Hari sudah mulai larut, warga istana juga sudah mulai beristirahat, namun berbeda dengan mayang karuna ia masih menunggu kedatangan pelayang pribadinya
"gusti rat__"
Plak
ucap sariti terpotong kala ia mendapatkan tamparan keras dari mayang karuna
"ada apa gusti ratu?,kenapa gusti ratu menampar hamba"tanya sariti
"kau ini bagaimana,kenapa rara snatang dan kian snatang pulang dengan selamat"bentak mayang karuna
"dengarkan aku dulu gusti ratu,aku dan para penjahat sewaanku memang tidak berhasil membunuh rara santang dan kian snatang, tapi setidaknya kami sudah berhasil melukainya"ucap sariti
"melukainya bagaimana?,aku saja melihat mereka berdua kembali dalam kedadaan baik-baik saja"sinis mayang karuna
"tapi gusti ratu hamba swmdi__"ucap sariti terpotong
"sudah jangan berisik, keluar dari kamarku,beristirahatlah besok kita jalankan rencana kedua kita"ucap mayang katuna tak mau memperpanjang perdebayan
"sendika gusti ratu"ucapnya lalu berjalan keluar
——————
Walangsungsang masih setia mengamati sang istri dari kejauhan, sedangkan endang geulis ia masih setia dengan lamunanya sesekali ia mengosok lenganya yang terasa dingin.
Walangsungsang menghela nafas panjang sebelum ia berjalan mendekati sang istri
"dinda"ucap walangsungsang yang langsung duduk di dekat endang geulis
"kanda"jawab endang geulis
"ada apa denganmu dinda?"tanya walangsungsang
"aku?"ulang endang geulis yang dibalas anggukan oleh walangsungsang
"kanda lihat akhir-akhir ini dinda sering melamun"ucap walangsungsang
Ensang geulis terdiam, jadi selama ini suaminya sering memperhatikannya?
"tidak kanda, aku tidak papa"jawab endang geulis
"kau yakin?"tanya walangsungsang
"iya aku yakin"jawab endang geulis
Walangsungsang hanya mengangguk ia tidak mau memaksa endang geulis untuk bercerita tentang apa yang sedang ia fikirkan padanya.
"kau sudah kedinginan dinda, sebaiknya kau masuk kedalam"ucap walangsungsang,memang setelah tiba di perkampungan walangsungsang disambut oleh kepala desa, karena sebelumnya walangsungsang sudah memberikan kabar kedatangannya.
"kanda tidak kau masuk bersamaku?"tanya endang geulis
"dinda duluan saja, kanda akan berjaga diluar"ucap walangsungsang yang diangguki endang geulis
——————
Adzan subuh berkumandang dipenjuru padjajaran,rara santang, kian Santang dan subang larang bergegas menuju surau istana.
"putraku-putriku ibunda dengar kalian kemarin datang bersama adipati darma dan putranya raden aryasana apakah itu benar?"tanya subang larang disela langkahnya
"iya ibunda"jawab kian snatang yang disetujui anggukan kepala oleh rara snatang
"memangnya ada apa?"tanya subang larang
"panjang ceritanya ibunda yang pasti adipati darma dan putranya akan mendapatkan hukuman dari rayi prabu surawisesa"jawab rara Santang
"ibunda yunda mari kita masuk"ucap kian Santang,yap ketiganya telah sampai di depan surau.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI PADJAJARAN //Pendekar Pedang Seribu Bayangan
Fiksi SejarahBagian dua dimana rara santang dan kedua saudaranya beranjak dewasa,rara santang yang dikenal dengan sebutan pendekar pedang seribu bayangan karena keahlianya dalam menggunakan pedang Walangsungsang : putra sulung gusti prabu siliwangi dengan ratu s...