bab 19

740 98 61
                                    

Happy reading


.

.

.

Ganendra menatap tajam pada sosok yang kini berdiri di depannya dengan tubuh yang hanya berbalut sebuah handuk dari pinggang ke bawah, pria manis itu bahkan kini mulai terisak membuat pria di depannya sedikit khawatir meski tak berani mendekat.

" Kak Mew jahat".

" Kok aku?".

" Trus siapa? Aku? Kak Mew yang diuntungkan dari kejadian ini".

" Yakin cuma kakak, kamu nggak liat ini kondisinya? Emang kamu pikir kakak yang buat semua tanda ini?".

" Akhh...nggak mau tahu ini salah kakak...hiks...".

" Baby udah jangan nangis lagi".

" Diem...nggak usah manggil Ganen kek gitu, Ganen benci".

" Yakin...kamu lho yang minta tadi, *Kak Mewa call me baby*...kamu lupa?".

Ganendra semakin terisak dengan tubuh telanjang yang hanya tertutup sebuah selimut di atas tempat tidur sebuah ranjang di ruangan pribadi di kantor Mew.

Ya Mewandaru dan Ganendra tanpa sadar telah melakukan hal yang bahkan sama sekali tak terlintas di benak mereka, sebenarnya ini bukan kesalahan mereka. Heat Ganendra tiba tiba saja datang saat dia menemui Ben di kantor Mewa untuk membahas tentang konsep pernikahan pria itu, dan entah kenapa kali ini heat Ganendra berpengaruh pada alpha tampan ini.

Mew ikut mengalami rut saat menghirup aroma feromone Ganendra, sangat sial bukan.

*** flashback on

Ganendra menatap diam saat kini benda pipih-nya berdering, di sana terlihat nama Ben. Seorang klien yang tak dikenalnya namun mampu membuat hatinya terasa sakit saat sebuah kenyataan dia ketahui.

" Bisakah kita bertemu di kantor kak Antara tuan Ganendra".

Itu yang Ben katakan meski dengan bodohnya Ganendra menyetujui hal itu, Mild benar dia tak boleh egois saat ini meski dalam hatinya dia masih mengharapkan Mewa tetap mengejarnya.

Ganendra menaiki lift menuju ruangan kerja Mew, sebuah tempat yang tak pernah dia datangi. Tak lama kini lift itu terbuka di lantai 17, lantai paling atas dari gedung ini.

Ben tersenyum kala melihat Ganendra kini sudah di depannya, pria itu meminta Ganendra menunggu di ruangan Mew sedangkan dia meminta seseorang menyiapkan minuman. Kedua nya kini nampak mengobrol tentang konsep pernikahan sembari menunggu Mewandaru yang sedang meeting, tak lama Ben pamit keluar ruangan itu saat dering telepon terdengar dari benda pipih miliknya.

Ganendra menatap sekeliling ruangan kerja itu, hingga matanya menangkap sebuah foto yang terlihat Ben dan Mewandaru disana sedang tersenyum bahagia. Ada sedikit rasa sakit yang menjalar dihatinya, entah mengapa lidahnya tiba tiba saja kelu hingga Ganendra menenggak habis minuman miliknya.

Tak lama Mewandaru memasuki ruangan itu dengan dokumen di tangannya, alpha tampan itu mengernyit heran saat kini di depannya terlihat Ganendra sedang menatapnya dengan mata sayu. Bahkan aroma feromone pria manis itu mulai menyeruak di hidung sang alpha.

" Ganendra kamu heat? Apa kau bawa suntikan supresantmu?".

Ganendra mengangguk pelan, pria itu menunjuk pada tas yang di bawanya yang tergeletak diatas sofa. Namun sial meski Mewa sudah mengeluarkan semua isi tas itu dia tak menemukan satupun suntikan supresant, sialnya lagi kini tubuh alpha itu mendadak sedikit demam, Mew menatap ke arah Ganendra sembari mengumpat lirih.

You're My Heroine (Di Terbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang