Story's 1 | Perjalanan Zakka menuju penjara Refka |

4 1 0
                                    

Zakka merasakan kakinya sudah tidak bisa diajak berjalan kembali, tangannya mengelap peluh keringat yang basah. "Hah.. Hah, sial. Tahu gini sewa kereta, daripada jalan kaki seperti ini. Mana baju melebihi tebalnya hukum." Keluhnya, Zakka jatuh dan pingsan ditempat. Bodo amat sudah kalau dirinya ini diculik atau jual. Zakka Cuma butuh istirahat.

Menutup mata, dan tidur. Tidak lama kemudian, Zakka kembali terbangun. Ia memeriksa sekitarnya dan mendapati dirinya ini sedang berada di sebuah rumah minimalis yang sangat vintage.

'Apa dia beneran diculik?' batinnya horor, emang tidak ada yang benar dalam pikirannya. Negatif thinking adalah makanan sehari-hari.

Zakka bangkit dari kasur, dan ia baru sadar bahwa kasurnya bergambar hello kitty. Ini membuat semakin horor. Sejak kapan zaman kuno ada hello kitty? Fiks hello kitty adalah ras iblis.

Disaat Zakka semakin ketakutan, apakah ini adalah karmanya? Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan seorang anak perempuan yang sedang membawa nampang berisi segelas air putih dan semangkok bubur. Dikarenakan tidak ada sponsor, buburnya bikin sendiri.

Anak perempuan itu terheran-heran melihat Zakka yang ketakutan, seperti ketahuan maling sempak. Untungnya wajah Zakka sangat menampilkan bahwa dirinya ini adalah orang baik, suci, rajin menabung, rajin beribadah (bohong), dan taat kepada para Dewa (sekali lagi bohong).

Setelah akhirnya ditenangkan dengan semangkok bubur dan air putih. Anak perempuan itu melihat Zakka, seperti pernah melihatnya disuatu tempat. Tetapi itu tidak mungkin, seorang saint sepertinya tidak mungkin datang ke tempat yang sangat jauh ini.

Zakka menghabiskan semangkok bubur itu, untung piringnya tidak ikutan dimakan. Sebenarnya Zakka belum makan selama dua hari, meskipun terbiasa puasa. Tapi masih ada toleransi makan nasi putih sama minum air kobokan.

Duitnya diambil oleh seseorang, saat dalam perjalanan. Saat ingin mengejar balik, eh malah ilang. Kek teman saya.

Dan begitulah, bisa dibilang Zakka jadi gelandagang. Yang tadinya Saint suci yang dihormati oleh semua orang, tiba-tiba jadi gelandagang modal nekat. Dahlah.

Zakka menyelesaikan makanannya, menaruh kembali piring dan gelasnya ke nampang tadi. Disisi lain, Zakka lumayan risih dengan tatapan anak perempuan yang duduk didepannya ini. Seperti sedang mencoba mencari identitas dirinya.

"Kamu Sai-"

"Bukan!!" Zakka dengan secepatnya kilat memotong ucapan anak itu. "Aku hanyalah seorang pendeta biasa, yang kebetulan memiliki kehidupan biasa, dan kebetulan memiliki wajah yang sama dengan Saint suci. Itu semua Cuma kebetulan, tidak mungkin Saint suci memiliki penampilan kotor seperti ini." Kali ini perkataan Zakka soal penampilannya yang kotor adalah benar, ia belum mandi selama dua hari.

Anak perempuan itu lumayan terkejut dengan perkataannya Zakka, ia melihat penampilan Zakka dan mengangguk. "Kau benar! Tidak mungkin Saint suci memiliki penampilan kotor sepertimu!"

Hati mungil Zakka tertusuk, meskipun untuk menutupi kebenaran. Tapi sakit juga dibilang kotor, padahal emang iya. Zakka hanya bisa tertawa, menanggapi ucapan anak perempuan depannya ini.

Anak perempuan itu kembali duduk dengan tenang, dan memperkenalkan dirinya serta dimana Zakka saat ini. Nama anak perempuan itu adalah Maria, umur 14 tahun, dan masih lajang. Maria mengatakan, saat ini Zakka berada lumayan dekat dengan perbatasan antara barat dan selatan. Rumah yang mereka tempati ini adalah rumah Maria bersama dengan ibunya, Margaret.

Zakka hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya, dan berasa bersyukur sekali. Setidaknya, niat nekatnya berhasil.

Mereka berdua turun ke bawah untuk menyapa ibunya Maria, Margaret. Terlihat Margaret sedang menyirami tanamannya yang sangat subur. Zakka menduga Margaret merawat tanamannya dengan sangat baik.

Zakka berkenalan dengan Margaret, sama seperti anaknya. Margaret mengira Zakka adalah seorang saint agung yang terkenal. Tetapi dengan kekuatan lidahnya, Zakka menyangkal tuduhan itu.

Zakka berterimakasih kepada Margaret karena sudah menampung dirinya. Margaret hanya tersenyum, dan tertawa akan kesopanan Zakka. Karena sangat jarang menemukan pemuda yang sangat sopan seperti Zakka.

Zakka pamit, dan Margaret memberinya sedikit makanan serta uang. Karena melihat Zakka seperti orang gelandangan. Meskipun wajahnya tidak mencerminkan gelandangan.

Zakka tersenyum, dan sangat berterimakasih. Uang adalah sumber segala penyelesaian masalah. Zakka pamit kepada Margaret dan Maria, tidak lupa memberikan mereka berkah untuk ucapan terimakasihnya.

Zakka akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju ke penjara sang pahlawan sekaligus pengkhianat Kekaisaran, Varuna.

Tamat

Sebelum Tidur | end Season 1 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang