chapter 20 | Hatshepsut |

8 3 1
                                    

Hatshepsut, adalah wilayah inti Negara Utara. Merupakan pusat perdagangan, serta banyaknya wisatawan ataupun pengembara yang datang ke wilayah Hatshepsut. Hatshepsut, juga merupakan tempat tinggal Sultan Ajahir VII, serta para keluarganya. Dikabarkan Sultan Ajahir VII meninggal dunia, dikarenakan penyakit kronis yang parah. Tetapi bisa saja, meninggalnya sang Sultan disebabkan oleh pemberontakan para keturunannya.

Akhirnya trio pulu-pulu ini sampai di Hatshepsut. Setelah melewati rintangan angin topan dan panasnya terik matahari, Yelena seketika pulih dengan sediakala setelah Zakka membelikan dirinya air segentong.

Selagi Yelena meminum air didepan penjualnya langsung, V dan Refka bertugas untuk mencari informasi keadaan ibukota. Sedangkan Zakka mencari penginapan, sekalian menunggu Yelena selesai minum air.

"Kalian berdua cari informasi tentang keadaan Hatshepsut saat ini, sedangkan aku dan Yelena mencari penginapan." Perintah Zakka sambil menunjuk Refka dan V dengan dua jarinya.

Refka dan V saling melirik satu sama lain, lalu mengangguk kepala. Mereka berdua pergi meninggalkan Zakka untuk mencari informasi. Zakka yang melihat kepergian mereka, menghela nafas sambil melihat Yelena yang masih minum air. Udah habis berapa gentong ini. Ada kali 5 atau 6 biji gentong dihabisin sama Yelena.

Refka dan V jalan bersama, melewati area pasar. Biasanya disini ada saja orang-orang yang gosip tentang wilayah mereka. Disaat itulah waktunya dua orang ini menguping atau enggak berpura-pura menjadi pengembara yang baru pertama kali masuk.

Refka melirik kearah sekitar, melihat ada stand makanan membuatnya lapar. Tapi ia tidak bawa duit, lupa minta tadi.

V yang melihat Refka menatap ke arah stand makanan, V merogoh ke dalam sakunya dan menemukan ada beberapa helai daun. V mengenggam daun-daun itu dengan telapak tangannya, meniup-niup telapak tangannya itu, dan tak lama kemudian muncul cahaya kecil dari telapak tangannya. V membuka telapak tangannya, dan terlihat daun-daun yang tadi berubah menjadi koin emas.

V memberikan koin emas itu kepada Refka, "kau terlihat lapar, ambillah koin ini. Beliliah apa yang kau mau." Ucap V kepada Refka.

Refka yang melihat koin emas, yang diberikan oleh V, membuatnya sangat terkejut. Ini pohon kehidupan dapat darimana uang segini banyaknya? Magic bet, jangan-jangan saudaranya pesulap merah?

Refka berterimakasih sekali kepada V, disaat bokek begini pasti datang saja secercah harapan. Refka memegang kedua pundak V dengan semangat, "makasih banget loh! Entar ku ganti bro, kalau ingat." Ujarnya, lalu dengan cepat pergi ke stand makanan yang tadi ia mau.

V lumayan terkejut saat kedua pundaknya dipegang oleh Refka. V memegang pundaknya, dan tersenyum dengan lebar. Sampai-sampai dikira gila oleh orang-orang sekitar.

"Ibu, kakak itu kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya seorang anak kecil dengan menunjuk ke arah V.

Ibu anak kecil itu langsung menutup mata anaknya, dan berlari pergi. "Jangan dilihat, nak. Itu adalah sindrom gejala awal odgj." Jawab Ibu itu.

Balik ke sisi Refka yang sedang membeli empat roti isy, makanan khas Hatshepsut. Dikarenakan uang yang diberikan oleh V berjumlah besar, Refka sekalian membelikan untuk Zakka dan Yelena. Tentunya buat V juga ada.

Sembari menunggu pesanannya selesai, samar-samar Refka mendengar percakapan sekitarnya tentang kondisi Hatshepsut saat ini. Dengan skill pendengaran gosip, Refka bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka sembari berpura-pura membeli makanan.

Menghela nafas, "apakah kita masih ada harapan? Setelah Sang sultan mati secara mengenaskan, ketenangan di Hatshepsut berubah menjadi sangat mencekamkan." Ucap salah seorang bapak-bapak yang sedang Refka dengar secara diam-diam.

Bapak-bapak itu sangat khawatir tentang kedamaian Hatshepsut yang berubah menjadi medan tempur para penerus. Disisi lain, orang yang diajak bicara oleh bapak-bapak itu juga menghela nafas. "Aku harap keadaan ini tidak membawa pertumpahan darah, kau tahu? Kejadian ini pernah terjadi pada masa Sultan terdahulu." Ucapnya.

Kedua bapak-bapak ini saling mengeluh tentang Hatshepsut, sedangkan Refka yang mendengar percakapan mereka berpikir sejenak. Ia melirik ke arah pedagang roti yang telah selesai membuat pesanannya, Refka memberinya uang sambil mengucapkan terimakasih.

Refka melirik ke arah dua bapak-bapak tadi, apakah ia harus bertanya lebih banyak? Refka menarik tudungnya, dan berjalan ke arah dua bapak-bapak tadi. Sambil tersenyum ramah, ia mencoba menyapa dua bapak-bapak ini.

"Permisi, saya ingin bertanya, jika itu tidak menganggu tuan-tuan sekalian." Sapa Refka dengan ramah kepada dua bapak-bapak ini.

Dua bapak-bapak ini terlihat terkejut dengan kedatangan Refka, tetapi mereka tetap menyambutnya. "Tentu, nak. Kau boleh bertanya kepada kami. Omong-omong kau berasal darimana?" Tanya pak budi.

Refka tersenyum, "terimakasih, saya berasal dari barat dan seorang pengembara yang senang berkeliling berbagai tempat." Refka menggaruk leher belakangnya, untuk memberi kesan gugup. "Maaf sebelumnya jika saya lancang, tuan. Saya sempat mendengar percakapan kalian tadi, apakah benar saat ini Hatshepsut sedang ada konflik perebutan tahta?" Tanya Refka dengan gerakan canggung.

Dua bapak-bapak ini saling melirik satu sama lain, lalu kembali melirik ke arah Refka. Salah satu dari bapak-bapak itu mendekatkan tubuhnya ke Refka dan berbisik, 'sebenarnya kondisi Hatshepsut sangat dirahasiakan oleh negara lain, tetapi kau terlihat seperti orang yang baik. Memang benar Hatshepsut saat ini sedang ada konflik, mungkin saja akan ada perang saudara. Saya sarankan agar tidak terlalu lama berada di Hatshepsut.' Bisik pak Asep.

Refka tersenyum atas informasi yang ia dapat. Refka berterimakasih dengan dua bapak-bapak ini, sambil memberikan dua roti isy yang ia beli. Untung tadi Refka beli banyak.

Refka langsung pergi menuju V, dan memberikan sisa uang yang ia pakai. Tetapi ditolak oleh V, dan malah mengatakan, "simpan saja, siapa tahu nanti butuh. Jika kurang bilang saja."

Refka merasa V adalah malaikat penyelamatnya. Malaikat uang.

Mereka berdua kembali berjalan sambil memakan roti yang dibeli oleh Refka. Dikarenakan sudah dapat informasi, mereka berdua memutuskan untuk balik ke tempat dimana mereka beli air untuk Yelena.

Sesampainya disana, terlihat ada Zakka dan Yelena yang sedang menunggu kedatangan Refka dan V.

Refka langsung memberi mereka berdua roti isy yang ia beli, dan diterima dengan senang hati. Trio pulu-pulu ini pun kembali berjalan bersama ke penginapan yang telah dipesan oleh Zakka. 

To be continue

Sebelum Tidur | end Season 1 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang