ー Saran dan kritik diperbolehkan dengan syarat gunakan bahasa yang sopan.
ー Tidak ada karya yang sempurna, tetapi setidaknya kita mau berusaha mencoba agar lebih baik🌷✨
ー Happy enjoy it!
◥◤◥◤◥◤
Saat ini, Naren sedang berjalan di lorong hendak menuju ke tempat ia less. Laki-laki itu berjalan dengan tergesa-gesa, ia kemudian melirik jam tangan yang melingkar di lengannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 16:57 yang menandakan 3 menit lagi class yang ia ikuti akan dimulai. Jika saja taxi yang dinaiki Naren tidak terjebak macet, mungkin Naren tidak akan telat.
Tiba-tiba secara tidak sengaja Naren menabrak seseorang, buku-buku yang di pegang oleh Naren terjatuh di lantai lorong.
"Astaga, gue minta maaf ya?" Seseorang yang ditabrak oleh Naren itu meminta maaf, padahal, dia tidak bersalah, ini murni kesalahan Naren sendiri.
Naren memunguti buku-bukunya dibantu oleh seseorang itu. Setelah buku-buku itu dipungut, Naren langsung meminta maaf kepada seseorang itu. "Maafin ya, Kak, ini salah aku."
"Ah, enggak... Ini salah gue juga kok. Gue gak fokus karna jalan sambil liat ponsel."
"Oh, ya udah gak papa. Kita sama-sama impas ya, Kak. Eum... Maaf, aku lagi buru-buru, sebentar lagi class ku dimulai. Sekali lagi aku minta maaf, ya, Kak... Permisi." Dengan sopan Naren berpamitan kepada seseorang itu.
Tetapi di langkah kedua, seseorang itu menghentikan Naren.
"Tunggu dulu," cegah seseorang itu.
Naren membalikkan badannya, menghadap seseorang itu kembali. "Ada apa ya, Kak?"
"Lo tau gak ruangan mathematics class? Dari tadi gue udah muter-muterin ini gedung tapi gak ketemu. Tanya sama anak-anak yang less di sini pun semuanya pada cuek-cuek."
"Mathematics class? Yang ngajar Miss Fany, bukan?" Naren berbalik tanya.
"Nah, iya! Classnya Miss Fany, lo tau?"
"Kebetulan sekarang aku ada mathematics class. Gimana kalo bareng aja," ucap Naren.
"Wah, beneran? Kalo gitu ayo!" Kemudian keduanya berjalan menyusuri lorong untuk menuju ke ruangan mathematics class.
Tak terasa hari sudah malam, jam dinding yang berada di ruangan mathematics class menujukan pukul 21:05 yang mana less sudah selesai sejak 5 menit yang lalu.
Naren kini sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, ia harus cepat-cepat pulang untuk mengulang pelajaran di sekolah pagi tadi.
Saat Naren hendak keluar dari dalam class, seseorang menepuk pundak Naren.
"Hei, bro!"
Naren sontak menoleh ke samping, ternyata seseorang yang menepuk pundaknya itu adalah seseorang yang Naren temui di lorong tadi.
"Mau pulang, ya?"
Naren membalas dengan anggukan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? || Zhong Chenle
Teen FictionJika mendengar kata rumah, apa yang langsung terlintas dipikiran? Mungkin orang akan berkata; itu seperti sebuah bangunan hangat, yang setiap kita datang membuka pintu, akan selalu ada orang-orang yang menyambut kita dengan senyum lebar. Tempat yang...