GRAHKKKK
GRAHKKKK"CEPAT IKAT DIA!! IKAT SEKENCANG-KENCANGNYA!!!!"
Beberapa Pria Dewasa langsung mengikat Sang Naga Yang tengah merintih kesakitan Akibat Banyaknya Panah yang menusuk dirinya, dengan Berisikan Obat-obat Bius yang sengaja mereka gunakan.
"BAGUS!!, TARIK!!!"
Semua Orang menarik Tali yang mereka ikat di kedua Tangan dan Kaki Naga Tersebut.
GRAHKKKK
Sang Naga Meronta-ronta kesakitan, Banyak badannya yang terluka.
"TARIK!!"
Teriakan semua Orang yang berada di sana, mereka menggunakan semua Kekuatan yang mereka punya untuk membuat Sang Naga tunduk.
"BIUS LAGI DIA!!"
GRAHKKKK
GRAHKKKKSang Naga perlahan menunduk, Sang Naga sudah Merasakan efek Obat Tersebut.
"Bagus" Gumam Sang Pemimpin menatap sang Naga yang menatapnya Tajam namun Badan Sang Naga sekarang lemas.
"Sekarang Kau Tunduk pada Kami!!"
♛
Sudah terlewat 2 Hari sejak Mark dan Chenle mendapatkan Hukuman dari Hyuck.
Hari Ini Chenle berniat Jalan-jalan sendiri memantau Perayaan Lampion supaya Bisa berjalan dengan Lancar.
Sekalian Ingin menikmati beberapa Makanan Khas yang biasanya Jarang keluar di hari-hari biasanya.
"Sudah 22 Tahun Ya" Gumam Chenle menatap beberapa Anak kecil yang bermain Di taman depan kediaman Seo.
Chenle Hanya menatap Mereka dengan tersenyum kecil, Tiba-tiba ia berfikir sesuatu.
"Kenapa Kerajaan sekarang sangat damai?" Gumam Chenle menatap sekitar, Ini tidak Benar.
kerajaan Pasti akan ada masalah, "Sepertinya sebentar lagi".
"Lele!!"
Huh?
Chenle menatap sekitar, Seperti ada yang sedang memanggilnya, Tapi Itu panggilan hanya untuk beberapa orang yang khusus.
"Lele-Ya!!"
Grepp
"Lele Ya"
Deg
perasaan ini??
Hah?
Chenle Terdiam lama sebelum badannya di putar Balikkan oleh Seseorang yang sejak tadi memeluknya.
"Chenle"
Jie?
Jisung?
Benarkah?
"Chenle, Ini aku Jie!"
Chenle masih terdiam Kaku, Ia Masih terkejut.
"Jisung?"
Jisung tersenyum Senang, ia kembali memeluk Chenle Erat bahkan tak membiarkan Chenle memberontak.
"Lele, Aku Rindu Padamu, Aku selalu menunggu waktu seperti Ini"
Jisung terus berbicara, namun Chenle hanya dapat mendengar beberapa saja.
"Aku Merindukanmu Chenle"
"Aku Sangat merindukanmu"
"Aku selalu menunggu Pesanmu"
"Aku Tak dapat mengirim surat, Karena aku Selalu mempercepat Tugasku disana agar cepat Menemuimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny♛
FantasyHaechan tiba-tiba terseret masuk ke dalam buku Kuno yang ia baca di dalam perpustakaan. Netra yang tertutup perlahan terbuka, Sinar mulai masuk ke indranya. Kepalanya merasakan pening, Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. "aku dimana?"...