Pada akhirnya mereka pindah tempat, dan disamping laut. Mereka bertiga membuat lingkaran kecil, sedangkan Kraken telah disembuhkan oleh Zakka dan dipulangkan kembali ke asalnya oleh Yelena. Mereka diam sejenak, dan berusaha mengembalikan keadaan semula. Disisi lain, Refka memilih untuk berbaring dan menaruh kepalanya dilengan kanannya. Refka sudah terlalu malas berdebat, dan memilih untuk menjadi komentator.
Zakka menopang dagunya dan menatap Yelena, sedangkan Yelena menyilang kedua tangannya dan menatap rendah Zakka.
Zakka merasa kesal dengan tatapan Yelena, serasa ingin kembali bertarung tapi tahu Refka lelah. Zakka memilih untuk mengabaikan tatapan bocil kematian ini.
Zakka menghela nafas, "jadi gini, niatku adalah melakukan negosiasi denganmu. Dengan cara menyegel nagamu, agar kau bisa datang ke sini." Ucapnya, dan Yelena menganggukkan kepala. Zakka melanjutkan ucapannya, "negosiasi yang akan dilakukan adalah, aku ingin kau menjadi rekan perjalanan kami, dan melawan 9 dewa. Sebagai gantinya aku akan melepas nagamu, dan membantumu untuk balas dendam".
Zakka serius, sedangkan Yelena terkejut atas ucapan Zakka. Disisi lain, Refka hanya diam tetapi juga terkejut didalam hati. Refka tidak tahu darimana caranya Zakka mendapatkan informasi, bahwa penguasaan lautan sedang melakukan balas dendam, sama sepertinya yang tiba-tiba datang. Bagaimana caranya seseorang sepertinya mendapatkan informasi atau itu Cuma sekedar kesimpulannya saja.
Yelena berpikir sejenak, memikirkan tawaran Zakka. Sebenarnya ia terkejut mau direkrut sebagai anggota oleh Zakka, tetapi ia lebih terkejut tentang balas dendamnya kepada Dewa absolute, salah satu dari 9 Dewa. Diketahui oleh seseorang. Yelena menatap Zakka, dan mendengus. Lagipula ini bukan tawaran yang buruk, tujuan mereka sama dengannya. Tetapi, tetap saja mencurigakan.
"Baiklah, aku setuju denganmu. Tetapi dengan syarat akulah yang menghabisi bajingan itu." Jawabnya, setuju untuk bergabung.
Zakka yang mendengar persetujuan Yelena, merasa senang. Ia mengulurkan tangannya, dan disambut oleh Yelena. Disisi lain, Refka yang sedaritadi diam, bertepuk tangan. Dengan ini anggota mereka bertambah.
Yelena melepas jabat tangan Zakka, "sekarang, tujuan kita kemana?" Tanyanya, dan dijawab oleh Zakka sambil tersenyum, "kita akan menuju ke tempat pohon kehidupan, untuk memperbaiki senjata dengan salah satu batang pohonnya."
Yelena menganggukkan mengerti, tetapi berbeda dengan Refka yang terkejut dengan rencana perjalanan mereka selanjutnya. Fun fact, selama ini Refka tidak pernah diberi tahu rencana perjalanan mereka oleh Zakka, selain persetujuan untuk membantu melawan Dewa.
Zakka yang melihat Refka ingin protes, ia dengan singgap memotong protes itu, "tidak apa-apa, kali ini tidak berbahaya. Kita Cuma ke sana bukan ingin bertarung." Ucapnya.
Mendengar ucapan Zakka, Refka hanya bisa diam dan mengerutkan wajahnya. Di sisi lain, Yelena menatap dua manusia ini dengan tatapan dalam. Entahlah apa yang dipikirkan olehnya, Yelena hanya diam. Sebenarnya Yelena memikirkan nasib naganya, yang saat ini masih disegel oleh Zakka. Mau minta, tapi enggak enak. Padahal itu adalah punyanya sendiri.
Zakka melirik ke arah Yelena yang diam, seakan-akan paham karena telah dibisikin ghoib oleh penulisnya. Zakka mengambil sebuah kertas segel, dan menyerahkan kertas itu kepada Yelena, "nih, aku tahu kau ingin ini." Ucapnya.
Kertas itu diterima dengan senang hati oleh Yelena, dan membuka segel itu agar naganya terbebas dari rantai suci Zakka. Naga itu terbebas, dan menatap tajam ke arah Zakka. Tetapi tatapan tajam itu berganti menjadi tatapan memelas kepada Yelena, dan membuat Refka menjadi speechless.
Setelah Yelena berbincang dengan menggunakan bahasa asalnya kepada naga itu, barulah naga itu pulang kembali ke rumah. Yelena berbalik, dan menatap dua orang tatapan mengerut.
'Dia terlihat seperti ibu, apa jangan-jangan dia sudah menikah?' Zakka bertanya, sambil berbisik kepada Refka, 'entahlah, coba tanya sana. Sapa tahu badan kecil, ternyata adalah seorang tulang punggung keluarga' jawabnya.
"Aku masih muda, dan bukan seorang ibu." Seru Yelena, mematahkan tuduhan Zakka dan Refka. Perkataan Yelena membuat Zakka dan Refka menjadi kecewa. Emang agak lain dua bocah ini, padahal umur sudah 20 tahun ke atas.
Akhirnya karena kecewa, Zakka memutuskan untuk menghentikan gosipnya, dan memutuskan untuk mencari penginapan terdekat. Untungnya wilayah Rouhedt, masih memiliki kawasan penduduk sekitar. Meskipun jaraknya sangat jauh dari lokasi tempat awal mereka.
Mereka bertiga menuju ke sana, dan tentunya tidak ada yang tahu siapa Yelena, karena dia sedang berwujud berada dalam manusia. Tidak ada sisik, ataupun tanduk dikepalanya. Dia terlihat persis seperti manusia. Mereka bertiga mencari penginapan dan beruntung menemukannya dengan cepat, Zakka langsung memesan dua kamar terpisah untuk mereka.
Mereka bertiga masuk ke kamar masing-masing, dikarenakan Yelena ternyata adalah seorang wanita. Sungguh diluar perkiraan Zakka, jadi Yelena ikut tidur bersama Refka.
Menjelang malam, tiba-tiba Zakka mendengar suara yang sangat keras yang menghantam dinding sebelah kamarnya. Tentu disebelah kamarnya, adalah kamar Refka dan Yelena.
Zakka langsung cepat-cepat bangun, dan tanpa permisi membuka pintu kamar mereka berdua. Terlihat, ternyata itu adalah Refka yang jatuh dari kasur, karena ditendang oleh Yelena. Refka menatap Zakka, sambil memegang pinggulnya yang sangat sakit akibat ditendang oleh Yelena dari kasur.
Zakka menghela nafas, "ada sofa dikamarku." Untungnya di kamarnya Zakka ada sofa yang berukuran cukup panjang.
Refka menganggukkan kepalanya, berdiri, dan berjalan menuju kamar Zakka. Zakka menutup pintu kamar Refka, dan membantu Refka berjalan. Mereka berdua masuk ke kamar, Refka langsung berbaring di sofa, dan Zakka memberikan Refka selimutnya. Akhirnya mereka berdua bisa tidur dengan tenang, dan damai.
To be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Tidur | end Season 1 |
HumorIni bukan cerita horor, cuma cerita comedy biasa. Tidak ada yang spesial, selain abang tukang bakso yang suka menyamar menjadi intel. Heran kadang, tiap bahas politik atau nyinggung pemerintah, selalu tukang bakso yang kena. Kesian abang tukang baks...