Lima tahun berlalu rara santang tumbuh jadi sosok wanita yang dewasa,diusianya yang kini menginjak duapuluh tahun.Nama rara santang terkenal luas, bukan hanya karena parasnya yang cantik, namun juga karena ilmu kanuragannya yang meningkat lima kali lipat, selama dua tahun rara santang meningkatkan kanuragannya di pondok milik gurunya nyai ajar saketi.
Tak kalah dengan kakak perempuannya, nama kian santang juga terkenal luas,ketampanan,kebaikan serta kanuragannya yang mempuni membuatnya terkenal luas,bukan hanya di daerah padjajaran saja namun sampai keseluruh pelosok dunia,di usianya yang cukup muda yakni tujuhbelas tahun kian santang mampu menguasai berbagai jurus-jurus mematikan.
Sedangkan walangsungsang, saat ini ia sudah menikah dengan wanita yang sangat ia cintai yakni endang geulis.ia juga mempunyai kerajaan sendiri yakni pakuan cirebon.saat ini usia walangsungsang menginjak duapuluh lima tahun sedangkan istrinya berusia dua tahun lebih muda darinya yakni duapuluh tiga tahun.
Beralih ke surawisesa, di usianya yang cukup muda surawisesa harus memikul tugas berat,beberapa hari yang lalu ia diangkat oleh prabu siliwangi mengantikan dia jadi raja padjajaran, sebelumnya ia sudah menolak, namun keadaan yang memaksanya harus menerima itu semua,meskipun tak sepenuhnya prabu siliwangi melepas semua beban pada putranya surawisesa
##MULAI##
Setelah lima tahun berlalu rara santang dan juga adiknya kian santang memutuskan untuk kembali keistana, selama lima tahun ini banyak tugas yang mereka jalankan
Dua tahun mereka habiskan untuk berdakwah, duatahunnya lagi mereka habiskan untuk meningkatkan kanuragan keduanya, dan satu tahun terakhir ini mereka gunakan untuk perjalanan mereka kembali kepadjajaran"rayi beberapa hari lagi kita akan sampai di padjajaran,apakah kau sudah siap untuk kembali hidup dengan kemewahan?"tanya rara santang
"yunda, jujur saja aku sudah cukup nyaman jadi orang biasa, bukan bangsawan, namun kita juga tidak bisa menghindari takdir"jawab kian santang
"kau benar rayi, jika aku bisa memilih aku pasti akan memilih untuk jadi orang biasa saja bukan bangsawan, hidup dikalangan bangsawan sangat memusingkan"ucap rara santang, kian santang sedikit terkekeh mendengar penuturan yundanya
"yunda ini sudah masuk waktu sholat magrib mari kita sholat"ajak kian santang
"mari rayi, didepan sepertinya ada sungai"ucap rara santang
"mari kesana"ajak kian santang menarik tangan rara santang
******
Dan benar saja tak jauh dari sana ada sungai kian santang dan rara santang berwudhu dengan air sungai yang bisa dibilang sangat bersih, keduanya segera memulai sholat, seperti biasa kian santang menjadi imam bagi kakak perempuannya, sungguh pemandangan yang sudah lama tak terlihat.
____"yunda, apakah yunda lapar?"tanya kian Santang
"iya rayi, tapi sepertinya dihutan ini tidak ada buah buahan"ucap rara santang
"masih ada sungai ini yunda, aku rasa di dalamnya ada ikan"ucap kian Santang bangkit dari duduknya
"mau kemana?"tanya rara santang yang tak paham maksud kian santang
"ck,aku mau mengambil ikan di sungai ini"ucap kian santang berdecak sebal,bagaimana tidak sebal sedari tadi kakak perempuanya seperti tidak paham akan maksudnya
"baiklah aku akan membantumu"ucap rara santang ikut bangkit dari duduknya
"tidak perlu nona, nona duduk saja ini jadi urusan lelaki"ucap kian santang yang sudah sangat geram
"sepertinya kita terlalu mengembara di negeri orang, sampai sampai adikku gila"ucap rara santang mendengus sebal, sungguh semasa mereka mengembara di negeri orang banyak lelaki yang memanggil rara santang dengan sebutan nona, hal itulah yang membuat rara santang tak menyukai panggilan 'nona'
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI PADJAJARAN //Pendekar Pedang Seribu Bayangan
Fiksi SejarahBagian dua dimana rara santang dan kedua saudaranya beranjak dewasa,rara santang yang dikenal dengan sebutan pendekar pedang seribu bayangan karena keahlianya dalam menggunakan pedang Walangsungsang : putra sulung gusti prabu siliwangi dengan ratu s...