Happy reading
.
.
.
.
Abimana terus menghela nafas sembari menatap pemandangan luar rumah milik Mewandaru, ya semua anggota keluarga itu pergi dari kediaman Bumantara meninggalkan pria tua itu bersama dengan Adhiyaksa dan juga ibu tiri Abimana.
" Jadi ini alasanmu mempersiapkan semua ini Mew?".
" Maksud papa rumah ini?".
" Ya"
" Awalnya aku berpikir ingin tinggal di sini bersama keluarga kecilku karena Ganendra lebih suka tinggal di rumah yang lebih kecil, tapi setelahnya aku berpikir ini jalan satu satunya untuk melindungi keluarga kecilku. Maaf...maafkan Mew pa".
" Kenapa? Kenapa kau tak mengatakan semua hal yang kau ketahui pada papa selama ini Mew? Kau bahkan hanya mengatakan semuanya pada mama mu, apa kau pikir papa tak akan percaya semua itu?".
" Tidak...tapi aku hanya tak suka melihat raut wajah terluka di wajah papa. Pa, aku sangat menyayangi papa meski kita selalu berdebat dan berseteru. Maaf tapi itu semua aku lakukan karena aku tak ingin menjadi seperti papa yang tak bisa mengungkapkan semua keinginan papa pada kakek selama ini, satu yang menjadi pertanyaanku pada papa".
" Apa Mew?".
" Apa alasan papa menikahi mama saat itu? Aku tahu papa tak mencintai mama dulu bukan?".
" Ketidakberdayaan ku atas semua keinginan yang ayahku katakan, kau tahu Mew...saat nenekmu meninggal, dia berpesan agar papa mengikuti semua keinginan kakekmu agar papa bisa hidup dengan baik. Papa pikir pesan itu hanya agar papa harus menjadi anak yang baik setelah nenekmu meninggal, tapi tidak...sekarang papa mengerti jika nenekmu mengatakan itu hanya agar papa tetap selamat selama tinggal di rumah itu, papa sangat bodoh Mew...kenapa, kenapa semuanya harus papa ketahui saat ini setelah banyak luka yang harus di terima nenekmu?".
" Itu karena nenek sangat menyayangimu pa, nenek bahkan memintaku untuk menjaga papa meski saat itu nenek tahu aku masih kecil. Nenek juga mengatakan hanya aku yang bisa mengubah semua keadaan meski saat itu Mew juga tidak mengerti semua ucapan nenek".
Mew menepuk pelan pundak sang ayah, alpha itu tahu rasa sakit yang saat ini di rasakan oleh sosok pria tangguh di depannya itu.
Sedangkan Ganendra dan Anindita kini sibuk meredakan rasa sakit yang dirasakan oleh Ben, sosok yang sejak lahir selalu menjadi pion dalam hidup Bumantara.
" Apa menjadi male omega sangat memalukan bagi keluarga Bumantara ma?".
" Ben...tidak sayang, tidak ada yang memalukan menjadi male omega yang bahkan bisa melahirkan keturunan. Ingat semua orang menyayangimu nak, sejak dulu mama dan papa tak pernah menganggapmu keponakan. Kau putra kami sama seperti Mewandaru, kami tak pernah memberikan rasa sayang yang berbeda padamu meski kau seorang male omega...bukankah kau tahu itu?". Ucap Anindita lembut sembari mengusap punggung sang putra yang masih terus mengeluarkan air matanya.
" Tapi...".
" Yang male omega disini bukan kamu aja lho Ben, kakak juga male omega...meski begitu kita harus bangga diri karena ada dua alpha hebat yang tunduk pada ucapan kita, bener kan Ganendra bilang ma?".
" Hmm bener tuh...jangan rendah diri nak, Mananta sangat mencintai kamu. Kamu tahu, dia bahkan terlihat sangat khawatir sekarang lihat kamu nangis terus. Ben jangan biarkan masa lalu terus menjadi bayang bayang yang akan menghancurkan kehidupan kita saat ini, banyak orang di sekitarmu yang perduli nak".
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heroine (Di Terbitkan)
FantasíaMew seorang alpha enigma tanpa sengaja membuat dunia seseorang yang dikenalnya berubah. Sebuah rasa tanggung jawab akhirnya membuat Mew bersama sosok itu, namun akankah rasa itu akan berubah menjadi rasa cinta saat dia sudah bersama sosok lain yang...