"tidak Aunty"

"Ah apa ia memiliki Teman Baru ya?"

Deg

"Jie Pamit dulu Aunty"

"Ah Iya Jie"

Jisung langsung pergi.

Haechan melihat Jisung yang berlari mengernyitkan bingung.

"Jisung kenapa?"


BRAKK

Jisung menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Argghh!!"

"Gak mungkin kan?, Chenle?"

"Chenle punya teman Baru!?"

"ARGGHH!!!"

PRANGG

Bunyi pecahan kaca terdengar, ia baru saja memecahkan gelas dan piring yang berada di kamarnya.

"Chenle" Lirihnya.

"Chenle Milikku!!"

Jisung meraung-raung di dalam kamarnya, beruntung Jeno dan Jaemin tengah pergi ke kediaman Bright.

"Siapa Teman Chenle yang Baru Huh!?"

"Aku akan membunuhnya!!!"

"Alister"

Chenle benar-benar kembali ke Hutan demi menemui Sang naga yang sudah membaik sekarang.

"Apa yang kau makan Hmm?"

Chenle mengusap lembut kening sang Naga yang tengah duduk menatapnya lekat.

Grhhh

hanya Guraman yang ia berikan, Chenle hanya diam ia mengeluarkan sesuatu dari tas yang ia bawa.

Beberapa Daging yang sudah matang.

1 Daging Sapi Bagian Paha Utuh yang sudah di panggang.

Sang Naga tertarik ia mendekat mulai mencium Aroma sedap dari daging Tersebut.

Grhhh

Sang naga menginginkannya.

"Kau Mau?"

Sang Naga dengan Polos mengangguk.

Chenle memotong sebagian daging tersebut menyisakan Tulang, dan ia berikan kepada Sang Naga.

Sang Naga terlihat menikmati daging tersebut.

"Enak?"

Sang Naga kembali mengangguk, Chenle tersenyum kecil.

"Aku bisa memasakannya untuk mu"

Sang Naga kembali mengangguk, ia mendekat ke wajah Chenle dan Menjilati pipi putih Chenle.

"Haha Geli"

Chenle mendorong kepala Sang Naga menjauh.

"Mari bermain"

Setidaknya Chenle memiliki kebahagiaan Lain.

"Kau Tidak bisa hanya berdiri menunggu disini Irene"

"Kau Harus melakukan sesuatu"

Sang Ibu Menatap Irene Dengan Tajam.

"Mark sudah berjanji kepada ku Ibu"

"Walaupun begitu, kau tidak harus diam menunggu"

"Tapi-"

"Diam!"

Irene menutup mulutnya.

"Aku memiliki Rencana"

"Apa Itu?"

"Kau Harus menjebak Mark"

"Aku akan memberikan mu Ramuan untuk membangkitkan Gairahnya, dan Kau Irene harus melakukan Hal Tersebut dengan Mark"

Irene terdiam, Ia selama ini hanya memberikan Mark sebuah Ciuman tidak lebih.

ia masih menjaga mahkotanya.

"Mark berjanji akan menjadikan mu Ratu bukan?"

Irene mengangguk.

"Lakukanlah Irene"

"Baik Ibunda"

Tok

Tok

Tok

"Ny.Hyuck"

Haechan yang Baru saja akan menjahit bagian terakhir dari Desainnya terhenti ketika seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya.

"Iya?" Haechan memilih menyelesaikan Baju nya.

"Ada surat untuk Anda"

"Dari siapa?"

"Saudara anda Tn.Seo"

Haechan dengan cepat berdiri dan membuka pintunya.

"Hendery?" Tanya Haechan.

"Benar Nyonya"

Haechan mengangguk, Mengambil surat tersebut.

"Ah Dan Ini" Sang Pelayan mengambil Kotak yang ia taruh di bawahnya, Tidak terlalu besar tapi Berat.

"Ah Terimakasih" Haechan mengambilnya dan berjalan Masuk setelah Sang pelayan pamit undur diri.

Tumben sekali Hendery (Sang Kakak) mengirim Surat.

Destiny♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang