Chapter 11 | Perjalanan menuju ke Pohon Kehidupan part 2 |

8 4 0
                                    

Akhirnya setelah mode suram Refka sirna, dan kembali menjadi dirinya yang biasanya random. Biarpun kadang ia merasa dirinya masih diawasi, tetapi tidak seintes seperti chapter sebelumnya. Refka akhirnya bercerita tentang pengalaman horrornya ke nadia omara... Salah, maksudnya ke teman sejawatnya ini.

"Tau gk sih, sejak kita naik kapal ini aku merasa diawasi banget sama seseorang, sampai-sampai ingin muntah rasanya." Ucapnya memulai pembukaan gosip.

Zakka memajukan tubuhnya, dan membuat mereka bertiga membentuk lingkaran. "Begitu.. Terus? Jadi muntahlah kau?" Tanyanya, dan dijawab gelengan kepala dari Refka, "enggak, ku telan balik."

Yelena menatap jijik, "ih, jorok bet lu." Dan dibalas tatapan mendelik dari Refka, "terpaksa njir, kau pasti kalau diposisiku juga bakal nelan tuh muntah." Refka berusaha untuk membela dirinya.

Zakka mengangkat alisnya, "kenapa? Ada masalahkah?" Tanyanya. Refka menatap Zakka, dan menghela nafas, "jadi gini, saat aku pergi ke wc tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku, tentunya aku terkejut. Awalnya kukira orang ini ngapain, tapi ternyata Cuma ngasih tahu aku salah masuk wc. Terus aku malu lah ya, salah masuk wc. Aku minta maaf, dan pergi tuh. Awalnya biasa saja, sampai tiba-tiba aku mendengar percakapan orang yang tadi menepuk bahuku, dengan seseorang. Dia bilang kek, belum waktu yang tepat untuk bertemu denganku. Aku yang saat itu di wc, langsung merinding seketika." Jelasnya sambil memegang kedua tangannya, yang sampai saat ini masih merinding. Ini lebih horror, daripada ketemu setan.

Zakka diam dan berpikir sejenak, sedangkan Yelena yang mendengar cerita Refka ikutan juga merinding. "Dia bukan seseorang yang memgejarmu waktu sampai masuk penjarakan?" Tanya Zakka cemas.

Refka menggelengkan kepalanya, "bukan, kan itu sudah dibunuh. Makanya aku masuk penjara. Heran, bunuh stalker kok masuk penjara." Jawabnya kesal, Refka jadi mengingat kejadian ia bisa masuk penjara karena membunuh seseorang yang mengejarnya, sampai-sampai Refka harus bersembunyi ke berbagai tempat.

Zakka semakin berpikir, "mungkin saja itu Cuma orang asing, yang kebetulan mengetahui duluannya kau adalah mantan pahlawan. Palingan itu Cuma pengemar biasa, abaikan saja." Ujarnya mencoba menenangkan Refka, yang malah membuat Refka semakin was-was.

Disisi lain, Yelena yang sedari tadi menyimak percakapan dua manusia di depannya ini dengan sangat khidmat. Cukup penasaran kenapa bisa Refka dikejar-kejar oleh stalker sampai-sampai harus dibunuh. Segitu menyeramkan kah? Yelena tidak tahu.

Mereka bertiga kembali ke mode figuran. Memandangi langit, sampai akhirnya mereka sampai di wilayah terdekat dan masih berlingkup dibagian negara Selatan. Zakka memutuskan untuk tinggal diwilayah ini, mengingat perkataan Refka bahwa dirinya diawasi oleh seseorang.

Mereka bertiga turun dari kapal, sesaat Zakka, Yelena, dan Refka turun dari kapal. Mereka bertiga terkejut saat seseorang yang bertubuh besar menghampiri mereka, dan memberikan sebuah hadiah kecil. Kata om-om yang bertubuh besar inu, itu adalah hadiah dari bos mereka kepada kalian. Zakka dan Yelena menerimanya dengan senang hati; meskipun was-was karena merasa ada maksud dari bos kapal ini. Sedangkan Refka langsung gemetaran saat meneriman hadiah; biarpun tidak nampak diwajah tenangnya itu. Takut kejadian yang lalu terulang kembali.

Zakka mengucapkan terima kasih sebagai perwakilan, karena melihat wajah tenang Refka yang berkeringat dingin. Zakka langsung cepat-cepat membawa rekan-rekannya menjauh dari kapal dagang ini, dan masuk ke dalam pemukiman penduduk sekitar. Refka terlalu trauma sama stalker.

Pada akhirnya, pencarian pohon kehidupan tertunda karena mereka harus singgah dulu ke tempat lain. Kondisi Refka bisa dibilang gawat, dia hampir muntah tapi ditelan kembali. Mana mau Refka muntah didepan banyak orang, harus jaga image meskipun sudah hancur.

Mereka bertiga berjalan untuk mencari penginapan. Selagi mencari, Yelena membuka isi kotak hadiah kecil itu, dan tak lama kemudian langsung membuangnya.

"Anjir cok! Isinya benar-benar gak ngotak," Yelena sangat kesal, isi hadiah kotak itu adalah sebuah kertas dengan tulisan, "kamu bukan manusia, ya?" Dengan sangat cepat Yelena kesal sekaligus merinding.

Zakka mengeryitkan dahinya, ia membuka kotak hadiah itu dan melihat isinya. Cukup lama Zakka menatap isi kotak itu, lalu menyimpannya kembali dengan pandangan serius. Melihat kedua rekannya membuka isi kotak hadiah dari bos kapal, Refka juga ikutan membukanya.

Dan tidak lama kemudian Refka muntah di tempat. Zakka langsung menatap Refka, dan melihat isi dari kotak hadiah. Isinya adalah "dear pahlawan, kuharap kita bisa berteman lebih dekat. Sampai jumpa dilain waktu :)" Mana pakai emot legend lagi.

Okey fiks, ada yang salah dengan otak si bos kapal ini. 

Sebelum Tidur | end Season 1 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang