HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN FOLLOW MIMIN YA!!!Pagi ini kondisi istana sangat ramai,semua ini terjadi karena banyak warga dari beberapa perkampungan yang mendatangi istana hanya sekedar melapor bahwa banyak orang yang meninggal tanpa sebab yang jelas dan selalu ada bekas kebakaran.
"aneh,sepertinya masalah ini memang di sengaja"
"kau benar yunda,aku yakin ada seseorang dibalik kejadian ini"
"yang pasti bukan bunda mayang karuna"
"bukan juga sekar naraya"
"sekar naraya sudah tewas tidak mungkin jiwanya bergentayangan"jawab ratna pamekas mendengus kesal dengan jawaban rara santang
"sudah sudah begini saja, rayi prabu izinkan aku dan yunda rara santang pergi kesana"
"tapi raka tamu undangan masih berada di istana, jika raka keluar rasanya tidaklah pantas"
"biarkan aku dan rayi rara santang saja yang pergi"
"aku akan menemani mereka"sambung arya kemuning
"lebih baik memang kalian bertiga yang pergi yunda, raden"
"aku percayakan pada kalian"ketiganya mengangguki ucapan surawisesa.
Rapat sudah di bubarkan beberapa menit yang lalu,hari ini kian santang dan walangsungsang ditugaskan oleh surawisesa untuk mengurus kepulangan para tamu undangan sekedar memastikan bahwa tamu undangan pulang dengan selamat.
"raka,yunda endang geulis kembali ke cirebon?"walangsungsang mengangguk
"bersama gendis?"
"benar rayi,nyimas endang geulis bersama gendis pulang ke cirebon pagi ini"
"sepertinya ia hendak mengurus persiapan pengangkatan gendis menjadi putri kami"kian santang hanya mengangguk paham dengan penjelasan walangsungsang
"raden apa tak sebaiknya kita semua pulang sendiri saja?,rasanya kami tidak perlu pengawalan seketat ini"prabu prabaswara berpendapat
"maaf paman prabu,tapi rayi prabu surawisesa meminta untuk semua tamu undangan agar diantarkan kembali kekerajaan dengan pengawalan ketat"
"tapi raden kami juga bukan orang sembarangan jadi tidak mungkin ada yang berani mencelakai kita"
"ayahanda sudahlah,gusti prabu melakukan semua ini karena ia khawatir dengan keselamatan kita"garwati dengan suara lembutnya menegur ayahnya
"raden maafkan ayahanda prabu"
"tidak papa nyimas"
Prabu prabaswara menaiki kereta kuda bersama dua putrinya,perlahan masing masing dari kereta kuda mulai berjalan meninggalkan istana padjajaran tentunya dengan iringan prajurir yang mengawal mereka.
"raden kau yakin akan pulang tanpa menunggu yunda ratna pamekas kembali?"tanya walangsungsang memastikan
"tentu saja raden,aku masih memiliki banyak urusan di kadipaten wirasaba,aku titip ini saja padamu berikan pada nyimas ratna pamekas"ucap raden arya baribin sembari menyerahkan gulungan cukup besar
"baiklah akan ku berikan surat ini pada yunda"raden arya baribin mengangguk sebelum Akhirny menjalankan kudanya meninggalkan istana padjajaran
Kian santang bernafas lega akhirnya semua tamu undangan sudah kembali keistana mereka masing-masing.
"raka mari masuk,kita harus melapor pada rayi prabu"
"mari rayi"
Keduanya berjalan meninggalkan gerbang utama untuk menemui surawisesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI PADJAJARAN //Pendekar Pedang Seribu Bayangan
Ficção HistóricaBagian dua dimana rara santang dan kedua saudaranya beranjak dewasa,rara santang yang dikenal dengan sebutan pendekar pedang seribu bayangan karena keahlianya dalam menggunakan pedang Walangsungsang : putra sulung gusti prabu siliwangi dengan ratu s...