Hai readers ku tersayang,terkeju,mimin pamit undur diri sejenak menepi dari dunia wattpad sampai jumpa di karya selanjutnya,maaf karena mengecewakan kalian semua see you again guysHappy new year guys
Suasana istana benar benar kacau,pertarungan terjadi dimana-mana.walangsungsang yang semula hendak mencari rara santang beralih bertarung dengan nyai rompang, amuk marugul dan daniswara beruntung bantuan segera datang menghampirinya.
Gagak ngampar memukul kesembarang arah mengeluarkan amarah yang ia tahan selama ini,mengumpat kesal atas apa yang terjadi pada istana sekaligus pada rayinya rara santang dan rayinya ratna pamekas.
"BANGUN KALIAN SEMUA!!"sentak gagak ngampar pada anak buah nyai rompang yang sudah terkapar tak berdaya.
"LEMAH!"
mata tajam gagak ngampar menyapu segala arah menangkap bayangan rayinya kian santang yang sedang bertarung dengan nyai rompang.
Gagak ngampar menyungingkan senyum sinisnya "mati kau nenek tua"
Gagak ngampar berlari menghampiri nyai rompang,mengumpulkan segala kanuragannya.
Bugh
Hanya satu tendangan dari gagak ngampar mampu membuat nyai rompang terbang menabrak dinding istana,bahkan membuat kian santang tercengang,bagaimana bisa?,hanya gagak ngampar yang tau.
"lenyapkan dengan pedang zulfikarmu"titah gagak ngampar.
"tapi raka.."
"bunuh atau kita yang akan terbunuh"potong gagak ngampar,kian santang hanya mampu mengangguk setuju.
Anggap saja gagak ngampar kali ini gila,tapi siapa juga yang tidak akan gila jika ia kembali dan melihat saudara saudaranya terluka,bahkan tempat yang pernah ia singgahi menjadi pora poranda.
Beralih kedalam istana,seluruh wanita baik keluarga istana,tamu ataupun emban berkumpul menjadi satu diruang singasana raja yang luas, tak henti-hentinya mereka merapalkan doa untunk mereka yang sedang bertarung diluar sana
"aku tidak bisa berdiam diri disini saja,aku harus keluar membantu raka"ratna pamekas sudah sangat kesal ini sudah lebih dari lima jam tapi diluar sana masih terdengar pertarungan.
"putriku,duduklah"peringat ambet kasih matanya menatap tajam putri kesayanganya.
Ratna pamekas mendengus kesal, mau tak mau ia kembali duduk.
"jangan keras kepala"peringat rara santang.
Rara santang berhasil selamat berkat gagak ngampar yang datang tepat waktu jika tidak hilang sudah nyawa rara santang.
Rara santang memijat pelipisnya,rasanya ia masih sedikit pusing,bahkan perutnya saja masih terasa sakit.
"bibi, apakah semua akan baik-baik saja?"entah mengapa gadis kecil itu sangat nyaman di pangkuan rara santang.
"menurutmu bagaimana?"tanya rara santang mencubit gemas hidung mancung gendis.
"pasti akan baik-baik saja, ayahanda dan paman pasti akan mengalahkan para penjahat itu"ucap gendis bersemangat.
Rara santang terkekeh mendengar penuturan gendis "rayi, biarkan gendis bersamaku,kau belum sehat"ucap endang geulis.
"tidak perlu yunda,biarkanlah aku melepas rindu pada gendis,lagipula seharusnya kau yang banyak beristirahat"
"kalian sama saja harus banyak beristirahat,jadi biarkan gendis bersamaku"ratna pamekas mengangkat gendis dari pangkuan rara santang.
"apa kau menyukai gula-gula,gadis manis?"tanya ratna pamekas mencubit gemas pipi gembul gendis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI PADJAJARAN //Pendekar Pedang Seribu Bayangan
Historical FictionBagian dua dimana rara santang dan kedua saudaranya beranjak dewasa,rara santang yang dikenal dengan sebutan pendekar pedang seribu bayangan karena keahlianya dalam menggunakan pedang Walangsungsang : putra sulung gusti prabu siliwangi dengan ratu s...