Ganendra berjalan menyusuri lorong sekolah bersama sang sahabat Mildeno, pria manis itu sedikit menyesal kenapa dia harus bertemu dengan Mild sepagi ini hingga membuat kepalanya pusing dengan segala pertanyaan super kepo dari pemuda itu.
"Ganendra jawab, benar kemarin kamu dikejar kak Mew?"
"Ya bawel, berapa kali lagi sih mau nanyain itu pusing tau kepalaku. Lagian nih Mild kenapa sih pada heboh aku di kejar dia, orang aku nya gak salah kok."
"Masalahnya aku denger dari Davikah kamu nyebut Mak Mew pengemis."
"Emang."
"Wah beneran gila nih anak, bisa bisanya sih kamu ngatain Kak Mew..."
"Ya elah, this not my fault dianya aja yang sok jadi tukang palak. Wajar dong aku sebut dia pengemis, udahlah Mild capek."
Mild hanya menggeleng pelan, Mild tahu berurusan dengan keluarga Bumantara itu artinya orang itu mencari mati, belum lagi jika orang itu harus terjebak antara perseteruan Mew dan sang Kakak Mile.
Mild bahkan merasa ngeri hanya dengan memikirkan itu, namun sepertinya apa yang di takutkan pria itu akan terjadi. Mile menatap penuh senyum pada Ganendra, entah apa yang pria itu pikirkan di otaknya saat ini.
"Ya Tuhan, tolong jaga temanku itu. Jangan biarkan dia berada di antara dua singa gila."
Bukan tanpa dasar Mild khawatir, pria itu hanya tak tahu sedang berurusan dengan siapa di sekolah ini. Ganendra adalah siswa baru yang memang baru memasuki sekolah itu 3 bulan yang lalu karena beasiswa yang entah tiba tiba saja dia dapatkan, mungkin saja karena keberuntungan anak itu.
Dan saat ini sang sahabat tanpa sengaja berurusan dengan salah satu cucu pemilik sekolah. Dan siapapun yang bermasalah dengan Mewandaru, juga akan bermasalah dengan Milendra sang Kakak sepupu.
Dua cucu Tuan Bumantara itu bagaikan singa dan hyena yang terus beradu untuk merebutkan wilayah kekuasaan mereka, meski Mile terlihat lebih ramah namun licik.
Siapapun yang berurusan dengan Mew maka dia akan menjadi teman Mile, meski Mew tak sudi berurusan dengan orang orang yang membenci Mile, terlebih karena Mew masih menghormati Mile sebagai sang Kakak.
Namun dimata Mile, Mew hanya seorang musuh yang harus dia hancurkan untuk mendapatkan kembali apa yang seharusnya dia dapatkan.
Mile duduk di bangku yang ada di kelasnya, menatap keluar ke arah lapangan yang saat ini berisi siswa siswa yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Matanya kembali menangkap sosok Ganendra yang sedang berdiri dengan nafas terengah engah setelah berlari beberapa kali memutari lapangan sekolah, ada senyum licik yang saat ini terlihat di wajah Mile.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heroine (Di Terbitkan)
FantasíaMew seorang alpha enigma tanpa sengaja membuat dunia seseorang yang dikenalnya berubah. Sebuah rasa tanggung jawab akhirnya membuat Mew bersama sosok itu, namun akankah rasa itu akan berubah menjadi rasa cinta saat dia sudah bersama sosok lain yang...