Chapter 14 | Hilang |

7 4 0
                                    

Refka menghilang, dan tentunya Zakka menjadi sangat panik. Zakka panik, Yelena juga ikutan panik. Perasaan tadi ia masih merasakan keberadaan Refka disampingnya. Lengah sedikit, langsung hilang. Kacau.

Mereka berdua berniat untuk berpencar mencari Refka, dan kembali ke titik pertemuan mereka. Zakka mencari ke barat, Yelena ke timur.

Berjam-jam lamanya mencari, pada akhirnya tidak ketemu. Zakka benar-benar frustasi, dan merasa bersalah karena tidak mempercayai ucapan Refka tadi. Disisi lain, Yelena mencoba mencari petunjuk cara menemukan Refka.

Disaat dua orang ini frustasi dan kebingungan. Refka saat ini sedang berada di sebuah lubang yang besar, dengan dibawah pijakannya seperti sebuah akar pohon.

Kenapa bisa Refka disitu? Awalnya saat ingin ikut berjongkok, bersandar di pohon samping Yelena. Tiba-tiba Refka merasa tubuhnya ditarik oleh sesuatu, dan tiba-tiba muncul disini.

Refka menjadi khawatir, khawatir dua rekannya itu menjadi panik karena dirinya menghilang secara tiba-tiba. Disaat sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya.

Refka terkejut, dan langsung menarik belatinya. Firasatnya benar, ditempat ini ada penghuninya. Saat Refka berbalik, dan ingin menyerang, serangannya dengan mudah dihentikan oleh seseorang itu.

Meskipun dihentikan, Refka tidak terkejut serangannya tidak berhasil. Melainkan wujud seseorang yang menepuk bahunya, kek... Hah? Beneran manusia gk sih ini? Manusia tapi wajahnya kok tidak ada. Instingnya mengatakan untuk secepatnya menghindar.

Sesaat ingin mundur menjauh, seseorang itu malah menarik tangan Refka. Sedetik dalam pikiran Refka; ingin memotong tangannya itu. Sesaat ingin melepaskan diri dengan cara memotong tangannya sendiri. Seseorang itu dengan cepat memukul tekuk leher Refka sampai pingsan di tempat.

Refka pingsan, tidak sadarkan diri, dan jatuh. Seseorang itu melepaskan tangan Refka, dan membuat tubuh Refka jatuh ke atas akar pohon. Seseorang itu berjongkok memandangi wajah Refka.

"Akhirnya aku kembali bertemu denganmu, setelah sekian lama. Tetapi sepertinya kau tidak mengenaliku. Tidak apa-apa, kau mungkin akan mengingatnya kembali." Ucap orang itu. Lalu tak lama kemudian, seseorang itu mengangkat tubuh Refka. Menggendongnya, dan membawa pergi entah kemana. Fiks diculik setan si Refka.

Kembali ke Zakka dan Yelena yang depresi, memutuskan untuk mencari bersama. Selama berjam-jam lamanya mereka mencari Refka dihutan, entah kenapa rasanya malah seperti sedang disesatkan oleh sesuatu.

Zakka mencoba mengikat sebuah tali dipohon, dan berjalan ke arah yang berbeda. Mereka berdua berjalan, dan sesuai dengan teori Zakka. Mereka kembali ke tempat semula.

"Sial, ternyata ada yang menyesatkan kita." Umpat Zakka kesal, yang sudah berjam-jam mencari keberadaan rekan sejawatnya itu.

Disisi lain, Yelena hanya mendengus lelah. Dirinya juga capek menelusuri hutan hijau yang sangat lebat. Hampir muntah karena daritadi melihat hijau terus-terusan.

Disaat Zakka duduk melepas lelahnya sejenak, tiba-tiba ia melihat ada sesuatu pada pohon didepannya. Zakka berdiri, berjalan menuju pohon depannya itu. Ia melihat ada suatu benda yang berkilat yang terkena sinar cahaya matahari.

Zakka mengambil benda itu, dan ternyata itu adalah dagger Refka yang jatuh. Ini sengaja, atau tidak sengaja. Zakka mencoba memahami sesuatu. Siapa tahu ini adalah petunjuk yang diberikan... Kok bisa mengarah ke situ?

Zakka menatap ke arah dagger itu, dan ia melirik ke arah tempat jatuhnya dagger itu. Mencoba memakai teori pulu-pulu, Zakka menjadikan tempat jatuhnya dagger itu, sebagai petunjuk arah Refka menghilang. Dagger itu jatuh mengarah ke depan Zakka. Zakka berjalan ke depan, dan Yelena menatap Zakka bingung. Pada akhirnya mengikuti Zakka dari belakang.

Dikarenakan teori pulu-pulu selalu benar, Zakka menemukan tempat lokasinya pohon kehidupan. Yelena yang melihat teori pulu-pulu Zakka berhasil, hampir sujud syukur.

Tetapi bukan ini yang Zakka mau, ia senang pohon kehidupan ketemu. Tapi dimana Refka? Kalau tidak ada dia, Zakka jadi suram.

Untungnya penulis cerita ini tidak cosplay menjadi om gege. Bila dilihat dengan teliti, terlihat ada Refka disana. Tertidur dengan begitu banyak bunga-bunga ditubuhnya. Hampir tidak bisa dikenali, kalau saja Zakka punya mata yang tajam.

Tetapi yang membuat bingung, tuh orang kenapa banyak bet dihiasi bunga-bunga. Refka enggak meninggalkan? Ah, masa bodo. Yang penting ketemu.

Zakka senang, akhirnya menemukan Refka. Dan Yelena bernafas lega, karena akhirnya nemu juga tuh orang. Nyusahin bet.

Saat Zakka berlari mendekati Refka, mencoba menyentuhnya Refka. Tiba-tiba tangannya putus. Yelena yang melihat itu, langsung mencari sumbernya. Terlihat ada seseorang menggunakan pakaian himation warna putih, rambut hijau terang panjang, memakai topeng hewan yang telah menjadi tengkorak, membawa pedang berwarna putih, sama persis dengan putihnya pohon kehidupan.

Yelena langsung dengan cepat menyerang orang itu dengan trisulanya, dan membuat seseorang itu menahan trisula Yelena dengan pedangnya. Tidak tahu siapa, tetapi Yelana memiliki firasatnya bahwa orang ini sangat berbahaya.

Di sisi lain, Zakka kesakitan tangannya putus. Untungnya ia memiliki kekuatan suci. Kalau tidak, bisa-bisa dirinya jadi satu geng dengan klan buntung. Zakka mengambil tangannya kembali, dan mencoba menyatukannya. Membacakan doa kepada dewa untuk kesembuhan. Doa anak sholeh selalu terkabul, tangan Zakka kembali seperti semula. Tetapi pakaian gerejanya jadi rusak.

Zakka berniat untuk ikut bertarung, tetapi melihat Refka yang tidak sadarkan diri dengan hiasan bunga-bungaan. Membuatnya jadi khawatir, ini enggak meninggalkan?

Apakah Refka meninggal? 

Sebelum Tidur | end Season 1 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang