♛(Heart)

5.9K 547 35
                                    

Malam Harinya, Mark hanya menatap Wajah Hyuck yang tertidur akibat Obat tidur yang sengaja di berikan supaya ia Bisa istirahat.

Namun Mark tidak bisa tertidur mengingat Chenle tengah berjuang di luar sana, "Hyuck, Do'akan Chenle dan aku" Mark mengenggam tangan Hyuck, sembari menutup mata nya.

"Chenle tengah Mencari Obat Untukmu, Dia sudah besar Hyuck" Mark kembali memusatkan Pandangannya pada Perut Hyuck, ia mengusapnya Pelan.

"Ayah disini Nak, Sepertinya Ayah Kelepasan mengeluarkannya di dalam, Jagoan Kecil" Gumam Mark sendu.

"Hyuck Aku mencintaimu"

Cup

Mark mencium Kening Hyuck lama, sebelum ia Mulai berbaring dan Tertidur di samping Sang Istri.

Aku Juga Mencintaimu Mark

Tanpa sadar Netra Hyuck yang tertutup, meneteskan Air mata.

Apa harus ke ent*d lagi, supaya kau bangun? -Mark

Hari sudah Gelap, Walaupun begitu Chenle dan Juga yang lain masih tetap berjalan mencari Naga untuk obat Sang Ratu.

"Dimana tempat Naga itu berada?" Tanya Yangyang penasaran.

"Menurut Kabar, Naga Bersembunyi di puncak Gunung" Jawab Ryo, Yangyang menatap penasaran Ryo.

"Benarkah?, Bagaimana kau Tau?".

Ryo Tersenyum, "Tentu dari Mama Ku".

Yangyang mengangguk, "Aku lupa Mama mu kan Suka dengan Petualangan bukan?".

Ryo mengangguk, "Dari situlah Mama dan Papa bertemu".

"Bagaimana Buna dan ayahmu bertemu Jisung shi?" Tanya Yangyang penasaran.

"Buna dan ayah?" Jisung bertanya memastikan.

"Ya, Bagaimana?"

Jisung terdiam, "Ayah pernah bercerita tentang bagaimana Buna dan ayah bertemu, mereka bertemu di sekolah tepatnya Buna adalah Temannya Mama Hyuck" Jawab Jisung kemudian.

Yangyang mengangguk, "Sekarang bagaimana Mama dan Ayahmu bertemu Yangyang?" Tanya Ryo.

Yangyang tersenyum, "Sebenarnya mereka berdua adalah Teman satu angkatan, Lalu mereka di jodohkan" Jawab Yangyang.

Chenle terdiam.

"Bagaimana dengan mu Chenle?" Tanya Ryo kepada Chenle.

"Mama dan Ayah di jodohkan karena sebuah Wasiat dari Kakek John dan Kakek Jaehyun" Jawab Chenle.

Chenle terdiam sejenak sebelum mengatakan sesuatu, "Seharusnya Ryo memanggil kita Kak, Kau yang paling Muda di sini Ryo" Kata Chenle.

Ryo mengernyit bingung, "Benarkah?" tanyanya tak Percaya.

"Aku dan Chenle seumuran, Yangyang hanya terpaut 1 Tahun dengan Kami, Sedangkan dirimu terpaut 5 Tahun dengan Kami" Jawab Jisung memberikan informasi yang benar.

"Ah maafkan aku, Aku Tak tau" Jawabnya Canggung.

"Tidak masalah" Jawab yangyang, "Kau Anak yang Asik, dan Mudah Bergaul jadi Mari berteman tanpa Rasa Sungkan" Sambung yangyang.

Ryo Tertawa kecil, "Baiklah, Senang Berteman dengan kalian".

Chenle tersenyum, "Kita Beristirahat disini, Gunung Api".

Mereka mengangguk, Mulai duduk untuk beristirahat. Chenle memilih Gunung Api karena batas Waktu untuk Mama nya Hanya seminggu, Walaupun ia tak yakin akan ada Naga disana.

"Apa Perjalan kita Masih Jauh?" tanya Ryo.

Chenle terdiam, ia lalu menoleh ke arah Jalan yang akan mereka tempuh keesokan hari.

"Kurasa Tidak"

Tok

Tok

Tok

"Yang Mulia Kita akan berangkat ke peperangan sebentar lagi".

Mark terdiam, ia sebenarnya sudah Bersiap bahkan lama sebelum Matahari muncul.

Baju Zirah yang terakhir kali ia pakai saat masih muda dulu, kini ia kembali pakai, Tangan Mark sedaritadi menggengam kedua tangan Lembut milik Hyuck, Ia sedaritadi berdo'a dengannya Hyuck yang masih memejamkan matanya.

"Sebentar lagi" ucap Mark, ia kembali mengalihkan atensinya kearah Hyuck.

"Sayang, Do'akan aku untuk peperangan kali ini"

Cup

Mark mengecup kedua tangan Hyuck lama.

"Peperangan kali ini mungkin akan lebih Menegangkan daripada saat aku masih muda dulu"

"Setelah aku kembali, aku berharap dirimu sudah siuman dan menyambutku pulang dalam keadaan Sehat"

"Mungkin melakukan Hubungan intim sekali lagi bisa membuatmu Siuman, Tapi sekarang keadaannya terdesak"

Mark mengalihkan pandangannya ke perut Hyuck.

"Jagoan Ayah ini harus kuat, supaya bisa menjaga Mama mu, dan juga kakak mu"

Mark mengusap perut Hyuck lembut, ia mengecup lama perut Hyuck.

Air mata Hyuck turun kembali, Seperti Hyuck yang mendengar semuanya.

Mark menghapus jejak air mata milik Hyuck, "Jangan Menangis sayang, Aku berjanji akan kembali dengan Selamat dan Membawa kemenangan".

"Aku pergi"

Cup

Mark mengecup singkat Bibir manis milik Hyuck.

"Aku mencintaimu"

Peperangan akan segera dimulai...

Destiny♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang